Gambar 4.3 Kelompok Presentasi
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu teman sejawat untuk berlaku sebagai observer
yang bertugas untuk mengamati atau
mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran. Hasil observasi ditulis di lembar observasi siswa.
Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa sehingga observer bertugas untuk mengamati setiap kelompok siswa di
kelas. Pada satu kelas terdapat 6 kelompok yang beranggotakan 3-4 orang. Pada lembar observasi terdapat 11 aspek kategori dalam
ranah psikomotorik kemudian skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang nilai 1, 2, 3, 4. Skala tersebut diisi sesuai dengan
pernyataan di lembar observasi. Berdasarkan skala tersebut akan didapatkan skor maksimal 44. Pada siklus I terdapat 2 kali
pertemuan sehingga ada 2 lembar observasi untuk setiap kelompoknya. Jadi dalam melihat hasil observasi setiap kelompok
harus dirata-rata terlebih dahulu lembar observasi pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil observasi dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I
Kelompok Pertemuan
I Pertemuan
II Rata-
rata Kategori
Prosentase Kategori
Kelompok 1 4 siswa
65,91 79,55
72,73 Tinggi
Sedang =
x 100= 63,64
Kelompok 2 3 siswa
45,45 61,36
53,41 Sedang
Kelompok 3 4 siswa
61,36 65,91
63,64 Sedang
Kelompok 4 4 siswa
75,00 79,55
77,27 Tinggi
Tinggi =
x 100= 36,36
Kelompok 5 3 siswa
59,09 68,18
63,64 Sedang
Kelompok 6 4 siswa
56,82 61,36
59,09 Sedang
d. Evaluasi
Pada pertemuan kedua yaitu 15 menit sebelum jam pelajaran berakhir dilakukan post-test siklus I dengan tujuan mengukur tingkat
pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I. Hasil tes evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Hasil Post-test Siklus I No
Hasil Belajar Nilai
1 Nilai Rata-rata
70,91 2
Nilai Tertinggi 90
3 Nilai Terendah
50 4
Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 11
5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 75
11 6
Persentase Ketuntasan 50
7 Persentase Ketidaktuntasan
50
e. Refleksi
Dari analisa diatas, indikator yang ingin dicapai oleh peneliti belum tercapai, dan pada saat pembelajaran terdapat beberapa kendala
yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya, yaitu: 1
Siswa masih sulit dikondisikan saat pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti harus lebih tegas dalam menertibkan siswa
dikelas.
2 Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan saat
kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi, sehingga peneliti harus lebih tegas menegur siswa lain yang tidak
memperhatikan. 3
Waktu kurang dalam melaksanakan kesimpulan dan refleksi, karena siswa meminta pengulangan video berkali-kali,
sehingga peneliti harus mengatur waktu dengan baik di pertemuan selanjutnya.
4 Prosentase hasil belajar siswa dari mengerjakan post-test I yang
mencapai ketuntasan KKM ≥75 sebanyak 50. 5
Dalam pelaksanaan pre-test terdapat siswa yang memperoleh nilai ≥75, hal ini menunjukkan bahwa terdapat siswa yang
sudah pernah mendapatkan materi pencemaran lingkungan sebelumnya seperti pada waktu siswa menempuh jenjang SMP.
6 Aktivitas yang terjadi pada siklus I tergolong rendah yaitu
36,36 dan tidak sesuai dengan target aktivitas tinggi yang diinginkan yaitu 80, hal ini dapat disebabkan adanya
tayangan video animasi berupa bahasa inggris pada materi pencemaran air.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan perbaikan dari masalah yang dijumpai pada siklus I yaitu peneliti harus lebih tegas dalam menegur
siswa saat pembelajaran berlangsung maupun saat memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi. selain itu peneliti juga
melakukan perbaikan dalam mengatur waktu dengan baik dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 26 Mei 2015 dan 28 Mei 2015. Pada tanggal 26 Mei 2015 mempelajari
mengenai pemilahan limbah dan pemanfaatan limbah, sedangkan pada tanggal 28 Mei melakukan kegiatan mendaur ulang botol plastik.
Langkah pembelajarannya adalah apersepsi, menyebutkan tujuan pembelajaran, dan pemutaran video. Video yang diputar mengenai
materi pemilahan dan pemanfaatan limbah pada pertemuan pertama, serta kegiatan mendaur ulang botol platik pada pertemuan kedua.
Video yang diberikan berupa video rekaman yang terjadi secara nyata pada materi tersebut, sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat dan
memahami materi yang disambaikan melalui media audiovisual berupa video.
Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video
Setelah mengamati video, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi sesuai dengan kelompok yang dibagikan, kemudian
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain menanggapinya. Setelah presentasi berakhir, peneliti meminta
siswa membuat kesimpulan dan merefleksikan hasil belajar.
