112 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 26,021 berarti jika motivasi belajar X nilainya 0, maka hasil belajar matematika Y nilainya 26,021.
2. Koefisien regresi variabel motivasi belajar X sebesar 0,661 artinya jika motivasi belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar
matematika Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,661. Sebaliknya, jika motivasi belajar mengalami penurunan sebesar 1, maka hasil belajar
matematika diprediksi mengalami penurunan sebesar0,661. Tanda koefisien korelasi positif + menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan
atau penurunan variabel independen X akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen Y. Koefisien regresi bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Semakin baik motivasi belajar, maka semakin baik hasil
belajar matematika siswa.
4.1.5.3 Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai variabel terikat Y apabila variabel bebas X minimal dua atau lebih Riduwan
2013: 155. Analisis regresi ganda digunakan untuk menjawab hipotesis nomor 3. Hasil analisis regresi berganda secara lengkap terdapat pada lampiran 31. Hasil
perhitungan analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
113 Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Ganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
14,000 7,211
1,941 ,054
gaya belajar ,185
,041 ,293
4,551 ,000
motivasi belajar ,629
,102 ,398
6,171 ,000
a. Dependent Variable: hasil belajar
Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS 20
Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 20 maka dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Hipotesis H
03
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri di Dabin I Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang p = 0. H
a3
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri di
Dabin I Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang p ≠ 0.
2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai signifikansi 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima Nilai signifikansi 0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak 3. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan kolom sig. pada tabel Coefficients diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu
0,000 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H
03
ditolak dan H
a3
diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar
114 dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri
di Dabin I Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Langkah selanjutnya memasukkan data ke dalam persamaan regresi linier
berganda yaitu Ŷ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
dapat dilihat pada tabel coefficients pada Unstandardized Coefficients B: constant, gaya belajar, dan motivasi belajar.
Persamaan regresi sebagai berikut. Ŷ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Ŷ = 14,000+ 0,185 X
1
+ 0,629 X
2
Keterangan: Ŷ = hasil belajar matematika yang diperoleh
X
1
= variabel gaya belajar X
2
= variabel motivasi belajar a = konstanta
b = koefisien regresi Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 14,000 yang berarti jika gaya belajar X
1
dan motivasi belajar X
2
nilainya 0, maka hasil belajar matematika Y nilainya 14,000. 2. Koefisien regresi variabel gaya belajar X
1
sebesar 0,185 yang artinya jika gaya belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar matematika
Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,185 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap. Tanda koefisien korelasi positif +
menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen X akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
115 variabel dependen Y. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
yang positif antara gaya belajar dengan hasil belajar matematika. Semakin baik gaya belajar, semakin baik pula hasil belajar matematika.
3. Koefisien regresi variabel motivasi belajar X
2
sebesar 0,629 artinya jika motivasi belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar
matematika Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,445 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap. Tanda koefisien korelasi positif +
menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen X akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
variabel dependen Y. Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika.
Semakin baik motivasi belajar, maka semakin baik hasil belajar matematika siswa.
4.1.5.4 Analisis Korelasi Ganda