19 Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar
sebagaimana dijelaskan oleh Depdiknas dalam Susanto 2015: 190 sebagai berikut:
1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan
konsep atau
algoritme; 2
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika; 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan yang memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah; 5 Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Cornelius 1982 dalam Abdurrahman 2012: 204 mengemukakan alasan perlunya belajar matematika karena matematika
merupakan sarana 1 berpikir yang jelas dan logis; 2 memecahkan masalah kehidupan sehari-hari; 3 mengenal pola-pola hubungan generalisasi
pengalaman; 4 mengembangkan kreativitas; dan 5 meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Melalui pelajaran matematika diharapkan dapat
tumbuh kemampuan-kemampuan yang lebih bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang akan dihadapi siswa pada masa yang akan datang. Oleh
karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar.
2.1.4 Hasil Belajar Matematika
Nawawi 2007 dalam Susanto 2015: 5 menyatakan belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
20 sejumlah materi pelajaran tertentu. Winkel 1996 dalam Purwanto 2014: 45
menjelaskan hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni 2012: 69
hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar.
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar Anitah dkk, 2009: 2.19. Hasil belajar harus menunjukkan suatu
perubahan tingkah laku yang baru dari siswa. Romizoswki 1982 dalam Anitah, dkk 2009: 2.19 menyebutkan dalam skema kemampuan yang dapat
menunjukkan hasil belajar yaitu: 1
keterampilan kognitif
berkaitan dengan
kemampuan membuat keputusan memecahkan masalah dan berpikir logis; 2
keterampilan psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan perseptual; 3 keterampilan reaktif berkaitan
dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan self control; 4 keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan
kepemimpinan.
Bloom dalam Rifa’i dan Anni 2012: 70-73 menyatakan hasil belajar meliputi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara rinci penjelasannya yaitu sebagai berikut: 1 ranah kognitif; berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif ini mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian; 2 ranah
afektif; berkaitan dengan hasil belajar berupa perasaan, sikap, minat dan nilai. Mencakup kategori penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan
21 pembentukan pola hidup; 3 ranah psikomotor; berkaitan dengan hasil belajar
berupa kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu
persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas.
Ketiga ranah ini menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran, termasuk dalam penilaian hasil belajar matematika yang penilaiannya
lebih menekankan pada ranah kognitif siswa. Pada pelajaran matematika, hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dapat
diamati dan diukur dengan penilaian. Penilaian merupakan kegiatan menafsirkan atau memaknai data hasil suatu pengukuran berdasarkan kriteria atau standar
maupun aturan-aturan tertentu Widoyoko 2014: 4. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses
belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif dan tercapainya tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan guru dalam mengajar. Salah satu alat penilaian yang dapat
digunakan oleh guru untuk melihat hasil belajar matematika siswa yaitu dengan tes. Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa
yang memerlukan jawaban atau respon benar atau salah Widoyoko 2014: 2. Tes
22 hasil belajar yang dilakukan oleh siswa ini dapat memberikan informasi sejauh
mana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tentang hasil belajar, maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki oleh
siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan matematika dalam aspek kognitif pengetahuan setelah mengikuti proses belajar mengajar matematika yang diukur
dengan melalui tes. Pada penelitian ini hasil belajar matematika diambil dari nilai Ulangan Akhir Semester UAS matematika semester 1 siswa kelas V SD Negeri
di Dabin I Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2015 2016.
2.1.5 Gaya Belajar