4. Pelatihan Keselamatan Kerja
Pelatihan keselamatan
dilakukan manajemen
perusahaan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja guna mematuhi peraturan keselamatan sebagai bukti komitmen terhadap penerapan K3. Pelatihan di PT
GMF AeroAsia terdiri dari mandatory training dan other training. Mandatory training merupakan pelatihan yang diberikan kepada seluruh
pekerja agar pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan selama bekerja di industri penerbangan. Mandatory training terdiri dari pelatihan Safety
Management System SMS dan human factor. Pelatihan human factor di PT GMF AeroAsia bersifat continous, yaitu dilakukan pembaharuan pelatihan setiap
2 tahun. Other training di PT GMF AeroAsia ditentukan berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan di setiap masing-masing unit sesuai peraturan keselamatan
dan bahaya di setiap unit. Pelatihan keselamatan khusus terkait K3 yang sudah diberikan antara lain
pelatihan penanggulangan kebakaran jenis D, pelatihan P3K, pelatihan pengendara forklift, pelatihan petugas kimia, dan beberapa pelatihan lainnya.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa semua jenis training hanya diberikan kepada pekerja tetap dan pekerja kontrak waktu tertentu PT GMF
AeroAsia, sedangkan untuk pihak ketiga para pekerja mekanik tidak mendapatkan pelatihan dari pihak manajemen PT GMF AeroAsia walaupun
sebelumnya pekerja pihak ketiga pernah mendapatkan pelatihan. Peningkatan pengetahuan khususnya pelatihan terhadap pekerja pihak ketiga diketahui
dilakukan oleh pihak perusahaan masing-masing. Sedangkan manajemen
perusahaan PT GMF AeroAsia memberikan pengetahuan pekerja pihak ketiga melalui sharing session, safety briefing, safety induction, dan cara lainnya.
Sedangkan gambaran pelatihan di unit wheel dan brake yang diberikan kepada pekerja diketahui sudah mengikuti ketentuan yang diterapkan oleh
perusahaan berupa mandatory training dan other training. Sedangkan pekerja pihak ketiga diketahui tidak mendapatkan pelatihan, tetapi hanya mengetahui
segala informasi melalui sharing session, safety briefing, safety induction dan cara informasi lainnya. Berikut merupakan kutipan wawancara dengan pekerja
mekanik yang berasal dari pihak ketiga Informan IU2 yang membenarkan bahwa pekerja pihak ketiga mendapatkan informasi dan pengetahuan K3 melalui
sharing session, safety briefing, safety induction, dan melalui cara lainnya: “Oh, nggak ada. Jadi waktu itu dari K3 cuma diinformasikan lewat
mulut aja gitu mba, jadi ngga langsung pelatihan, cuma dipraktekin doang, ngga ada simulasi khusus gitu” Informan IU2
Hanya saja pada saat dilakukan penelitian diketahui ada pekerja mekanik yang belum mendapatkan pelatihan walaupun pekerja mekanik bukan dari pihak
ketiga. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan karena terdapat beberapa pekerja mekanik yang baru dua bulan bekerja di unit tersebut dan baru
akan diberikan pelatihan setelah beberapa bulan bekerja di unit tersebut. Hal ini didukung oleh kutipan wawancara sebagai berikut:
“Kalau itu di TW, cuma kalau anak-anak hier itu belum dapet harus PT nya yang mengajukan. Dulu sih emang pernah dibikin ikut juga mereka
pihak ketiga tapi sekarang ngga, kemudian yang temen-temen baru pegawai itu baru masuk dikategorinya disilabusnya waktu dia sekolah,
pas pendidikan ada human factornya, nanti continuenya setelah 2 tahun. Kalau mereka belum pendidikan, baru masuk langsung jadi kontrak dulu
baru pendidikan baru jadi pegawai. Informan IK2
Semua data pelatihan yang telah diikuti pekerja mekanik dapat dilihat dalam Summary of Employee SOE. Data tentang pelatihan summary of
employee seperti pada gambar 5.4 menjelaskan mengenai training type, baik mandatory training dan other training beserta dengan informasi tanggal
pelaksanaan pelatihan dan jadwal pelaksanaan pelatihan berikutnya.
Gambar 5.4 Summary of Employee Sedangkan pelatihan terkait langsung keselamatan diketahui bahwa
pelatihan khusus K3 sudah dilakukan, seperti pelatihan kebakaran dan P3K. Pelatihan ini hanya diberikan kepada perwakilan setiap unit dan berstatus
pegawai tetap. Hal ini didukung dokumen training attendance list milik unit K3 mengenai pelatihan khusus K3 tentang first aider dan penanggulangan
kebakaran kelas D yang diketahui bahwa pelatihan sudah diberikan kepada beberapa perwakilan pekerja. Berikut kutipan wawancara tentang pemberian
pelatihan khusus K3: “Termasuk yang tadi human factor training setiap 2 tahun sekali ada,
kalau untuk K3 khusus biasanya kita terkait dengan pemadam kebakaran sama P3K, yang ikut pegawai, jadi kalau yang pihak ketiga nanti di
sampaikan lagi sama managernya, jadi yang ikut dari kita langsung perwakilan dari masing-masing group. Kalau untuk K3 khusus biasanya
kita terkait dengan pemadam kebakaran sama P3K, jadi kalau sharing session itu kita lebih ditekekankan adalah alur jika terjadi keadaan
emergency atau keadaan darurat. Dari kita kalau yang P3K, kalau human factor kita koordinasi sama TW
” Informan IP2
5. Pengawasan