Pembahasan DATA DAN PEMBAHASAN
dengan baik dari sebelumnya. Selain hal tersebut, dapat pula terjadi karena mereka merasa tertarik pada media tersebut, sehingga
mereka memperhatikan media yang diputar dengan baik dan dapat menyerap pembelajaran pada media yang ditayangkan. Selain itu,
media audiovisual berupa video yang ditayangkan juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada aspek kognitif, seperti
video yang ditayangkan pada siklus II berbeda dengan yang di tayangkan pada siklus I. Pada penyajian media di siklus I terdapat
video gambar bergerak slide, sedangkan, di siklus II ini lebih menyajikan video berupa rekaman secara nyata, sesuai apa yang
terjadi dalam materi yang dipelajari. Dari hal tersebut siswa dapat menyesuaikan hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa lebih mudah dalam mengingat seperti apa yang sudah dilihat dalam video yang ditayangkan dan siswa merasa
tertarik dengan video pada siklus II yang dapat membuat siswa lebih
antusias dan
semangat dalam
melakukan proses
pembelajaran. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih mudah memahami materi dengan baik, sehingga post-test di siklus II
meningkat dan banyak yang mencapai KKM. 2.
Peningkatan Aktivitas Siswa Aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang diisi
oleh observer. Aktivitas siswa pada lembar observasi ini juga digunakan guna melihat aspek psikomotor siswa. Aspek-aspek
yang diamati peneliti adalah siswa memperhatikan video, siswa mencatat hal-hal penting dari video, siswa memperhatikan
penjelasan guru, siswa mencatat penjelasan guru, keaktifan siswa bertanya pada guru, keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru,
siswa melaksanakan tugas, kemampuan siswa bekerja sama dengan teman, siswa melakukan presentasi, mengemukakan idependapat
lain, dan kemampuan siswa menyimpulkan materi pelajaran. Berikut adalah perbandingan hasil observasi aktivitas siswa pada
aspek psikomotor.
Tabel 4.10 Aktivitas Psikomotor Siswa di Setiap Siklus Pembelajaran
Kriteria Pencapaian
Siklus I Siklus II
Tinggi T 36,36
63,64 Sedang S
63,64 36,36
Rendah R
Gambar 4.13 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
Tinggi Sedang
Rendah Siklus I
Siklus II
Pembelajaran menggunakan media audiovisual berupa video dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa yaitu dari siklus I
sebesar 36,36 8 siswa menjadi meningkat di siklus II sebesar 63,64 14 siswa pada kategori aktivitas tinggi yaitu dengan rentang
nilai kategori tinggi 66,68≤ q ≤ 100. Hal tersebut dapat dikatakan aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, namun tidak mencapai
dengan indikator keberhasilan yaitu aktivitas kategori tinggi 80. Ketidaktercapaian indikator keberhasilan siswa disebabkan karena
siswa masih kurang aktif dalam mencatat penjelasan guru, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengemukakan idependapat. Hal ini dapat
disebabkan karena siswa malas mencatat penjelasan dari guru, ragu dalam menjawab pertanyaan, dan merasa sudah jelas saat teman lain
melakukan presentasi, sehingga dalam mengemukakan ide masih rendah. Dalam pelaksanaan pembelajaran, masih ditemui beberapa
siswa yang masih ribut dan kurang serius dalam mengerjakan soal, walaupun peneliti sudah berusaha untuk menegur siswa agar tekun
mengerjakan soal. Namun, meskipun demikian hasil belajar dalam aspek psikomotor aktivitas yang dicapai siswa pada siklus II lebih
baik dari siklus I dan terbukti hasil meningkat, walaupun masih kurang sesuai dengan target. Peningkatan tersebut sesuai pernyataan
Kustandi 2011:65 yaitu film dan video merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar.
3. Faktor-faktor Pendukung Penerapan Media Audiovisual Video
Keberhasilan penelitian yang terbukti dari adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XB SMA GAMA Yogyakarta
didukung karena adanya media yang sesuai dengan kebutuhan siswa disekolah. Selain karena media yang digunakan, fasilitas yang cukup
memadai juga membantu berjalan lancarnya penelitian. Salah satu fasilitas yang membantu proses dapat berjalan dengan baik adalah
adanya viewer yang dapat membantu siswa melihat video yang ditayangkan
mengenai permasalahan
lingkungan yang
ada disekitarnya. Selain itu, yang mendukung siswa dapat belajar sesuai
yang dilihat melalui video yaitu termasuk dari lingkungan sekitar, dimana siswa dapat menggunakan hal-hal yang ada di lingkungan
seperti siswa dapat membuat karya dari botol plastik bekas. Melalui aplikasi siswa dalam membuat daur ulang botol plastik, siswa dapat
mengupayakan hal untuk ikut serta membantu meminimalisir adanya pencemaran lingkungan
4. Kendala Dalam Penerapan Media Pembelajaran Audiovisual video
Dalam penelitian penerapan media pembelajaran audiovisual berupa video, peneliti menemukan beberapa kendala yang dihadapi
yaitu siswa masih sulit dikondisikan, masih banyak siswa yang sering ribut, waktu untuk melakukan kesimpulan masih kurang. Selain itu
peneliti juga menyajikan video berupa bahasa inggris yang dapat membuat siswa kurang memahami materi dengan baik.
71