Hubungan Pendidikan dengan Perilaku

sebanyak 17 orang 26,2 dan responden lansia sebanyak 8 responden 12,3. Dari hasil di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk RW 2 Kelurahan Pondok Aren adalah dewasa yang menunjukkan bahwa sebagian besar penduduknya adalah berada pada usia produktif.

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pendidikan menengah SMA atau sederajat sebanyak 39 orang 60, diikuti dengan pendidikan rendah sebanyak 22 orang 33,8, dan pendidikan tinggi sebanyak 4 orang 6,2. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang pendidikan penduduk rata-rata sudah barada pada level menengah yang menggambarkan bahwa setiap tindakan dan perilaku penduduk tidak hanya sebatas perilaku tanpa pemikiran yang matang.

4. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan ekonomi

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai pendapatan yang cukup yaitu berkisar antara 1.500.000-2.500.000 berjumlah 27 orang 41,5, diikuti oleh responden dengan pendapatan rendah sebanyak 25 orang 38,5, dan responden dengan pendapatan tinggi sebanyak 13 orang 20. Hal ini memberikan gambaran bahwa kehidupan masyarakat di RW 2 Kelurahan Pondok Aren sebagian besar berada pada garis ekonomi menengah. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk RW 2 Kelurahan Pondok Aren memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dengan presentase 70. Sedangkan yang bekerja sebagai aparatur negara PNS hanya 1 dari seluruh jumlah penduduk.

5. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden mayoritas berada pada kelompok cukup yang berjumlah 28 orang 43,1, diikuti oleh pengetahuan kurang sebanyak 21 orang 32,3, dan pengetahuan baik berjumlah 16 orang 24,6. Dari hasil tersebut dapat digambarkan bahwa masih sedikitnya responden yang memiliki pengetahuan yang baik secara teori tentang program pencegahan filariasis. Pengetahuan dianggap baik jika faktor pengetahuan terhadap pengertian filariasis, tanda gejala filariasis, vektor atau agen penular, dan pencegahan filariasis mendapatkan nilai lebih dari 75 dari semua total nilai. Pada pengetahuan cukup kebanyakan responden hanya mengetahui sampai faktor vektor, sedangkan pada faktor pencegahan masih belum sesuai dengan harapan. Sedangkan pada responden berpengetahuan kurang kebanyakan hanya faham pada faktor pengertian dan tanda gejala. Banyaknya responden dengan pengetahuan kurang disebabkan oleh kurangnya sosialisasi program kepada warga. Sosialisasi hanya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan terbatas usia seperti pengajian atau perkumpulan warga. Hal ini menyebabkan bahwa masyarakat dengan usia remaja kurang mendapatkan porsi dalam sosialisasi tersebut.