secara langsung dapat diamati, seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data, dan lain sebagainya, akan tetapi juga ada yang tidak
bisa diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Namun demikian, salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah
suatu proses pembelajaran memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang tinggi, sedang, atau lemah, dapat kita lihat dari
kriteria penerapan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan siswa dalam
pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil pembelajaran. Semakin siswa terlibat
dalam ketiga aspek tersebut, maka kadar aktivitas siswa semakin tinggi Sanjaya, 2010:141.
C. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik Sudjana, 2010:3.
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Horward Kingsley dalam Sudjana, 2010:22 membagi tiga macam hasil belajar, yaitu:
a. Ketrampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan pengertian
c. Sikap dan cita-cita.
Sedangkan, Gagne dalam Sudjana, 2010:22 membagi lima kategori hasil belajar, yaitu :
a. Informal verbal
b. Ketrampilan intelektual
c. Strategi kognitif
d. Sikap, dan
e. Ketrampilan motoris.
Menurut Winkel 1987: 36 hasil belajar adalah suatu aktivitas mental psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman aspek kognitif, ketrampilan aspek psikomotorik dan nilai sikap aspek afektif.
Dimana menurut Arikunto,dkk., 2008:113-114 aspek kognitif mempunyai tujuan yaitu berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup
kemampuan intelektual. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Aspek psikomotorik berkaitan
dengan ketrampilan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar.