72 maupun tingkat kesukarannya. Hal ini juga bertujuan agar syarat-syarat soal tes
sebagai instrumen penelitian terpenuhi. Instrumen penelitian nantinya akan diujicobakan kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Langkah ini bisa disebut dengan uji coba instrumen. Uji coba ini akan dilaksanakan kepada responden kelas V SD Negeri
Randugunting 5 Kota Tegal, dengan alasan siswa tersebut telah mendapatkan pembelajaran materi membuat kerajinan dari kertas ketika mereka duduk di kelas
IV. Pengujian validitas ini menggunakan bantuan Statistical Product and
Service Solution SPSS versi 17 untuk mempermudah penghitungan tanpa memperngaruhi hasil. Untuk mencari validitas dalam SPSS 17 ini menggunakan
menu Analyze – Correlate – Bivarate. Penggambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05. Jika nilai positif dan
r
hitung
≥ r
tabel,
maka item dinyatakan valid. Jika r
hitung
r
tabel
, maka item dinyatakan tidak valid. Riduwan, 2015: 98. Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 40 soal
yang diujicobakan diperoleh item yang valid sebanyak 26 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 34, 35,
36, dan 40. Rekapitulasi data validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 27.
3.7.2.2 Reliabilitas Tes
Menurut Arikunto 2013: 221, “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
73 hasil yang tetap. Pengujian reliabilitas didasarkan atas data uji coba instrumen
yang dilakukan pada kelas V SD Negeri Randugunting 5 Kota Tegal dengan tujuan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian agar dapat dipercaya
untuk digunakan. Berdasarkan alat tes yang berupa soal pilihan ganda dengan 4 jawaban dan
identitas skor benar 1 dan salah 0, maka pengujian reliabilitas dengan menerapkan Cronbach’s alpha pada program SPSS versi 17 menggunakan menu analyze –
scale – reliability analysis. Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut data yang dimasukan harus dipastikan hanya data item yang valid saja.
Sekaran dalam priyatno 2010: 98 menyatakan kriteria yang diambil menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Adapun rekap data
hasil perhitungan reliabilitas menggunakan program SPSS versi 17 yaitu, sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Soal
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,941 artinya reliabilitas soal termasuk ke dalam kategori baik. Hasil uji
reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran nomor 28.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.941 26
74
3.7.2.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik yaitu soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di
luar jangkauannya Arikunto 2012: 222. Arikunto 2012: 223 menjelaskan bahwa bilangan yang menunjukan
sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini
menunjukan taraf kesukaran soal. Menurut Sudjana 2012: 137, taraf kesukaran yang digunakan untuk menganalisis indeks kesukaran soal menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan: I
= indeks kesukaran untuk setiap butir soal. B
= banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N
= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. Sudjana, 2014: 137
Kriteria yang digunakan yaitu semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai
berikut: 0,00
– 0,30 = soal kategori sukar 0,31
– 0,70 = soal kategori sedang
� = �
�
75 0,71
– 1,00 = soal ktegori mudah Sudjana 2012: 137
Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyak- nya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dengan jumlah
peserta tes. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 1, 2, 7, 9, 15, 16, 18, 31 dan 35;
tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 3, 8, 10, 13, 17, 19, 21, 25, 26, 30, 32, 34, dan 36; tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 4, 6, 28, dan 40.
Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran nomor 29.
3.7.2.4 Daya Beda