Pengertian dan Macam Variabel Teknik Penyusunan Skala

3.6. Penentuan dan Penyusunan Variabel

3.6.1. Pengertian dan Macam Variabel

Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Lebih lanjut variabel kuantitatif terdiri dari: 8 1. Variabel Nominal Variabel nominal yaitu angka yang diterapkan hanya merupakan simboltanda yang akan dianalisis yakni ‘ya’ atau ‘tidak’. 2. Variabel Ordinal Variabel ordinal adalah variabel yang menunjukkan tigkatan-tingkatan misalnya panjang, kurang panjang, pendek. 3. Variabel Interval Variabel interval adalah variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. 4. Variabel Rasio Variabel rasio adalah variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan antar-sesamanya merupakan ‘sekian kali’.

3.6.2. Teknik Penyusunan Skala

Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian antara lain adalah sebagai berikut: 9 8 Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka cipta, pp. 116-117. 9 Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian bisnis. Bandung: CV Alfabeta, pp. 86-92. Universitas Sumatera Utara 1. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat dan persepsi sesorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata- kata, antara lain: 1. Sangat setuju 1. Setuju 2. Setuju 2. Sering 3. Ragu-ragu 3. Kadang-kadang 4. Tidak Pernah 4. Hampir tidak pernah 5. Sangat tidak pernah 5. Tidak pernah Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya. 1. Sangat setuju Setuju sangat positif diberi skor 5 2. SetujuSering positif diberi skor 4 3. Ragu-raguKadang-kadang netral diberi skor 3 4. Tidak PernahHampir tidak pernah negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak pernahTidak pernah sangat negatif diberi skor 1 Universitas Sumatera Utara 2. Skala Guttman Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban tegas, yaitu “ya- tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain. Data diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi jika pada Skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju’ sampai “sangat tidak setuju”, maka pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 3. Semantic Deferential Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Deferential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis, yang jawaban sangat positifnya terletak dibawah bagian kanan garis, dan jawabannya sangat negatif terletak dibagian garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikapkarakteristik yang dipunyai oleh seseorang. 4. Rating scale Rating scale merupakan suatu skala pengukuran yang bisa dikatakan fleksibel. Karena skala ini tidak terbatas hanya untuk pengukuran sikap dari responden, tetapi juga dapat dipakai untuk mengukur persepsi ekonomi suatu kelompok masyarakat, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Pengumpulan Data