Landasan Penggunaan Media Media Pembelajaran
bermanfaat untuk proses pembelajaran siswa. Media audio dan visual membantu siswa dalam memahami berbagai pemahaman yang dijelaskan oleh guru.
Landasan psikologis yang dikemukaan oleh Midun pada tahun 2009, menyatakan bahwa landasan psikologis pada penggunaan media pembelajaran
merupakan alasan atau rasionalitas penggunaan media pembelajaran yang ditinjau dari kondisi belajar dan proses belajar.
Landasan teknologis mendorong kita untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Landasan ini juga
digunakan sebagai landasan dalam penggunaan media. Media merupakan alat bantu untuk guru mengajar siswa-siswanya. Ketika zaman semakin canggih,
semakin maju, media yang diperlukan pun semakin beragam dan harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan pengajaran. Kebutuhan
pengajaran pun beragam, khususnya pembelajaran sains seperti laboratorium, alat dan bahan praktikum daln lain-lain. Media pembelajaran sains lebih sulit didapat
karena langka dan biayanya sulit terjangkau. Maka kita memerlukan media yang dapat menggantikan atau membantu mensimulasikan alat sebenarnya
menggunakan suatu aplikasi, yang disebut juga laboratorium virtual. Midun juga berpendapat, media pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pembelajaran,
hal ini memiliki enam manfaat yang potensial dalam memecahkan berbagai permasalahn dalam pembelajaran
26
. Enam manfaat tersebut yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas pendidikan Media dapat meningkatkan produktivitas guru. Produktivitas itu yaitu guru
membantu siswa mempercepat jalannya proses belajar, media juga dapat membantu guru untuk dapat menggunakan waktu mengajarnya dengan
optimal sehingga pelajaran yang duisampaikan kepada siswa maksimal. Media juga dapat membantu meringankan beban guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan motivasi belajar siswa.
26
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi Jakarta, 2012, Cet. 1, h. 24
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya individual Media memungkinkan siswa menemukan variasi belajarnya sendiri. Media
juga dapat mengurai kontrol guru dalam pembelajaran sehingga mendidik siswa untuk lebih mandiri dalam belajar. Hal ini memberikan kesempatan
untuk siswa mengembangkan kemampuan dan dapat menggunakan kesempatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memberikan dasar lebih ilmiah pada pembelajaran Media dapat memberikan siswa landasan berpikir ilmiah, terutama dalam
pembuktian-pembuktian konsep secara saintifik. Beberapa konsep ilmiah memerlukan media sebagai perangkat untuk pembuktian. Dalam kegiatan
eksperimen, siswa dapat menganalisis dan bekerja secara sistematis dengan demikian siswa lebih mudah memahami konsep dan dapat mengemukakannya
kembali berdasarkan landasan ilmiah yang ia dapat.
4. Pembelajaran menjadi lebih mantap Media memungkinkan siswa mendapatkan informasi yang lebih akurat, lebih
banyak dan lebih lengkap. Dengan demikian siswa dapat memperoleh keutuhan pemahaman konsep dan dapat meningkatkan kapabilitas siswa
menyerap informasi melalui media tersebut.
5. Proses pendidikan menjadi lebih langsung Media memberikan siswa pengalaman nyata dan langsung. Media juga
memberikan siswa kemudahan dalam mendapatkan sumber belajar. Media juga mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi
juga dapat menyajikan hal yang nyata meskipun tidak secara langsung.
6. Akses pendidikan menjadi lebih sama Melalui media yang digunakan, siswa mendapatkan informasi yang sama
tanpa membeda-bedakan siswa. Penggunaan media diharapkan agar menjangkau semua siswa yang berarti media tersebut dapat diterima oleh
semua siswa dan dipergunakan untuk kapasitas siswa yang banyak tidak hanya untuk kepentingan yang terbatas saja. Sehingga dapat menjangkau semua
golongan dan budaya.
Menurut Azhar Arsyad ada tiga ciri media pendidikan yang menjadi landasan penggunaan media dan kelebihan-kelebihan media yang mungkin guru
tidak mampu atau kurang efisien melakukannya
27
. 1. Ciri Fiksatif Fixative Property
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat
disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya direkam
dapat direproduksi dengan mudah kapan saja kita diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memugkinkan suatu rekaman suatu kejadian atau objek
yang terjadi pada pada waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
Ciri fiksatif ini penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat
digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya hanya sekali dala satu dekade atau abad dapat diabadikan dan disusus kembali untuk keperluan
pembelajaran. Prosedur labolatorium yang rumit dapat direkam dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa kalipun pada saat diperlukan. Demikian
pula kegiatan siswa dapat direkam untuk dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat baik secara perorangan maupun secara kelompok.