Gambar 4.5 Siswa berdiskusi
Gambar 4.6 Kelompok Presentasi
Pada pertemuan terakhir siswa melakukan daur ulang botol plastik bekas di kelas, kemudian diakhir siklus dilakukan post-test II.
Gambar 4.7 Daur Ulang botol plastik
Gambar 4.8 Mengerjakan Post-test 2
c. Observasi
Pengamatan atau observasi pada siklus II kurang lebih sama dengan siklus I. Peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer
yang bertugas mengamati kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi ditulis di
lembar observasi siswa yang disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa. Kelompok pada siklus II
berbeda dengan kelompok siklus I. Perubahan pembagian kelompok ini berdasarkan nilai tes siswa agar dalam siklus II diharapkan terjadi
peningkatan. Pada siklus II terdapat 2 kali pertemuan sehingga hasil observasi akan dirata-rata dengan 2 sebanyak jumlah pertemuan. Hasil
observasi dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II Nama
Kelompok Pertemuan
I Pertemuan
II Rata-
rata Kategori
Prosentase Kategori
Kelompok 1 4 siswa
75 77,27
76,14 Tinggi
Sedang =
x 100= 36,36
Kelompok 2 3 siswa
81,82 77,27
79,55 Tinggi
Kelompok 3 4 siswa
70,45 72,73
71,59 Tinggi
Kelompok 4 4 siswa
59,09 70,45
64,77 Sedang
Tinggi =
x 100= 63,64
Kelompok 5 4 siswa
61,36 65,91
63,64 Sedang
Kelompok 6 3 siswa
68,18 75,00
71,59 Tinggi
d. Evaluasi
Evaluasi atau post-test siklus II dilakukan pada pertemuan ke 4 yaitu pada tanggal 28 Mei 2015 yaitu setelah siswa melakukan daur
ulang limbah botol plastik. Post-test siklus II dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi dan untuk mengetahui
ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-test II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus II No
Hasil Belajar Nilai
1 Nilai Rata-rata
77,73 2
Nilai Tertinggi 95
3 Nilai Terendah
60 4
Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 75
17 5
Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 5
6 Persentase Ketuntasan
77,27 7
Persentase Ketidaktuntasan 22,73
e. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti, maka peneliti melakukan refleksi pembelajaran, yaitu:
1 Selama proses belajar mengajar, peneliti telah melaksanakan
perbaikan dari siklus sebelumnya dengan cukup baik. Meskipun saat pembelajaran berlangsung masih ditemui
beberapa siswa yang sangat sulit dikondisikan dan pada pertemuan keempat saat mengatur waktu peneliti masih
mengalami kekurangan waktu untuk melakukan kesimpulan dan refleksi karena dalam melakukan daur ulang membutuhkan
waktu lama untuk menyelesaikannya.
2 Berdasarkan hasil pengamatan, siswa antusias dalam
pembelajaran saat ditayangkan video, namun saat di berikan tugas terdapat beberapa siswa yang malas mengerjakan tugas
tersebut. 3
Banyak siswa yang masih pasif saat diberikan kesempatan untuk mengemukakan idependapat dan mencatat hal-hal
penting dari guru, namun siswa sangat antusias dan aktif saat melakukan kegiatan daur ulang sampah.
4 Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari
siklus I dan mencapai target yang diharapkan yaitu siswa yang mencapai nilai tuntas 77,27 dengan rata-rata nilai 77,73.
5 Target pada penelitian ini untuk nilai rata-rata sebesar 75,
sedangkan persentase ketuntasan sebanyak 75, sehingga hasil penelitian kognitif berupa test pada siklus II sudah mencapai
target yang diharapkan seperti yang terurai pada refleksi 3. 6
Hasil observasi aktivitas yang didapat tidak mencapai target pencapaian indikator. Target yang ditentukan adalah 80,
namun yang diperoleh pada siklus II adalah 63,64. 7
Target indikator pencapaian aktivitas siswa belum dapat dicapai dengan baik, namun penelitian dihentikan pada siklus
II, karena
adanya keterbatasan
waktu yang
tidak memungkinkan peneliti untuk melanjutkan penelitian ke siklus
III.
C. Analisis Data
1. Analisis Hasil Belajar Kognitif
Sebelum dilakukan proses pembelajaran materi pencemaran lingkungan, siswa diminta untuk melakukan pre-test untuk mngetahui
pengetahuan awal siswa. Seperti pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat siswa yang memperoleh nilai KKM
≥75. Hal ini menunjukkan bahwa materi pencemaran lingkungan pernah dipelajari
siswa sebelumnya. Materi pencemaran lingkungan dapat diperoleh pada saat siswa belajar di jenjang SMP.
