Gambar 2.10 Peta Literatur Penelitian yang Terdahulu
C. Kerangka Berpikir
Matematika adalah mata pelajaran yang penting untuk dipelajari karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang terdapat
di SD. Tujuan mata pelajaran matematika adalah memberikan bekal untuk siswa agar dapat memecahkan permasalahan sehari-hari yang berhubungan
dengan matematika, sehingga mata pelajaran matematika perlu dipelajari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas III SD Negeri Karangmloko
2 diketahui bahwa proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru masih menerapkan metode ceramah. Hal ini berdampak pada keaktifan siswa
di kelas masih rendah. Siswa hanya cenderung diam dan tidak memiliki Suhartini 2004 keaktifan belajar siswa
dalam pembelajaran sub topik pengukuran waktu di kelas II A SD
Percobaan 2 Yogyakarta
Ratini 2005 pengukuran dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia PMRI di kelas III MIN Yogyakarta II
Setyowati 2012 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Metode
Inquiry pada Siswa kelas IVA SD
Negeri Gedongkiwo Penggunaan pendekatan
pendidikan matematika realistik Indonesia PMRI
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa tentang pengukuran pada kelas III SD Negeri
Karangmloko 2
keinginan untuk bertanya kepada guru karena siswa sudah terbiasa didikte oleh guru. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa masih rendah.
Siswa cenderung tidak mau bertanya ketika mereka belum memahami materi. Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang didalamnya
terdapat kegiatan menghitung. Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan melalui pengalaman langsung. Pengalaman langsung tersebut dapat diperoleh
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Pendekatan
PMRI memiliki lima karakteristik yaitu adanya penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Pendekatan ini dapat
membantu siswa dalam memahami konsep pada matematika. Secara sistematis kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
-
Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran matematika.
-
Keaktifan siswa sangat kurang dalam pembelajaran matematika.
-
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah.
Permasalahan
- Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI
Pemberian tindakan
- Siswa melakukan keaktifan pada mata pelajaran matematika. - Hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat.
Hasil yang diharapkan
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir
Dari gambar 2.11 menunjukkan bahwa di SD Negeri Karangmloko 2 khususnya kelas III terdapat permasalahan mengenai
kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa tentang pengukuran dalam pembelajaran matematika. Untuk menangani permasalahan tersebut
peneliti menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Dengan demikian diharapkan adanya peningkatan
mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa mengenai pengukuran dalam pembelajaran matematika. Meningkatnya keaktifan belajar
pada siswa dapat ditandai dengan 1 mengamati orang lain bekerja, 2 mendengarkan pendapat teman, 3 mengerjakan tugas dengan alat
peraga, 4 berdiskusi dengan teman, dan 5 mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa
ditandai dengan nilai rata-rata dan persentase siswa yang mencapai KKM.
D. Hipotesis tindakan