Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dalam melakukan praktikum. Konsep yang dipilih adalah sistem peredaran darah dengan subbab yang akan dipraktikumkan adalah komponen darah manusia, golongan darah pada manusia dan sistem peredaran darah pada hewan verterbrata. Subbab komponen darah merupakan materi yang abstrak, sedangkan materi golongan darah dan sistem peredaran darah pada hewanvertebrata menimbulkan kemungkinan ketidakamanan atau pengadaan penggunaan alat dan bahan. Dengan demikian, dibuatlah suatu aplikasi simulasi praktikum dengan konsep tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Kurangnya pemanfaatan media pada pembelajaran biologi 2. Hasil belajar siswa belum optimal pada pelajaran biologi 3. Pelaksanaan praktikum secara konvensional membutuhkan waktu dan biaya yang banyak, resiko bahaya yang tinggi dan keterbatasan alat dan bahan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Laboratorium virtual yang merupakan strategi penggabungan kegiatan praktikum menggunakan teknik virtual dengan komputer yang menyerupai laboratorium nyata. Laboratorium virtual ini dibuat oleh peneliti menggunakan software Adobe Flash CS3. 2. Konsep yang digunakan dibatasi pada konsep sistem peredaran darah pada manusia. 3. Subbab yang akan dipraktikumkan adalah materi komponen darah manusia, transfusi darah dan sistem peredaran darah pada hewan vertebrata.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penerapan laboratorium virtual terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat pada penelitian ini yaitu:

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan laboratorium virtual terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk peneliti, menjadi masukan dan acuan dalam mengembangkan penelitian di masa mendatang serta menjadi referensi sebagai calon pendidik. b. Untuk akademisi atau lembaga, menjadi bahan informasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang pendidikan biologi 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya 1 . Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Skinner berpandangan belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif 2 . Hal itu sejalan dengan Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory, berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam suatu diri organisme baik itu manusia maupun hewan yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut 3 . Pembelajaran merupakan upaya guru menciptakan suasana dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Karena belajar dengan proses pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahan belajar, dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan. 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, Cet.14, h.1 2 Muhibbin Syah, Psikolologi Pendidikan : dengan pendekatan baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 15, h. 88 3 Ibid . Dalam teori belajarnya, Gagne berpendapat bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang kompleks yang menghasilkan kapabilitas. Kapabilitas tersebut dapat berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. 4

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara berarti tengah, pengantar atau perantara. Dalam bahasa Arab, pengertian media disebut ‘wasail’ dalam bentuk jama dari wasilah yang merupakan sinonim dari kata al- wasth yang artinya juga tengah. Kata tengah itu sendiri berarti suatu posisi yang berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara wasilah atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung yaitu yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya 5 . Heinich dan kawan-kawan menjabarkan istilah medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima 6 . Sementara itu Arif F. Sadiman dan kawan-kawan menganalogikan media sebagai suatu saluran, guru atau tutor atau lingkungan sebagai sumber pesan dan siswa berperan sebagai penerima pesan. Dengan demikian jelaslah bahwa media adalah sarana yang berperan sebagai penghubung antara sumber dan penerima 7 . Berdasarkan pengertian media sebagai suatu perantara, maka film, televisi, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan sejenisnyadapat dikatakan sebagai media komunikasi. Apabila media-media tersebut dapat menyampaikan informasi dan pesan-pesan yang sifatnya instruksional serta mengandung tujuan-tujuan pembelajaran maka media tersebut 4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 3, h. 10 5 Yudi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008, Cet.1, h.6 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. 14, h.4 7 Arif S. Sadiman, Raharjo, Anung Haryano dan Rahardjito, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya , Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007, h. 7