2. Ciri Manipulatif Manipulative Property Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
27
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. 11, h.12.
pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses metamorfosis serangga kupu-kupu. Mulai dari larva menjadi kepompong
kemudian menjadi kupu-kupu. Hal ini dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat
pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Dari kemampuan media yang memiliki ciri manipulatif, diperlukan
perhatian yang sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan pengambilan urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang
salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka
ke arah yang tidak diinginkan.
3. Ciri Distributif Distributif Property Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditarnsportasikan melalui ruang, kemudian secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengeni kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam
suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan
kapan saja.
Multimedia menawarkan lebih banyak keuntungan atau kelebihan dibandingkan hanya dengan media tunggal saja. Selain dapat dapat memperluas
jangkauan abstraksi siswa, multimedia juga dapat mengembangkan kemampuan alat indera, menarik perhatian dan minat siswa. Hasil penelitian Computer
Technology Research CTR menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat
20 dari apa yang dilihat dan 30 dari apa yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 dari apa yang ia lihat, dengar dan lakukan sekaligus
28
.
28
Munir, Multimedia: Konsep Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2012, Cet. 1,h. 6
Efektivitas multimedia dapat terlihat dari beberapa kelebihannya, antara lain
29
: 1. Penggunaan beberapa media dalam menyajikan informasi.
2. Kemampuan untuk mengakses informasi terkini, memberikan informasi lebih anyak dan mendalam.
3. Bersifat multisensorik karena dapat merangsang beberapa alat indera sehingga dapat mengarah ke fokus dan retensi yang tinggi.
4. Menarik perhatian dan minatkarena merupakan gabungan antara visual, auditori dan kinestetik.
5. Media alternatif dan penyampaian pesan dengan diperkuat teks, suara, gambar, video dan animasi.
6. Menguatkan kualitas penyampaian informasi. 7. Bersifat interaktif dengan menciptakan komunikasi dua arah diantara
pengguna multimedia.
Dalam hal lain, multimedia memiliki berbagai keuntungan yaitu
30
: 1. Lebih komunikatif
Informasi yang diperoleh dengan cara membaca terkadang masih sulit dimengerti, kita harus membacanya berulang-ulang sedangkan kegiatan membaca
harus menyediakan waktu khusus agar lebih fokus sehingga dapat dimengerti. Lain halnya dengan multimedia, informasi yag disajikan dengan gambar, animasi
dan simulasi lebih mudah dipahami oleh siswa karena melibatkan lebih banyak indera.
2. Mudah dilakukan perubahan Informasi dapat mudah diubah sesuai dengan kebutuhan. Mengingat
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, organisasi, lingkungan dan sosial masyarakat yang terus berubah sehingga informasi menjadi tidak relevan
dan perlu diubah. Maka multimedia menjadi alat yang tepat karena sifatnya yang fleksibel sesuai kebutuhan.
29
Ibid.
30
Ibid.
3. Interaktif Penggunaan aplikasi yang interaktif dapat membantu guru untuk
menjelaskan maksud pelajaran sehingga siswa dapat cepat memahami apa yang guru sampaikan. Hal ini tidak didapat di media yang hanya menggunakan satu
indera saja misalnya media cetak. Dengan kata lain multimedia menerapkan cara belajar dua arah.
4. Lebih leluasa menuangkan kreatifitas Para pengembang perangkat lunak dapat secara leluasa menuangkan
kreatifitasnya untuk membuat atau mengembangkan perangkat-perangkat multimedia sesuai dengan imajinasi yang dimilikinya. Dengan demikian pelajaran
yang akan disajikan lebih kreatif dan inovatif seperti bentuk tools dan layoutyang menarik yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
Multimedia sangat beraneka ragam, kesimpulan dari beberapa deskripsi pada penelitian yang dilakukan oleh Dr. William Allen Universitas California,
DR. Wilburn Schramm Standford University, Dr. Ray Carpenter dan Dr. Loran C. Tyford Departemen Pendidikan Negara Bagian New York, yang intinya
menjelaskan bahwa berbagai jenis multimedia pembelajaran memberikan bantuan yang sangat besar kepada siswa daam proses pembelajaran. Namun, peran guru
juga penting untuk menentukan keefektifan multimedia itu sendiri dalam proses belajar dan mengajar. Peran yang tercermin adalah ketika guru mampu memilih
multimedia yang sesuai untuk konsep yang akan disampaikan
31
.
31
Munir, Multimedia: Konsep Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2012, Cet. 1,h. 149