Grafik kesenjangan antara persepsi dan harapan pelanggan dapat di lihat pada gambar 5.1.
Gambar 5.1. Kesenjangan Gap antara Tingkat Kepuasan dan Tingkat
Kepentingan Pelayanan
Sumber : Pengolahan Data
5.2.3. Pengembangan Matriks QFD
Tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengembangan karakteristik pelayanan LotteMart Wholesale Medan memiliki beberapa tahap. Seperti yang
telah dibahas pada bab metodologi penelitian, dalam merencanakan proses perbaikan tersebut ada empat tahapan yang harus dilakukan. Berikut ini tahapan-
tahapan yang harus dilakukan dalam proses pembentukan matriks House Of Quality
1. Identifikasi Kebutuhan Konsumen Customer RequirementCR
Universitas Sumatera Utara
Identifikasi kebutuhan konsumen didapat berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Identifikasi Kebutuhan Konsumen NO
VARIABEL 1
Tampilan gedung LotteMart menarik
2
Penampilan karyawan LotteMart rapi
3 Penataan produk teratur
4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
5 Keamanan areal parkir tergolong aman
6
Keamanan transaksi bersifat rahasia
7 Pemberian jaminan garansi barang
8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
10
Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan pembayaran
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk
13
Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan pelanggan
14
Kasir melayani pelanggan dengan cepat
15 Produk yang dijual lengkap
Sumber : Pengolahan Data 2. Menyusun Matriks Perencanaan
Menyusunan matriks perencanaan adalah untuk mendapatkan urutan atau prioritas variabel kebutuhan konsumen yang akan diusahakan dipenuhi oleh pihak
Universitas Sumatera Utara
manajemen LotteMart Wholesale Medan. Matriks perencanaan ini merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data dan oleh karena itu dalam menyusun
matriks ini diperlukan beberapa tahapan, yaitu: 1. Menetapkan Tingkat Kepuasan Kinerja
Nilai mean tingkat kepuasan Kinerja pada variabel 1 dihitung berdasarkan rumus :
responden jumlah
i -
variabel pelayanan
nilai total
i -
variabel kinerja
kepuasan at
mean tingk Nilai
=
97 367
1 -
variabel kinerja
kepuasan at
mean tingk Nilai
=
Nilai mean kualitas pelayanan variabel -1 adalah = 3,784 Hasil perhitungan mean untuk setiap variabel kualitas pelayanan dapat
dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Perhitungan Mean Tingkat Kinerja Layanan LotteMart Wholesale Medan
NO VARIABEL
Mean Tingkat
Pelayanan
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
3,784 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 3,773
3 Penataan produk teratur
3,598 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan 2,948
5 Keamanan areal parkir tergolong aman
3,588 6
Keamanan transaksi bersifat rahasia 3,66
7 Pemberian jaminan garansi barang
3,536 8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang 3,66
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
3,33
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Perhitungan Mean Tingkat Kinerja Layanan LotteMart Wholesale Medan
NO VARIABEL
Mean Tingkat Pelayanan
10 Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan
pembayaran 3,33
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
2,948 12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk 3,186
13 Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi
permintaan pelanggan 3,526
14 Kasir melayani pelanggan dengan cepat
3,155 15
Produk yang dijual lengkap 3,113
Sumber : Pengolahan Data 2. Menetapkan Tingkat Kebutuhan Harapan
Untuk penilaian harapan terhadap kualitas pelayanan jasa LotteMart Wholesale Medan digunakan harga mean dari hasil penyebaran kuesioner
sebelumnya.
responden jumlah
i -
ariabel harapan v
nilai total
i -
variabel harapan
kebutuhan at
mean tingk Nilai
=
97 392
1 -
variabel harapan
kebutuhan at
mean tingk Nilai
=
Nilai mean harapan variabel -1 adalah = 4,041 Hasil perhitungan mean untuk setiap variabel harapan Konsumen dapat
dilihat pada Tabel 5.15
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Perhitungan Mean Tingkat Kebutuhan Harapan Konsumen Terhadap Layanan LotteMart Wholesale Medan
NO VARIABEL
Mean Tingkat Kepentingan
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
4,041 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 4,175
3 Penataan produk teratur
4,082 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
4,309 5
Keamanan areal parkir tergolong aman 4,289
6 Keamanan transaksi bersifat rahasia
4,031 7
Pemberian jaminan garansi barang 4,247
8 Kejelasan informasi biaya pengantaran
barang 3,866
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
4,216 10
Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan pembayaran
3,722 11
Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja 4,392
12 Karyawan mengetahui informasi mengenai
produk 4,361
13 Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi
permintaan pelanggan 4,443
14 Kasir melayani pelanggan dengan cepat
4,134 15
Produk yang dijual lengkap 4,093
Sumber : Pengolahan Data 3. Menetapkan Nilai Target Tingkat Kualitas Pelayanan yang Akan Dicapai
Pihak LotteMart Wholesale Medan pada Masa Mendatang
Universitas Sumatera Utara
Penetapan nilai target kualitas pelayanan diharapkan lebih tinggi dari tingkat kualitas pelayanan untuk setiap variabel tingkat kebutuhan expectation
costumer. Untuk penetapan nilai target tingkat kualitas ini digunakan skala Likert.
