Rumusan Masalah Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat dalam kepatuhan minum obat anti filaria di RW 2 Kelurahan Pondok Aren

b. Bagi institusi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan keperawatan di komunitas dalam mengembangkan program pembelajaran keperawatan medikal bedah dan komunitas serta dapat dijadikan sebagai rujukan tambahan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik, dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap minum obat anti filaria, sehingga selanjutnya dapat menentukan intervensi yang cocok untuk diberikan ke masyarakat agar pencegahan filariasis bisa efektif. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. FILARIASIS

1. Pengertian Filariasis

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia. Walaupun penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya karena timbulnya gangguan fisik. Penyakit ini jarang terjadi pada anak karena manifestasi klinisnya timbul bertahun-tahun kemudian setelah infeksi. Gejala pembengkakan kaki muncul karena sumbatan microfilaria pada pembuluh limfe yang biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun setelah terpapar parasit selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, filariasis sering juga disebut penyakit kaki gajah. Akibat paling fatal bagi penderita adalah kecacatan permanen yang sangat mengganggu produktivitas Widoyono, 2008. Penyakit filariasis limfatik merupakan penyebab kecacatan menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental Depkes RI, 2008. Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa filariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikrofilaria yang menyebabkan kecacatan secara permanen, namun tidak menyebabkan kematian.

2. Etiologi dan penularan

a Agen penyebab Filariasis Beberapa spesies filaria yang menyerang manusia diantaranya adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, dan Onchocerca volvulus. W. bancrofti dan B. Timori banyak ditemukan di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika, sedangkan O. Volvulus banyak terdapat di Afrika Widoyono, 2008 1 Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti adalah salah satu spesies yang paling sering menyebabkan filariasis limfatik. Spesies ini berbentuk seperti benang-benang halus berwarna putih yang terletak melingkar di pembuluh limfatik, cacing jantan dan betina dapat menimbulkan gejala. Mikrofilaria W. bancrofti mempunyai ciri yang membedakan dengan mikrofilaria lainnya yaitu terdapat dalam darah, mempunyai selubung, ukurannya sekitar 360 m, dan periode aktifnya biasanya adalah nocturnal atau malam hari Ryan Ray, 2004. Periodesitas nokturna menunjukkan bahwa pada siang hari mikrofilaria berkumpul dalam darah kecil paru-paru, sedangkan pada malam hari mikrofilaria dilepaskan ke dalam pembuluh darah tepi. Diduga periodisitas berkaitan dengan perbedaan tekanan oksigen antara darah vena dan arteri pada waktu siang dan malam