Proses Kerja Gambaran Unit Wheel dan Brake PT GMF AeroAsia

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para karyawannya, maka unit wheel dan brake PT GMF AeroAsia secara berkesinambungan melakukan pelatihan yang sudah ditetapkan oleh manajemen terpusat. Pelatihan terdiri dari mandatory training dan other training. Mandatory training secara umum terdiri dari pelatihan Safety Management Systems dan human factor. Sedangkan other training terkait keselamatan terdiri dari training P3K, pemadam kebakaran dan training lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan.

b. Mesin dan Peralatan

Kegiatan maintenance di unit wheel dan brake dalam prosesnya menggunakan mesin dan peralatan sebagai berikut: 1. Mesin-mesin yang membantu dalam proses maintenance, di antaranya mesin press wheel, mesin drilling, soft gun, mesin perakitan wheel 2. Peralatan tangan manual dan listrik, alat angkat dan angkut mobil material komponen, forklift, crane, troly 3. Kompressor, dan peralatan lainnya.

c. Proses Kerja

Proses maintenance wheel dan brake dimulai dari component receiving. Kemudian dilakukan preliminary inspection untuk mengetahui maintenance yang dibutuhkan pada komponen tersebut. Setelah itu dikeluarkan Plan Data Sheet PD Sheet yang merupakan lembaran data yang berisi proses pengerjaan maintenance komponen. Berikut diagram alir proses kerja di unit wheel dan brake: Bagan 5.3 Diagram Alir Proses Maintenance Komponen Wheel dan Brake Berikut merupakan penjelasan proses kerja dan bahaya di unit wheel dan brake: 1 Wheel Maintenance Wheel merupakan komponen roda pesawat yang penting ketika pesawat akan terbang. Wheel ini akan bergabung dengan tired untuk dapat menggerakan pesawat sebelum take off. Pada proses maintenance wheel terdapat bahaya dan Shipping Final Inspection Start Component receiving Preliminary Inspection PD Sheets Disassembly Scrap Parts Repairable Parts Cleaning as required Inspection Accepted Repairable Commulated Materials Accepted or repair? Outsource Repair N Y Request material from stock Temporary rejection Material completed Assembly Leak Test Y N risiko selama proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, pekerja mekanik secara umum diwajibkan menggunakan wearpack, safety shoes, dan back support selama bekerja. Adapun penjelasan proses kerja dan bahaya di tempat kerja wheel maintenance pada bagan 5.3 adalah sebagai berikut: a Disassembly Area Pada area ini, wheel pertama kali dikempeskan menggunakan sebuah alat press wheel otomatis. Kemudian, dilakukan proses disassembly yaitu pembongkaran wheel untuk memisahkan semua component parts menggunakan mesin gun, tuas, dan peralatan lainnya sesuai dengan manual. Karena komponen wheel berukuran besar dan berat, pekerja mekanik harus berhati-hati sebab jika komponen wheel jatuh mengenai pekerja mekanik, dapat menyebabkan cederaterluka. Selain itu, selama proses press wheel terdapat kebisingan yang mengganggu pendengaran pekerja mekanik. Pada area ini pekerja harus menggunakan APD tambahan berupa alat pelindung telinga dan sarung tangan katun ketika bekerja. b Cleaning dan Stripping Area Bagian component parts yang sudah dipisahkan selanjutnya dilakukan cleaning yaitu pencucian component parts wheel dan beberapa parts dilakukan stripping yaitu proses pengelupasan cat pada component parts. Mengingat banyaknya penggunaan bahan kimia dan lantai yang licin selama proses, pekerja mekanik diwajibkan menggunakan sarung tangan, sepatu boot untuk bahan kimia dan menggunakan masker cartridge selama bekerja. c Bearing Area Salah satu component parts yang dipisahkan adalah bearing. Bearing merupakan salah satu komponen dari wheel yang penanganannya dilakukan tersendiri. Bearing dilakukan pencucian di ruangan khusus dan hanya pekerja yang diperkenankan masuk. Pada proses ini, pekerja diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri tambahan berupa masker cartridge, sarung tangan dan sepatu khusus bahan kimia. Kemudian bearing dibawa ke ruang bearing inspection untuk dilihat korosinya dan dilakukan lubrikasi. Selama dilakukan proses lubrikasi, risiko yang dapat ditimbulkan pada proses ini adalah iritasi tangan karena pemakaian bahan kimia saat lubrikasi. Mengingat hal tersebut, pekerja diharuskan menggunakan pelindung tambahan berupa sarung tangan khusus kimia. d OverhaulRepair Area Setelah melalui proses inspeksi, selanjutnya komponen wheel masuk dalam proses overhaulrepair sesuai kebutuhan perawatan wheel yang