Demikian pula dalam proses pembelajaran guru hendaknya berupaya untuk mengaktifkan siswa melalui pemberian tugas,
latihan-latihan menggunakan cara kerja tertentu, rumus, latihan- latihan agar siswa mampu meningkatkan kemampuannya didalam
mengolah pesan-pesan pembelajaran. 7
Rasa Percaya Diri
Dalam dimensi perkembangan, rasa percaya diri dapat tumbuh dengan sehat bilamana ada pengakuan dari lingkungan.
Itulah sebabnya didalam proses pendidikan dan pembelajaran, baik dilingkungan rumah tangga maupun disekolah, orangtua tau guru
hendaknya dapat menerapkan prinsip pedagogis secara tepat terhadap anak. Mendidik dengan memberikan penghargaan dan
pujian jauh lebih baik dari pada mencemooh dan mencela 8
Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar sesorang yang
telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Ada beberapa
bentuk perilaku yang menunjukkan kebiasaan tidak baik dalam belajar yang sering dijumpai pada sejumlah siswa, seperti belajar
tidak teratur, daya tahan belajar rendah, belajar bilamana menjelang ujian, tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, tidak terbiasa
membuat ringkasan, sering datang terlambat,dll. Jenis-jenis kebiasaan belajar tersebut merupakan bentuk-bentuk perilaku yang
tidak baik karena mempengaruhi aktivitas belajar siswa dan pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar yang
diperoleh. b.
Faktor Eksternal Keberhasislan siswa disamping ditentukan oleh faktor internal juga
turut dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain adalah:
1 Faktor Guru
Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu memfasilitasi
kegiatan belajar siswa, mampu memotivasi, membimbing, dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman,
maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Namun, jika guru tidak dapat
melaksanakan fungsi-fungsi strategis pembelajaran, siswa-siswa akan mengalami masalah yang kemungkinan dapat menghambat
pencapaian hasil belajar mereka. 2
Lingkungan Sosial termasuk lingkungan sebaya Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh posistif
bagi siswa. Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman sebaya yang mampu meberikan
motivasi kepadanya untuk belajar. demikian pula banyak siswa yang mengalami perubahan sikap karena teman-teman sekolah
memiliki sikap positif yang dapat ia tiru dalam pergaulan atau interaksi sehari-hari.
3 Kurikulum Sekolah
Perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah. Terlebih lagi bilamana dalam kurun waktu yang belum terlalu lama
terjadi beberapa kali perubahan. Masalah-masalah tersebut adalah tujuan yang akan dicapai berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan
belajar mengajar berubah, dan evaluasi berubah. Hal ini semua akan berdampak terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa. 4
Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang
turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang
perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya buku-buku pelajaran, mediaalat bantu belajar merupakan komponen-
komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan- kegiatan belajar siswa.
E. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sadiman 1990:6, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gagne dalam Kustandi,
2011:7 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dan lingkungannya. Dijelaskan pula oleh Raharjo 1991:25 bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah
tercapainya proses belajar. Apabila dipahami secara garis besar, menurut Gerlach dan Elly dalam Kustandi, dkk., 2011:7 mengatakan
bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam
bentuk dan jenis pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsung ke
hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan
sebagai sumber belajar siswa Bahri, 2010:123. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memroses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Menurut Kustandi,dkk 2011:9 peristilahan media tersebut adalah :
1 Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
2 Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal
dengan software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada siswa pada proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas
3 Media memiliki peranan fisik yang dewasa ini dikenal dengan
hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra. 4
Media pembelajaran dapat digunakakan secara massal misalnya : radio, televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya:
film, slide, video, OHP, atau perorangan misalnya: buku, komputer, radio tape, kaset, video recorder.
F. Media Audio Visual
Menurut Bahri 2010:124-125, media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media suara dan gambar. Media ini dibagi kedalam :
a. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara.
b. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar bergerak seperti film suara dan video-cassette.
Selain itu menurut Bahri 2010:125, pembagian lain dari media ini adalah:
a. Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber seperti video-cassette b.
Audiovisual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang
unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara
dan cetak suara. Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan audio dan visual. Ciri-ciri utama
teknologi media audio visual adalah sebagai berikut: Kustandi, dkk., 2011:30
a. Bersifat linear
b. Menyajikan visualisasi yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang atau pembuatnya d.
Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak e.
Dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme dan kognitif f.
Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan interaksi siswa yang rendah.
Menurut Kustandi,dkk., 2011:88 media berbasis audiovisual merupakan media visual yang menggabungkan penggunaan suara yang
memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Naskah yang menjadi narasi disaring dari isi pelajaran, kemudian disintesis
kedalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana
video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal materi pelajaran, media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat
menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa keberlanjutan
sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan atau rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui
penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.
G. Film dan Video
Salah satu media audio visual adalah berupa video. Interactive video
merupakan suatu sistem penyampaian pembelajaran menggunakan materi video rekaman, disajikan dengan pengendalian komputer kepada
penonton siswa yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, sehingga respons itu
yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang diperlukan, antara lain komputer, videodisclaser, dan layar monitor
Kustandi, dkk., 2011:32.