Perilaku secara langsung terkait dengan praktek kerja yang aman dan perilaku yang mendukung keseluruhan keselamatan safety partisipation
organisasi dapat dideskripsikan melalui fitur kerangka kinerja keselamatan Borman Motowidlo, 1993 dalam Griffin dan Neal, 2000. Komponen kinerja
yang dideskripsikan melalui perilaku aktual ini dibagi menjadi dua komponen Borman dan Motowidlo 1993 dalam Griffin dan Neal, 2000 berdasarkan
kinerja tugas dan kontekstual. Kedua komponen kinerja dapat digunakan untuk membedakan perilaku keselamatan di tempat kerja. Pertama, berdasarkan kinerja
tugas, perilaku keselamatan dapat digambarkan melalui kepatuhan keselamatan melalui aktivitas kegiatan menjaga keselamatan tempat kerja yang dilakukan oleh
individu. Perilaku ini termasuk mengikuti prosedur lockout tagout dan memakai peralatan pelindung diri. Kedua, berdasarkan definisi kinerja konseptual, perilaku
keselamatan dapat digambarkan melalui kegiatan keselamatan secara sukarela atau dengan menghadiri safety meeting. Perilaku ini mungkin tidak secara
langsung berkontribusi untuk keselamatan kerja, tetapi hal ini membantu untuk mengembangkan lingkungan yang mendukung keselamatan.
1. Perilaku Aman Kerja
Perilaku aman menurut Bird and Germain, 1990 dalam Halimah 2010 adalah perilaku yang tidak dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
atau insiden. Perbedaan perilaku aman dan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja yaitu perilaku aman hanya berfokus pada keselamatan kerja
saja, sedangkan perilaku K3 tidak hanya pada keselamatan tetapi juga pada kesehatan kerjanya Halimah, 2010. Dibawah ini adalah jenis-jenis perilaku
aman menurut Frank E. Bird dan Germain, 1990 dalam Halimah 2010
meliputi:
Melakukan pekerjaan sesuai wewenang yang diberikan Berhasil memberikan peringatan terhadap adanya bahaya
Bekerja sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan Menjaga alat pengaman agar tetap berfungsi
Tidak menghilangkan alat pengaman keselamatan Menggunakan peralatan yang seharusnya
Menggunakan peralatan yang sesuai Menggunakan APD dengan benar
Pengisian alat atau mesin yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Penempatan material atau alat-alat sesuai dengan tempat dan cara
mengangkat yang benar. Memperbaiki peralatan dalam kondisi alat yang telah dimatikan
Tidak bersenda gurau atau bercanda ketika bekerja. Tidak di bawah pengaruh alkohol
2. Perilaku Tidak Aman Kerja
Tindakan tidak aman adalah perilaku atau kegiatan seseorang yang menyimpang dari prosedur yang berlakunormalaman McKinnon, 2000.
Birds dan Germain mengkelompokkan perilaku tidak aman tersebut sebagai
berikut McKinnon, 2000:
Mengoperasikan peralatan tanpa otoritas
Gagal dalam memperingatkan Gagal untuk mengamankan
Pengoperasian dengan kecepatan yang tinggitidak sesuai Membuat perangkat keselamatan tidak beroperasi
Menghapusmemindahkan perangkat keselamatan Menggunakan peralatan yang rusak
Menggunakan peralatan dengan tidak benar Tidak menggunakan alat pelindung diri
Pemprosesan barang yang salah Penempatan barang yang tidak tepat
Pengangkatan yang tidak tepat Posisi yang tidak tepat dalam melakukan tugas
Memperbaiki peralatan pada saat beroperasi Bertengkar, bersenda gurau yang berlebihan dengan pekerja lain
Di bawah pengaruh alkohol dan atau obat-obatan
Prasyarat atau prekursor dapat menciptakan potensi berbagai perilaku yang tidak aman. Sifat dari perilaku ini dapat terjadi karena adanya bahaya,
pengaruh tugas yang kompleks, dan pengaruh lingkungan. Sebuah prekursor psikologi tertentu, baik prekursor tunggal atau prekursor kombinasi dapat
memainkan peran penting dalam memprofokasi dan membentuk set perilaku tidak aman. Adapun klasifikasi perilaku tidak aman adalah sebagai berikut.
sumber : McKinnon, 2000 Slip dan Lapse
Slip dan lapse disebabkan oleh seringnya kehilangan memori sesaat karena kurangnya perhatian atau kehilangan konsentrasi. Slip dan
lapse tidak berhubungan dengan tingkat pelatihan, pengalaman atau motivasi dan keduanya bisa dikurangi dengan kembali merancang-
pekerjaan atau peralatan atau meminimalkan gangguan. Slip adalah kegagalan melaksanakan tugas untuk bertindak benar.
Contohnya termasuk melaksanakan tugas yang bukan menjadi tugasnya, membaca cepat yang salah atau memilih komponen yang salah dalam
perakitan. Slip juga menggambarkan tindakan yang diambil terlalu diniterlalu terlambat yang tidak sesuai dengan prosedur. Lapse adalah
kegagalan melaksanakan bagian dari prosedur kerja karena tidak melakukan tindakan yang benar Hughes dan Frrett, 2011.
Unsafe acts
Unintended Action
Intended Action
SLIP
LAPSE
Mistake
Violation Attentional
failures
Routine violation Exceptional
violation Acts of sabotage
Rule-Based mistakes Knowledge-based
mistakes Memory
failures
Mistake Kesalahan terjadi ketika seseorang yakin bahwa tindakan yang
dilakukan benar tapi kenyatannya tindakan tersebut kelirusalah. Ada dua jenis kesalahan berbasis aturan dan berbasis pengetahuan.
Kesalahan berbasis aturan terjadi ketika aturan atau prosedur diterapkan secara tidak benar. Kesalahan-kesalahan ini biasanya terjadi
ketika aturan yang biasanya digunakan tidak lagi berlaku. Kesalahan berbasis pengetahuan terjadi ketika mencoba metode atau aturan
perhitungan yang digunakan tidak tepat Hughes dan Frrett, 2011. Violation
Ada tiga kategori pelanggaran yaitu rutin, situasional dan luar biasa. Pelanggaran rutin terjadi ketika melanggar sebuah aturan atau
prosedur. Hal ini menjadi rutin ketika tidak menggunakan prosedur yang direkomendasikan untuk tugas pekerjaan. Pelanggaran situasional terjadi
ketika adanya tekanan pekerjaan pada waktu tertentu membuat aturan kepatuhan sulit diterapkan. Pelanggaran situasional dapat dikurangi
dengan meningkatkan desain kerja, lingkungan kerja dan pengawasan. Pelanggaran luar biasa jarang terjadi dan biasanya terjadi ketika aturan
keselamatan tidak berfungsi saat melakukan tugas baru Hughes dan Frrett, 2011.
C. Keselamatan Berbasis Perilaku Behavior - Based Safety