Berdasarkan evaluasi hasil test pada tabel 4.3 hasil belajar Post-test siklus I diperoleh bahwa target yang ingin dicapai pada penelitian ini
adalah nilai rata- rata mencapai ≥75 dan ≥75 siswa mencapai nilai
KKM 75. Dari tabel diatas, hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang tidak berhasil dicapai adalah 70,91 dengan ketuntasan klasikal
50 atau jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa. Pada siklus I, target yang ingin dicapai tidak tercapai, namun peneliti dalam
rencana pelaksanaan siklus II selain dengan mengupayakan perbaikan- perbaikan, agar hasilnya lebih baik dan sesuai dengan target.
Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai rencana tindakan dengan upaya-upaya perbaikan yang telah dilakukan, tes dilakukan
kembali dan diperoleh hasil belajar Post-test II. Hasil post-test II menunjukkan peningkatan dari hasil post-test I yang dapat dilihat pada
tabel 4.6. Berdasarkan hasil post-test II yang diperoleh bahwa target yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah nilai rata-rata mencapai
≥75
dan ≥75 siswa mencapai nilai KKM 75. Dari hasil tabel 4.6 dibawah ini pada hasil siklus II selain menunjukkan peningkatan, hasil belajar
juga sesuai dengan target yang diharapkan yaitu nilai rata-rata 77,3 dan 77,27 siswa mencapai nilai KKM 75.
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Kognitif di Setiap Siklus Pembelajaran
No Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
1. Nilai Rata-rata
70,91 77,3
2. Nilai Tertinggi
90 95
3. Nilai Terendah
50 60
4. Jumlah siswa yang mendapat
nilai ≥75 11
17
5. Jumlah siswa yang mendapat
nilai ≤75
11 5
6.
Prosentase Ketuntasan 50
77,27
7.
Prosentase Ketidaktuntasan 50
22,73
2. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, peneliti menggunakan lembar observasi yang berisi
indikator-indikator yang ingin dicapai peneliti. Instrumen lembar observasi ini disusun juga guna untuk mengetahui penguasaan aspek
psikomotor siswa. Aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas di observasi oleh observer dalam
kelompok. Observer mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelompok dan observer melingkari angka pada setiap
indikator yang tertera di lembar observasi sesuai apa yang diamati oleh observer.
Dari beberapa indikator aktivitas yang ingin dicapai, berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I, diperoleh data
sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Kriteria Pencapaian
Siklus I
Tinggi T 36,36 8 siswa
Sedang S 63,64 14 siswa
Rendah R Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada siklus I target
yang ingin dicapai peneliti tidak tercapai yakni ≤80 siswa tergolong kategori tinggi yaitu sebanyak 36,36 siswa atau 8
siswa dari 22 siswa yang terhitung mengikuti seluruh aktivitas pembelajaran, sedangkan pada kategori sedang sebesar 63,64
atau sebanyak 14 siswa. Berikut diagram hasil data per masing- masing aktivitas siswa pada siklus I.
Gambar 4.9 Diagram Presentase Aktivitas Siswa Siklus I
Dari diagram di atas indikator yang paling tinggi adalah pada warna biru tua memperhatikan video yaitu sebanyak 100 siswa
sungguh-sungguh memperhatikan video, sedangkan indikator paling rendah terdapat pada warna ungu tua mencatat penjelasan guru yaitu
45,83. Hasil observasi tentang siswa memperhatikan video memperoleh
hasil yang paling tinggi, hal ini kemungkinan disebabkan video menarik perhatian siswa, sehingga siswa sangat antusias memperhatikan video
yang ditayangkan. Aktivitas mencatat penjelasan dari guru memperoleh nilai terendah, hal ini kemungkinan disebabkan karena siswa malas
mencatat penjelasan dari guru karena merasa sudah jelas.
100 66,67 70,83
45,83 75
66,67 83,33
66,67 70,83 54,17
62,50
Persentase Aktivitas Siswa
perhatikan video mencatat dari video
perhatikan guru mencatat dari guru
bertanya menjawab pertanyaan
mengerjakan tugas kerja sama
presentasi ide
menyimpulkan
Dari upaya-upaya perbaikan yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan hasil observasi siklus II yang diperoleh seperti presentase
berikut.
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Kriteria Pencapaian
Siklus II
Tinggi T 63,64 14 siswa
Sedang S 36,36 8 siswa
Rendah R Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa pada
siklus II sudah meningkat dan lebih baik dari siklus I, namun target yang ingin dicapai peneliti belum tercapai yaitu pada kategori tinggi 63,64
atau sebanyak 14 siswa, sedangkan pada kategori sedang 36,36 atau 8 siswa. Berikut hasil data pada masing-masing indikator aktivitas siswa
pada siklus II.