Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

2. Fase transformasi Pada fase ini siswa mengolah informasi agar dapat ia pahami dan ia terima yang nantinya akan berpengaruh pada hasil akhir. Setelah siswa memperoleh informasi, siswa menganalisis, mengubah, atau mentransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual agar nanti siswa dapat menggunakannya pada hal yang lebih luas. Tahapan ini disebut juga tahap pengubahan materi. 3. Fase evaluasi Pada fase ini siswa menilai pemahaman yang ada pada dirinya. Siswa akan menilai sejauh mana pengetahuan atau informasi yang telah dia olah tersebut untuk dimanfaatkan atau yang ada diterapkan pada gejala-gejala lain atau masalah-masalah yang timbul di sekitarnya. Tahapan ini disebut juga tahap penilaian materi. Menurut Arif S. Sadiman 37 , pemanfaatan media pendidikan dalam proses belajar mengajar secara umum dapat digunakan untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas atau disajikan dalam bentuk kalimat- kalimat saja, tetapi dalam bentuk audio dan visual. Media juga dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan kemampuan indera. Keterbatasan itu misalnya : 1. Objek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan gambar, slide, film atau model. 2. Objek yang terlalu kecil, dapat dibantu dengan proyektor mikro contoh : mikroskop, film, slide atau gambar. 3. Gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photograpy. 4. Kejadian peristiwa yang terjadi di masa lalu, dapat ditampilkan kembali melalui rekaman film, video, foto atau disampaikan kembali secara verbal. 37 Arif S. Sadiman, Raharjo, Anung Haryano dan Rahardjito, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007,h.17 5. Objek yang terlalu rumit atau komples seperti mesin atau perangkat sistem tubuh, dapat ditampilkan menggunakan model, diagram, gambar atau media tiga dimensi. 6. Konsep yang luas seperti gunung berapi, gempa bumi dan iklim, dapat disajikan dalam bentuk film, video, gambar atau simulasi. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi sikap pasif pada siswa jika dipergunakan secara tepat dan bervariasi. Dalam hal ini, media dapat lebih khusus dimanfaatkan untuk menimbulkan semangat dan motifasi belajar, memungkinkan interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungan atau realita, media juga memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. Media pendidikan juga dapat mengatasi kendala perbedaan latar belakang siswa dan guru seperti lingkungan, budaya, agama dan pengalaman. Dalam hal ini, media berguna untuk memberikan stimulus yang sama, menyamakan pengalaman dan dapat menimbulkan persepsi yang sama. Menurut Yudi Munadi 38 , ada beberapa faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar dalam suatu proses pembelajaran. Faktor tersebut berupa faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor internal, terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis a Faktor fisiologis Secara umum, faktor fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan tidak dalam keadaan cacat jasmani, dapat membantu siswa dalam memperoleh pelajaran secara maksimal. Namun, untuk siswa yang keadaan kesehatannya tidak optimal, kekurangan gizi ternyata cenderung mengalami cepat lelah dan cepat mengantuk yang akhirnya berdampak tidak mudah menerima pelajaran saat proses pembelajaran. Demikian pula halnya dengan keadaan saraf pengontrol kesadaran yang dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Jika seseorang hilang 38 Yudi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008, Cet.1, h. 24