Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Anda mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet kelompok empat anggota, dengan memberikan segmen 1, 2, atau 3 kepada tiga kelompok. Kemudian, perintahkan tiap kuartet atau “kelompok belajar” untuk membaca, mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima. jika anda menghendaki, anda dapat membentuk dua pasang “rekan belajar” terlebih dahulu kemudian menggabungkan pasangan-pasangan itu menjadi kuartet untuk berkonsultasi dan saling berbagi pendapat. c Setelah waktu belajar selesai, bentuklah kelompok-kelompok “belajar ala jigsaw,” kelompok tersebut terdiri dari perwakilan tiap “kelompok belajar” di kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan, anggota dari tiap kuartet dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar jigsaw dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah empat kelompok trio. Dalam masing-masing trio akan ada satu siswa yang telah mempelajari segmen 1, segmen 2, dan segmen 3. d Perhatikan anggota kelompok “jigsaw” untuk mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari. e Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastiakan pemahaman yang akurat. 41

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penerapan metode pembelajaran aktif active learning tipe jigsaw. 41 Melvin L. Silberman, Active Learning, Jakarta: Nuansa, 2012, Cet. 7, h. 180-182. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin 2013 dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw di MI Negri 1 Kamal Jakarta Barat pada pembelajaran PKN pada materi “Pemerintahan Tingkat Pusat” mengalami peningkatan. 2. Penelitian yang dilakukan Yana Herdiana 2009 dengan menerapkan menerapkan metode pembelajaran aktif tipe jigsaw dalam mata pelajaran matematika mendapatkan nilai rata-rata kelas pada siklus I baru mencapai 5, 80 di bawah KKM, pada siklus II meningkat menjadi 7.08 atau meningkat sebesar 1,6, dan pada siklus III meningkat menjadi 7,83 atau naik sebesar 0,75 dari siklus II. Maka dapat dikatakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Persamaan dari penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin 2013, Yana Herdiana 2009, penelitian yang dilakukan Penulis 2014 sama-sama menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Hasil penelitian menggunakan penghitngan siklus II dikurangi siklus II, dengan menggunakan metode penelitian tidankan kelas, Perbedaan dari penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini adalah: 1. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh Jamaluddin 2013 dilakukan di kelas IV MI Negeri 1 Kamal Jakarta Barat. penelitian yang dilakukan Yana Herdiana 2009 dilakukan di kelas VII MTs. Al-Fajar Jakarta Selatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis dilakukan di kelas X SMAN 90 Jakarta, Jakarta selatan. 2. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh Jamaluddin 2013 diterapkan pada mata pelajaran PKN, penelitian yang dilakukan Yana Herdiana 2009 diterapkan pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis diterapkan pada mata pelajaran PAI. 3. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh Jamaluddin 2013 subyeknya berjumlah 35 orang siswa, penelitian yang dilakukan Yana Herdiana 2009 subyeknya berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis subyeknya berjumlah 33 orang siswa. 4. Penelitian yang dilakukan Jamaluddin 2013 pada proses pembelajaran diadakan pretest terlebih dahulu, penelitian yang diadakan Yana Herdiana 2009 tidak dilakukan pretest terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan Penulis diadakan pretest terlebih dahulu. 5. Penelitian Jamaluddin dilakukan dalam 2 siklus dari siklus I- siklus II meningkat sebesar 64,8, Penelitian Yana Herdiana dilakukan dalam 3 siklus dari siklus I- siklus II meningkat sebesar 1,6 dan meningkat 0,75 ke siklus III. Penulis melakukan penelitian dalam 2 siklus dari siklus I- siklus II meningkat sebesar 24,24

C. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang menghimpun sejumlah nilai yang merupakan substansi sebagai medium antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan. Dalam proses edukatif guru harus harus berusaha agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar peserta didik, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Sebab prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi penididikan. Disamping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis penempatan atau bimbingan terhadap peserta didik. Keaktifan siswa di kelas merupakan salah satu tujuan yang diharapkan oleh guru kepada siswanya. Aktifnya siswa ketika proses belajar mengajar membuktikan bahwa mereka memahami materi yang dipelajari. Dalam hal ini, guru berusaha semaksimal mungkin untuk mengemas materi sedemikian rupa sehingga siswanya dapat memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam. Di kelas, kebanyakan guru dalam mengajar pelajaran pendidikan agama Islam PAI tidak memperhatikan kemampuan berfikir siswa, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah. Karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas itu, dibutuhkan metode belajar yang aktif, kreatif, dan inovatif. Salah satu metode yang akan digunakan penulis adalah metode jigsaw. Dengan metode jigsaw semua siswa diperankan sebagai orang ahli dalam membahas materi pelajara. Dengan metode ini, siswa dapat mengkomunikasikan kesulitan diantara mereka, menemukan solusi bersama, meningkatkan semangat belajar, dan menjalin persaingan yang sehat diantara mereka. Dengan diterapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diharapakan prestasi belajar PAI siswa kelas X SMAN 90 Jakarta akan meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penejelasan-penejelasan di atas maka dapat ditarik hipotesis tindakan bahwa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI Siswa kelas X SMAN 90 Jakarta. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 90 Jakarta yang terletak di Jl. Sabar Petukangan Selatan Pasanggrahan Jakarta Selatan. Waktu penelitian di laksanakan pada bulan November-Desember 2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK disebut dengan classroom action research. Penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 1 Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. a Penelitian: menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Indeks, 2012, Cet. 5, h. 9.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X SMAN 7 BANDAR LAMPUNG 2010 / 2011

0 6 15

Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 4 9

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas Xi Semester Genap Smk N 1 Banyudono T

0 2 16

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

0 0 6

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSAMAAN KUADRAT MELALUI PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS X SMAN I JOMBANG

0 0 10