2. Pembelajaran masih menitikberatkan pada gaya teacher centred sehingga
menyebabkan prestasi belajar peserta didik belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal.
3. Kegagalan dalam dunia pendidikan sering terjadi dikarenakan peserta didik
lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual, sehingga apa yang terjadi di ruang kelas cenderung untuk dilupakan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka pembatasan hanya dibatasi pada:
1. Upaya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran agama Islam pada
materi “Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam”, melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Prestasi belajar khususnya pada ranah kognitif.
3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menyusun potongan gambar yang
dimaksud yaitu suatu teknik pembelajaran yang serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap
siswa mengajarkan sesuatu. Setiap siswa mempelajari sesuatu yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain membentuk
kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan fokus masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah terdapat peningkatan prestasi belajar PAI pada siswa kelas X di
SMAN 90 Jakarta setelah diterapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata
pelajaran agama Islam pada materi memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa SMAN 90 Jakarta kelas X pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2.
Kegunaan Hasil Penelitian a.
Bagi Siswa Dengan diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
diharapkan terjalinnya hubungan baik antar siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda, menggunakan kemampuan berfikir kritis
dan dapat bekerjasama dalam kelompok. b.
Bagi guru Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini menjadi alternatif bagi
guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa. c.
Bagi sekolah Diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat, terutama
dalam rangka perbaikan hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes.
1
Prestasi adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru
2
Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru.
3
Menurut pendapat Surya yang dikutip oleh Tohirin, bahwa “belajar
ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
1
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002, h. 1190.
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 700.
3
Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997, Cet. 1, h. 17-18.
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
”.
4
Menurut pendapat Burton 1 yang dikutip Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Learning is a change in the individual, due to
interaction of the individual and his environment, which fills a need and makes him more capable of dealing adequately with his
environment, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi
kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadai.
5
Ringkasnya belajar adalah suatu kegiatan seseorang yang bisa dilakukan secara sengaja atau secara acak. Belajar bisa melibatkan
pemerolehan informasi atau keterampilan, sikap baru, pengertian, atau nilai. Belajar biasanya disertai perubahan tingkah laku dan berlangsung
sepanjang hayat.
6
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan atau
dikerjakan oleh anak didik atau dapat digambarkan pada suatu tingkatan keberhasilan yang dicapai oleh anak didik dalam pengauasaan ilmu
pengetahuan atau keterampilan yang dilandasi dengan perubahan tingkah laku yang pada umumnya diketahui dari hasil belajar yaitu
raport.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1 Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri meliputi dua aspek, yakni: Pertama, aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah, yaitu Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti
4
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, h. 8.
5
Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 1, h. 7.
6
Ibid., h. 15.