Ketika orang berpikir tentang rambu-rambu keselamatan, biasanya berpikir memperingatkan adanya tanda bahaya. Ini adalah kategori tanda-
tanda bahwa orang-orang waspada terhadap bahaya yang dapat menyebabkan cedera atau kematian. Rambu terbaru OSHAANSI menggunakan warna kode
sinyal dengan simbol peringatan keselamatan dan rambu sinyal menggunakan DANGER, WARNING atau CAUTION menunjukkan tingkat keparahan untuk
risiko bahaya itu Clarion Safety System, 2013.
6. Pengawasan
Salah satu aspek yang mencakup teori model ABC dalam penelitian Zaendar 2009 dan Utami 2014 adalah pengawasan. Pengawasan perlu
dilakukan sebagai tindak lanjut dari program pembinaan yang dilakukan perusahaan. Pengawasan dapat berupa pengawasan terhadap peraturan
keselamatan kerja yang dikeluarkan perusahaan atau pengawasan terhadap petunjuk-petunjuk kerja yang berguna terhadap keselamatan kerja di dalam
penggunaan alat-alat mekanis. Begitu juga bahwa seorang pimpinan perusahaan bagian pengawasan, dimana pengawas berarti juga agar bekerja
sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada waktu
pelaksanaan. Tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang
direncanakan. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan dengan efisien.
Seorang supervisor harus dilatih dalam mengembangkan dan memantau perbaikan sistem. Hal ini memungkinkan atasan berkesempatan
untuk memperbaiki masalah keamanan sebelum permasalahan tersebut menjadi serius. Dengan budaya keselamatan yang efektif, pengawasan dapat
mengoreksi masalah keselamatan sebelum menghukum seorang karyawan. Ketika hubungan antara karyawan dan manajemen terbuka dan interaktif
melalui partisipasi karyawan, isu-isu keselamatan dapat dibahas dan dapat diselesaikan secara musyawarah Roughton dan Mercurio, 2002.
Menurut Roughton dan Mercurio 2002 beberapa individu yang harus terlibat dalam memeriksamengawasi tempat kerja adalah sebagai berikut:
Pengawas Supervisor Pengawas harus bertanggung jawab untuk memeriksa pekerjaan
pekerja pada setiap awal shift. Semua pengawas harus sudah memiliki atau mendapatkan pelatihan yang spesifik tentang bahaya yang mungkin mereka
hadapi dan pengawas harus dapat mengendalikan bahaya tersebut. Pekerja
Ini adalah salah satu cara agar semua karyawan yang terlibat dalam proses keselamatan. Proses ini memungkinkan pekerja untuk berpartisipasi
dalam proses pengawasan. Setiap karyawan harus memahami potensi bahaya yang mungkin dihadapi dan cara melindungi diri sendiri dan sesama pekerja
lainnya dari bahaya tersebut. Pekerja yang terlibat dalam pengawasan ini membutuhkan pelatihan dalam mengenali dan mengendalikan potensi.
Safety Profesional Safety profesional bertanggung jawab menyediakan bimbingan dan
menjelaskan bimbingan dengan memberikan petunjuk metode yang tepat untuk melakukan inspeksi. Dengan menggunakan safety profesional dapat
membantu melakukan pemeriksaan dan bertanggung jawab menjaga keberhasilan atau tidaknya program yang berhubungan dengan keselamatan
dalam program pencegahan bahaya dan pengendalian bahaya.
7. Hukuman