75 analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda, analisis regresi berganda,
analisis koefisien determinasi, dan uji F. Uraiannya sebagai berikut:
3.8.3.1 Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi Priyatno 2010:
16. Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti
hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Penghitungan analisis korelasi
sederhana menggunakan SPSS versi 20, dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze
→Correlate→Bivariate. Masukkan variabel ke kotak Variables lalu klik OK. Rumus korelasi Pearson Priyatno 2010: 16 yaitu sebagai berikut:
Keterangan: x
= variabel pertama y
= variabel kedua n
= jumlah data 3.8.3.2
Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan
informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki, agar kesalahannya dapat diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan
76 perubahan Riduwan 2013: 147. Analisis regresi sederhana digunakan untuk
menjawab hipotesis nomor 1 dan 2. Persamaan regresi sederhana menurut Sugiyono 2014: 261 dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen Dalam penelitian ini, penghitungan analisis regresi sederhana dilakukan
dengan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah penghitungan analisis regresi sederhana dengan program SPSS versi 20 adalah sebagai berikut: pilih
menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel gaya belajar ke kotak
Independent s dan variabel hasil belajar matematika ke kotak Dependent, kemudian klik OK. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis, yaitu: jika Sig
0,05 maka H diterima. Namun, jika Sig 0,05 maka H
ditolak. 3.8.3.3
Analisis Korelasi Ganda R
Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R berkisar 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Peneliti menggunakan
Y = a + bX
77 program SPSS versi 20 dan hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada hasil
analisis regresi sederhana dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono 2014: 242 memberikan pedoman seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
sangat rendah rendah
sedang kuat
sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2014: 242
3.8.3.4 Analisis Regresi Berganda