harus dilakukan. Pada proses repair, peralatan yang digunakan seperti gun, palu, kunci, dan beberapa peralatan lainnya. Pada proses diketahui banyak bahaya yang mengancam pekerja seperti tertimpa komponen wheel, bahaya kebisingan karena menggunakan gun, dan bahaya lainnya. Mengingat banyaknya bahaya di tempat kerja, pekerja mekanik diwajibkan memakai alat pelindung tambahan seperti alat pelindung telinga dan sarung tangan. e Assembly Area Setelah proses repair, masing-masing component parts wheel yang telah selesai dilakukan perawatan, seluruh component parts wheel dipasang satu per satu dari mulai pemasangan velg-tired dan komponen lainnya. Bahaya yang terdapat dalam proses ini antara lain berupa bahaya tertimpa komponen, bahaya pemakaian kompressor saat menggunakan gun, bahaya kebisingan, dan bahaya lainnya. Oleh karena itu, pekerja mekanik diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri tambahan seperti alat pelindung telinga, sarung tangan katun, dan pelindung lainnya. f Test Component dan Final Inspection Setelah dilakukan penyatuan atau perakitan, wheel ditest kelayakan dan final inspection sebelum wheel dikirimkan ke unit terkait. Bahaya pada proses ini antara lain terdapat bahaya ergonomi, kebisingan, mekanik, dan bahaya lainnya. Oleh karena itu, pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri tambahan berupa sarung tangan dan alat pelindung telinga. 2 Brake Maintenance Brake merupakan komponen rem di pesawat yang berperan sangat penting saat akan take off dan landing, tetapi tidak akan berfungsi ketika pesawat berada di udara. Pada brake maintenance terdapat bahaya dan risiko selama proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, pekerja mekanik secara umum diwajibkan menggunakan wearpack, safety shoes, dan back support. Adapun penjelasan proses dan bahaya di brake maintenance pada bagan 5.3 sebagai berikut: a Disassembly Area Pada area ini, brake pertama kali dilakukan pembongkaran seluruh bagian komponen brake. Peralatan yang digunakan selama proses terdiri dari gun, tuas, kunci, dan peralatan lainnya sesuai kebutuhan selama pekerjaan. Selain itu, pekerja harus menggunakan peralatan keselamatan berupa alat pelindung diri tambahan seperti alat pelindung telinga dan sarung tangan katun. Alat pelindung diri diwajibkan karena terdapat bahaya kebisingan, bahaya mekanik, dan bahaya lainnya. b Cleaning Area Komponen brake kemudian dilakukan pencucian di cleaning area untuk dilakukan pembersihan menggunakan bahan kimia. Pada proses ini pekerja mekanik diwajibkan menggunakan masker cartridge, sarung tangan dan sepatu khusus bahan kimia, serta kacamata jika masker tidak full face. c Repair Area Komponen brake kemudian dibawa ke repair area brake, dilakukan maintenance sesuai dengan PD Sheet untuk dilakukan beberapa inspeksi. Inspeksi yang dilakukan antara lain inspeksi heat pack condition steel, inspeksi indicator, inspeksi piston housing, inspeksi korosi, dan inspeksi kebocoran. Setelah itu, dilakukan repair sesuai kebutuhan. Peralatan yang digunakan pada proses ini antara lain menggunakan tuas, kunci, minyak rem, palu, mesin drilling, dan peralatan lainnya. Oleh karena itu, pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri tambahan sesuai dengan rambu keselamatan, seperi alat pelindung telinga, sarung tangan, dan kaca mata pelindung. d Assembly Area Setelah proses repair, proses selanjutnya adalah pemasangan kembali seluruh komponen brake seperti komponen heatpack steel, piston housing, dan komponen brake lainnya menggunakan peralatan seperti mesin pressure, rivet, hand tools dan alat lainnya yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri tambahan sesuai dengan rambu keselamatan yang tertera di area tersebut. e Test Component dan Final Inspection Setelah dilakukan maintenance dan perakitan, brake yang sudah selesai dirakit kemudian dibawa dengan bantuan crane yang ditempatkan pada sebuah ruangan terbatas menggunakan alat ATETest Standard untuk mengetes komponen brake dan final inspection. Pada area ini pekerja diwajibkan menggunakan APD tambahan berupa sarung tangan katun.

C. Gambaran Anteseden di Unit Wheel dan Brake

Anteseden penelitian ini adalah gambaran sesuatu yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu, sehubungan dengan perilaku yang penting bagi K3 di unit wheel dan brake. Gambaran anteseden didapatkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Berikut gambaran hasil anteseden di unit wheel dan brake: