6. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan yang tidak relevan dengan
tujuan penelitian. 7.
Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan yang terlalu dangkal dalam mengungkapkan masalah.
8. Penyebaran kuesioner
9. Tindak lanjut kuesioner yaitu :
a. Penanggulangan masalah angket yang belum kembali dengan memberikan
surat susulan kepada responden. b.
Pengecekan terhadap jawaban kuesioner untuk mengetahui konsistensi jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.
3.9. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam suatu survey, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karena disamping menekan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi, kita mengharapkan bahwa hasil yang didapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara
pengambilan sampel harus memenuhi syarat-syarat tertentu. 1.
Non Probability Sampling, yaitu sampel yang tidak dapat diketahui reabilitinya dan tidak diambil secara random. Yang termasuk di dalam jenis
sampling ini adalah Convenience Sampling, Judgement Sampling, Quota Sampling dan Accidental Sampling.
2. Probability Sampling, yaitu sampel yang realibilitinya dapat diketahui dengan
mengetahui besarnya confidence levelnya dan diambil secara random. Yang
Universitas Sumatera Utara
termasuk di dalam jenis sampling ini adalah Simple Random Sampling, Stratified Sampling, dan Cluster Sampling.
Sedangkan penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode accidental sampling, menurut Sugiyono 2004:77 adalah mengambil responden
sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil
sampel yang besar dan jauh. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti
Arikunto, 2002.
3.10. Uji Validitas
Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak
diungkapkannya. Dari sudut instrumen, pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar.
Validitas bisa juga dikatakan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
dan sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid dan kurang sahih berarti memiliki validitas yang rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
Universitas Sumatera Utara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Jenis analisa yang dipakai untuk uji validitas yang umum digunakan adalah Korelasi Product Moment, korelasi ini banyak digunakan untuk ukuran
sampel yang relatif besar, sehingga bisa didekati dengan distribusi normal.
3.11. Uji Reliabilitas