masyarakat patuh dan minum obat yang dibagikan oleh petugas, maka mereka termasuk ke dalam total compliance. Kepatuhan penuh
pada penelitian ini dapat dilihat dari bagaimana penerimaan dan perilaku masyarakat dalam minum obat anti filaria yang telah
dibagikan oleh petugas. 2 Sama sekali tidak patuh Not Compliance
Yaitu penderita yang putus obat atau tidak menggunakan obat sama sekali. Dalam hal ini, masyarakat yang tidak patuh dan tidak
mengkonsumsi obat yang dibagikan, maka mereka termasuk ke dalam not compliance. Ketidak patuhan pada penelitian ini dapat
dilihat dari bagaimana masyarakat menerima dan minum obat yang telah dibagikan. Jikalau masyarakat tidak menerima obat yang
dibagikan, maka sudah termasuk dalam kategori tidak patuh. Jikalau masyarakat menerima obat tersebut, tapi tidak diminum, maka dapat
dikategorikan tidak patuh pula. Begitu juga dengan masyarakat yang minum obatnya tidak sesuai dengan anjuran petugas dapat
dikategorikan sebagai tidak patuh.
D. KERANGKA TEORI
Health Belief Model
Gambar 2.1 Kerangka Teori Dimodifikasi dari Health Belief Model Lewin, 1970 dan Green
1991 dalam Notoatmodjo 2010
Variabel demografis umur, jenis kelamin
, suku bangsa atau kelompok etnis. Variabel sosial psikologis
peer dan reference group, kepribadian, pengalaman
sebelumnya Variabel struktur kelas ekonomi
, akses ke pelayanan kesehatan dan sebagainya
Kecenderungan yang dilihat preceived
mengenai gejalapenyakit. Syaratnya yang dilihat
mengenai gejala dan penyakit
Manfaat yang dilihat dari pengambilan
tindakan dikurangi biaya rintangan
yang dilihat dari pengambilan
Kemungkinan mengambil
tindakan tepat untuk perilaku
sehatsakit Ancaman yang
dilihat mengenai gejala dan penyakit
Pendorong cues untuk bertindak kampanye
media massa, peringatan dari dokter, tulisan
dalam surat kabar dan majalah
Faktor-faktor predisposisi predisposing factor, yang terwujud dalam pengetahuan
, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya Faktor-faktor pemungkin enabling factor, yang terwujud dalam lingkungan
fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban,
dan sebagainya
Faktor-faktor pendorong atau penguat reinforcing factor, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat
Sikap
Perilaku
34
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Sesuai dengan tujuan penelitian yang bersifat analitik atau mencari hubungan variabel yang akan diteliti yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap dan perilaku masyarakat terhadap minum obat anti filaria di RW 2 Kelurahan Pondok aren, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
Gambar 3.1 Kerangka konsep
Berdasarkan kerangka konsep tersebut, setiap konsep mempunyai variabel sebagai indikasi pengukuran yang digambarkan oleh variabel bebas
atau independen yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pengetahuan, sosial ekonomi, dan pendidikan. Sedangkan variabel terikat atau dependen terdiri dari
sikap dan perilaku masyarakat terhadap minum obat anti filaria. Variabel independen
Umur Jenis Kelamin
Pengetahuan Sosial ekonomi
Pendidikan Variabel dependen
Sikap masyarakat terhadap obat anti filaria
Perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum
obat anti filaria
B. HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara umur dengan sikap masyarakat terhadap obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan sikap masyarakat terhadap obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
3. Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap masyarakat terhadap obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
4. Ada hubungan antara sosial ekonomi dengan sikap masyarakat terhadap obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
5. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap masyarakat terhadap obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
6. Ada hubungan antara umur dengan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
7. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
8. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
9. Ada hubungan antara sosial ekonomi dengan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren
10. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 kelurahan Pondok Aren