Kerangka Berpikir KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

45

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Berpikir

Metode yang membahas penanganan critical behavior pada pendekatan behavior based safety adalah melalui penjabaran yang dijelaskan dalam model ABC Antecedent – Behavior – Consequences dalam rangka mengidentifikasi upaya peningkatan fasilitas keselamatan yang berfokus pada faktor manusia. Oleh karena itu, dalam rangka penelitian mengenai perilaku ini, peneliti mengamati anteseden yang terdiri dari kebijakanperaturan keselamatan, ketersediaan APD, rambu keselamatan, pelatihan keselamatan, dan pengawasan. Pada peralatan dan perlengkapan keselamatan, penelitian hanya dilakukan terhadap ketersediaan APD dikarenakan perusahaan sudah menetapkan program housekeeping melalui 5R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Program ini bertujuan agar seluruh karyawan memperhatikan, membersihkan, memeriksa, meringkas, merawat dan memelihara seluruh area kerja, peralatan dan perlengkapan yang digunakan yang telah didefinisikan secara jelas dan diberlakukan dengan jelas agar keselamatan dan kesehatan tetap terjaga. Program tersebut berjalan dengan baik dikarenakan tata letak peralatan maupun perlengkapan di area kerja unit wheel dan brake selalu tertata baik dan rapi setelah semua pekerjaan selesai dilakukan. Selain itu, juga telah diterapkan LOTO Lock Out Tag Out terhadap peralatan dan perlengkapan di perusahaan. Program ini bertujuan untuk menerapakan sistem izin khusus, isolasi area dan tagging locking dalam rangka untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang dilakukan di area perusahaan berjalan lancar dan aman bagi seluruh personil dan pengunjung PT GMF AeroAsia. Program ini terlihat baik dikarenakan selalu ada tanda lock out atau tagging yang diberikan pada peralatan jika tidak berfungsi dengan baikberada dalam perawatan. Informasi keselamatan pada penelitian hanya dilakukan terhadap rambu keselamatan dengan alasan bahwa rambu keselamatan mewakili situasi yang membahayakan secara langsung dalam menggambarkan pencegahan yang tidak diinginkan. Sedangkan keterampilan tidak dilakukan penelitian dikarenakan perusahaan memiliki kriteria keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerja mekanik yang memahami dasar-dasar teknik. Selain itu, perusahaan juga telah memiliki program sekolah mekanik agar dapat mendapatkan pekerja-pekerja secara langsung yang ahli dibidangnya. Perilaku kritis dalam penelitian ini hanya dilakukan pada beberapa perilaku dikarenakan pada studi pendahuluan yang dilakukan pada 2 Februari – 11 Maret 2015 hanya ditemukan beberapa jenis perilaku tidak aman di unit wheel dan brake, antara lain: perilaku penggunaan APD, perilaku tidak menggunakan peralatan sesuai tujuan penggunaannya, pekerja melakukan pekerjaannya dalam posisi tidak tepat, dan koordinasikomunikasi antar sesama rekan kerja belum dapat dikatakan baik, sedangkan konsekuensi yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari hukuman dan penghargaan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagan 3.1 Kerangka Berpikir Antecedent  KebijakanPeraturan Keselamatan  Ketersediaan APD  Rambu Keselamatan  Pelatihan Keselamatan  Pengawasan Behavior Perilaku Kritis Consequences  Hukuman  Penghargaan 48

B. Definisi Istilah