Jumlah siswa yang mendapat

Gambar 4.10 Diagram Presentase Aktivtas Siswa Siklus II Dari diagram diatas indikator yang palig tinggi pada siklus II masih sama halnya dari siklus I, yaitu pada siswa yang memperhatikan video sebanyak 100. Sedangkan indikator yang dicapai terendah terdapat pada mencatat penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengemukakan idependapat lain yaitu masing-masing sebesar 58,33. Indikator yang dicapai terendah dapat disebabkan karena siswa malas mencatat atau bahkan siswa sudah jelas, sehingga tidak mencatat. Selain itu rendahnya siswa menjawab pertanyaan guru dapat disebabkan siswa masih ragu menjawab pertanyaan, sedangkan rendahnya siswa mengemukakan idependapat lain dapat disebabkan karena apa yang di presentasikan teman sudah jelas. 100 75 66,67 58,33 79,17 58,33 91,67 75 75 58,33 66,67 Persentase Aktivitas Siswa perhatikan video mencatat dari video perhatikan guru mencatat dari guru bertanya menjawab pertanyaan mengerjakan tugas kerja sama presentasi ide menyimpulkan

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran biologi pada materi pencemaran lingkungan dengan menerapkan media pembelajaran audiovisual berupa video, hasil belajar pada aspek kognitif terjadi peningkatan dari sebelum diberikannya media. Hasil belajar pada aspek psikomotor juga terdapat peningkatan, namun tidak sesuai dengan target yang diharapkan. 1. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Aspek kognitif diambil dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II yang dikerjakan oleh siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar dari pelaksanaan PTK ini adalah: Tabel 4.9 Peningkatan Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Hasil Siklus I Hasil Siklus II Ketercapaian KKM 50 77,27 Nilai Rata-rata 70,91 77,73 Lebih jelasnya presentase hasil belajar siswa dan nilai rata-rata tiap siklus dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini. Gambar 4.11 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Tiap Siklus Gambar 4.12 Diagram Ketuntasan KKM Hasil Belajar Tiap Siklus Dari gambar diagram 4.11 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata data awal yakni penggunaan media visual di SMA 70,91 77,73 66 68 70 72 74 76 78 80 Post-test I Post-test II Nilai rata-rata Nilai rata-rata 50 77,27 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Post-test I Post-test II Ketercapaian KKM Ketercapaian KKM GAMA Yogyakarta pada tahun ajaran 20132014 memberikan hasil yang rendah yakni memperoleh nilai rata-rata 50 dan kemudian untuk siswa tahun ajaran 20142015 setelah diberikan media pembelajaran audiovisual berupa video, hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan dari data awal yaitu 70,91, namun hasil tidak sesuai target yaitu mencapai KKM 75. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu diperoleh nilai rata-rata 77,73 dan mencapai target yang diharapkan. Jika dilihat dari permasalahan awal yang ada disekolah tersebut setelah diberikan media audiovisual berupa video terbukti dapat meningkatkan hasil belajar disekolah. Pada siklus I hasil belajar tidak mencapai target yang diharapkan, hal ini dapat disebabkan siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Pada gambar diagram 4.12 dapat pula dijelaskan bahwa data awal siswa pada tahun ajaran 20132014 ketuntasan belajar siswa cukup rendah yaitu 30. Kemudian untuk tahun ajaran 20142015 setelah diberikan media audiovisual pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 50 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu menjadi 77,27. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa sudah meningkat dari sebelumnya, namun tidak sesuai dengan target yang diharapkan, hal ini dapat disebabkan karena nilai rata-rata siswa pada siklus I masih rendah dan kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal. Selain itu, penyebab tidak tercapainya indikator keberhasilan di siklus I disebabkan karena suasana belajar siswa kurang kondusif, siswa masih banyak ribut, dan pengelolaan waktu kurang baik dalam proses pembelajaran. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I, juga dapat disebabkan karena penerapan jenis media video, seperti pada pertemuan pertama diberikan video jenis animasi berbahasa inggris dan video slide yang terdapat banyak tulisan di video tersebut, sehingga pada siklus I siswa cenderung bosan dalam melihat video, karna terdapat banyak tulisan dan hanya berupa slide. Suasana yang terlihat bosan dapat menyebabkan siswa cenderung kurang antusias dan semangat belajar rendah, sehingga pemahaman terhadap materi juga rendah dan menghasilkan nilai post-test di siklus I juga rendah. Pembelajaran siklus II, ketuntasan siswa mencapai target yang diharapkan yaitu ≥75 siswa mencapai KKM. Peningkatan yang terjadi di siklus II disebabkan karena situasi kelas lebih kondusif dibandingkan siklus I. Peneliti belajar mengenai apa yang terjadi dalam siklus I yaitu harus lebih tegas dan berusaha mengelola waktu dengan baik. Sehingga, tingkat keseriusan siswa dalam melaksanakan pembelajaran siklus II lebih tinggi dibandingkan siklus I. Karena suasana kelas yang lebih kondusif, siswa menjadi lebih tenang dan bisa menyerap pembelajaran dengan baik dari sebelumnya. Selain hal tersebut, dapat pula terjadi karena mereka merasa tertarik pada media tersebut, sehingga mereka memperhatikan media yang diputar dengan baik dan dapat menyerap pembelajaran pada media yang ditayangkan. Selain itu, media audiovisual berupa video yang ditayangkan juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada aspek kognitif, seperti video yang ditayangkan pada siklus II berbeda dengan yang di tayangkan pada siklus I. Pada penyajian media di siklus I terdapat video gambar bergerak slide, sedangkan, di siklus II ini lebih menyajikan video berupa rekaman secara nyata, sesuai apa yang terjadi dalam materi yang dipelajari. Dari hal tersebut siswa dapat menyesuaikan hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah dalam mengingat seperti apa yang sudah dilihat dalam video yang ditayangkan dan siswa merasa tertarik dengan video pada siklus II yang dapat membuat siswa lebih antusias dan semangat dalam melakukan proses pembelajaran. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih mudah memahami materi dengan baik, sehingga post-test di siklus II meningkat dan banyak yang mencapai KKM. 2. Peningkatan Aktivitas Siswa Aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Aktivitas siswa pada lembar observasi ini juga digunakan guna melihat aspek psikomotor siswa. Aspek-aspek

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P 2015/2016.

0 7 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

1 8 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAIRAN LAUT DI KELAS X SMA SWASTA RAKSANA MEDAN T.A 2013/2014.

0 2 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 3 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

2 7 170

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan.

0 0 2

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan

0 15 195

PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp

0 0 12