Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran

berdasarkan fungsi manipulatif juga berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lamban atau terlalu cepat. Media dapat membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks seperti system peredaran darah pada manusia dan hewan untuk mengatasinya dapat memanfaatkan gambar, grafik atau lambang visual lain yang dapat mempermudah siswa dalam memahami objek. Kedua, analisis fungsi media pembelajaran berdasarkan penggunaannya berpusat pada siswa terdapat dua fungsi yaitu, fungsi psikologis dan fungsi sosi- kultural. 1. Fungsi psikologis Media memiliki fungsi psikologis yang terbagi atas fungsi atensi atau perhatian, fungsi afektif, fungsi imajinatif dan fungsi motivasi. Fungsi atensi atau perhatian, media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan. Setiap orang memiliki sel penghambat, yaitu sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel saraf ini siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangann lainnya. Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini dapat dikatakan perhatian selektif. Fungsi afektif dideskripsikan bahwa media dapat menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap pembelajaran. Tingkah laku afektif dan tingkah laku kognitif saling berkaitan erat. Pemisahan keduanya hanya pada penekanan saja. media pembelajaran tepat guna dapat meningkatkan penerimaan siswa pada stimulus tertentu, penerimaan tersebut yaitu berupa kemauan untuk berpartisipasi pada proses pembelajaran secara suka rela, ini merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. Apabila hal tersebut dilakukan secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan siswa akan melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai-nilai atau norma-norma yang diterimanya, dan pada tingkat tertentu hal- hal tersebut akan diterima dan diyakininya, kemudian terjadilah perorganisasian nilai-nilai dan norma-norma, kepercayaan, ide, dan sikap menjadi sistem batin yang konsisten. Pada tingkat ini siswa dapat memperkuat falsafah hidupnya dan mempunyai nilai-nilai yang membimbing hidupnya. Media pada anilisis berdasarkan psikologis juga memiliki fungsi kognitif. Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang yang dihadapi baik objek berupa orang, benda ataupun suatu peristiwa. Objek- objek tersebut direpresentasikan melalui tanggapan, gagasan tau lambang, dalam bidang psikologi, semua itu merupakan sesuatu yang bersifat mental. Fungsi imajinatif, dalam analisis psikologi, media mpembelajaran memiliki fungsi imajinatif yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi menurut C. P. Chaplin dan kamus lengkap psikologi 13 , merupakan proses atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini juga berkaitan dengan daya interpretasi siswa. Siswa menggunakan daya nalarnya untuk berpikir abstrak dan pada akhirnya nanti membantu siswa dalam pemecahan berbagai persoalan. Berdasarkan hal tersebut, simbol-simbol verbal dan gambar pada laboratorium virtual melatih imajinasi dan meningkatkan daya interpretasi siswa. Media pembelajaran juga memiliki fungsi motivasi, yaitu mendorong siswa agar tergerak untuk melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Motivasi ini didapat dari pihak uar, dalam hal ini adalah guru. Guru memotivasi siswa melalui pengajaran yang menyenangkan dan menarik agar siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran. Guru dapat menggunakan media yang menarik sebagai alat untuk membantu memunculkan motivasi siswa dalam belajar. 13 Yudi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008, Cet.1, h. 46 2. Fungsi sosio-kultural Dalam suatu kelas terdapat berbagai karakter dan latar belakang siswa yang berbeda, media sebai penyampai informasi memiliki kemampuan untuk memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan dapat menimbulkan persepsi yang sama.

c. Multimedia

Perkembangan berbagai media saat ini dimanfaatkan untuk memudahkan proses pembelajaran. Penggunaan lebih dari satu jenis media disebut multimedia. Misalnya menggabungkan media audio dengan media visual dalam multimedia yang disebut video. Dapat pula menggabungkan media audio, visual dan kinetik pada multimedia demonstrasi atau pertunjukkan. American Heritage Electronic Dictionary menjabarkan multimedia sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi 14 . Atas dasar itulah multimedia merupakan gabungan antara media yang berbentuk teks, gambar, audio, grafik, animasi, interaksi dan yang lainnya dikemas dalam bentuk file digital komputerisasi, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penggunanya. Adapun menurut Rosch pada tahun 1996, menjelaskan bahwa multimedia merupakan kombinasi data atau media yang berfungsi untuk menyampaikan informasi sehingga informasi itu tersaji lebih menarik 15 . Sejalan dengan penjabaran tersebut, Gayeski, Oblinger, Munir dan Halimah Badiose Zaman menjelaskan multimedia sebagai perpaduan alat atau media seperti audio, gambar, grafik, teks, interaksi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik dalam bentuk digital yang dapan memberikan kesan lebih menarik sehingga dapat dipahami dengan mudah 16 . Pada tahun 2001 Elsom-Cook mendefinisikan multimedia merupakan kombinasi berbagai saluran komunikasi menjadi sebuah pengalaman komunikatif 14 Munir, Multimedia: Konsep Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2012, Cet. 1, h. 2 15 Ibid. 16 Ibid.