109 Nilai aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 84,88 tergolong
dalam kategori sangat tinggi, sementara nilai aktivitas pada kelas kontrol sebesar 78,15 termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran di
kelas kontrol menerapkan model konvensional. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen
selama dua pertemuan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar seni rupa siswa kelas IV pada materi membuat kerajinan dari kertas yang
menerapkan teknik pembelajaran modelling dengan pembelajaran yang menerapkan model konvensional.
4.2.2 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Teknik Pembelajaran
Modelling
Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh menunjukkan adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang menerapkan teknik pembelajaran
modelling dengan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Hasil dari penelitian ini, memperkuat penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Martini, Umi Nadziroh, Endah Puwantiningsih, Rini Dian Prasanti, George, Iin Sugiarti, Shierin, Gede Agus Sutama, Ismiyatun, dan
Waitdya Susilawati yang menunjukkan hasil bahwa teknik pembelajaran Modelling lebih baik dari pada model konvensional. Hasil penelitian mem-
buktikan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan teknik pembelajaran modelling berbeda dari hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran
konvensional dilihat dari rata-rata nilai akhir yaitu gabungan nilai posttest dan nilai praktik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata hasil
belajar pada kelas eksperimen 82 sedangkan di kelas kontrol 76. Data tersebut
110 menunjukkan nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen
yang menggunakan teknik pembelajaran modelling lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang tidak menggunakan teknik
pembelajaran modelling. Penggunaan teknik pembelajaran modelling, membuat belajar menjadi
suatu proses yang benar-benar dirasakan siswa. Hal tersebut, karena teknik modeling termasuk dalam Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and
LearningCTL yang penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan pembuktian teori Daryanto 2012:153 yang mengemukakan
pendekatan kontekstual Contextual Teaching and LearningCTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Secara tidak langsung, melalui penerapan teknik pembelajaran modelling, siswa telah membangun pengetahuannya sendiri diikuti model yang
bisa ditiru, sehingga materi pelajaran yang disampaikan guru lebih dipahami oleh siswa. Hal ini dikarenakan, pada saat proses pembelajaran siswa memperhatikan
model dan siswa secara langsung menirukan model yang telah diperagakan, melalui kegiatan tersebut siswa mampu memperagakan kembali yang telah
dijelaskan guru menggunakan teknik yang lebih mudah dipahami. Penggunaan teknik pembelajaran modelling memberi pengalaman
langsung bagi siswa untuk mencari sendiri konsep pengetahuan yang belum dimilikinya. Pengetahuan yang didapatkan menjadi lebih bermakna dan siswa
111 lebih mudah memahami karena mengalami langsung. Hal ini merupakan
pembuktian teori Susanto 2015: 4 yang mengemukakan belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh konsep, pemahaman, atau
pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Siswa dalam pembelajaran aktif untuk menirukan yang telah diperagakan model. Hal tersebut ditandai dengan keantusiasan siswa saat melakukan unjuk kerja
membuat kerajinan dari bahan kertas. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar seni rupa siswa kelas IV pada materi membuat kerajinan dari kertas antara pembelajaran yang menerapkan teknik modelling dengan
pembelajaran yang menerapkan model konvensional.
4.2.3 Keefektifan Teknik Modelling terhadap Aktivitas Belajar Siswa