Nilai target tingkat kualitas pelayanan ini didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner tertutup yang telah dilakukan yaitu dengan melihat nilai modus yang
diperoleh. Nilai modus yang menjadi nilai target diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel tingkat kebutuhan
harapan yang dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Target Tingkat Kualitas Pelayanan LotteMart Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Konsumen
Customer Importance CI NO
VARIABEL MODUS
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
5 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 4
3 Penataan produk teratur
5 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan 5
5 Keamanan areal parkir tergolong aman
5 6
Keamanan transaksi bersifat rahasia 5
7 Pemberian jaminan garansi barang
4 8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang 4
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Target Tingkat Kualitas Pelayanan LotteMart Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Konsumen
Customer Importance CI Lanjutan
NO VARIABEL
MODUS
10 Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan
pembayaran 5
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
4 12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk 5
13 Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan
pelanggan 5
14 Kasir melayani pelanggan dengan cepat
5 15
Produk yang dijual lengkap 4
Sumber : Pengolahan Data 4. Menghitung Nilai Rasio Perbaikan Improvement Ratio untuk Setiap
Variabel Tingkat Kebutuhan Harapan Nilai rasio perbaikan menunjukkan suatu ukuran upaya manajemen
LotteMart Medan dalam usaha perbaikan kualitas pelayanan LotteMart Wholesale Medan pada setiap variabel tingkat kebutuhan para konsumen.
Cara yang dapat digunakan dalam menghitung nilai rasio perbaikan ini adalah dengan membandingkan nilai target kualitas pelayanan yang akan dicapai
pada masa mendatang dengan tingkat kualitas pelayanan jasa yang diberikan LotteMart masa sekarang
Universitas Sumatera Utara
1,321 3,784
5 perbaikan
rasio Nilai
sekarang pelayanan
kualitas tingkat
mendatang pelayanan
kualitas gkat
target tin perbaikan
rasio Nilai
1 1
1 1
= =
=
Hasil perhitungan nilai rasio perbaikan untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Nilai Rasio Perbaikan untuk Setiap Variabel Kebutuhan NO
VARIABEL Nilai Rasio
Perbaikan
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
1,321 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 1,06
3 Penataan produk teratur
1,39 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan 1,696
5 Keamanan areal parkir tergolong aman
1,394 6
Keamanan transaksi bersifat rahasia 1,366
7 Pemberian jaminan garansi barang
1,131 8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang 1,093
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
1,502 10
Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan pembayaran 1,201
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
1,696 12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk 1,569
13 Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan
pelanggan 1,418
14 Kasir melayani pelanggan dengan cepat
1,268 15
Produk yang dijual lengkap 1,285
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5. Menetapkan ”sales point” untuk setiap variabel kebutuhan Dalam tahapan ini akan didapatkan sales point nilai jual dari pelayanan
LotteMart Medan untuk masa mendatang yang diharapkan akan mendatangkan kepuasan para konsumen yang akan menjadi faktor keunggulan diantara dalam
persaingannya. Pada tahapan ini, pihak manajemen dihadapkan pada keputusan untuk memilih variabel-variabel kebutuhan yang paling berpengaruh dan yang
tidak berpengaruh bagi peningkatan keuntungannya. Untuk itulah, diperlukan suatu skala prioritas yang biasanya menggunakan 3 nilai skala, yakni :
1,0 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut
dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan LotteMart Wholesale Medan sehingga kurang mendapat perhatian
pihak manajemen 1,2
: diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa diperoleh maka akan
berpengaruh bagi peningkatan keuntungan LotteMart Wholesale Medan
1,5 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen
beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan LotteMart
Wholesale Medan Besar kecilnya nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan ditetapkan
berdasarkan pertimbangan pihak manajemen perusahaan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Besar gap yang terjadi antara tingkat pelayanan jasa LotteMart Wholesale Medan sekarang dengan tingkat kebutuhan harapan konsumen
2. Rencana taktis LotteMart Wholesale Medan 3. Situasi persaingan antar LotteMart Wholesale Medan ritel di masa yang akan
datang 4. Kemampuan yang dimiliki LotteMart Wholesale Medan.
Besar nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Nilai Sales Point untuk Setiap Variabel Kebutuhan
NO VARIABEL
SALES POINT
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
1,0 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 1,2
3 Penataan produk teratur
1,2 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
1,5 5
Keamanan areal parkir tergolong aman 1,2
6 Keamanan transaksi bersifat rahasia
1,2 7
Pemberian jaminan garansi barang 1,5
8 Kejelasan informasi biaya pengantaran barang
1,0 9
Karyawan ramah dalam melayani pelanggan 1,5
10 Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan
pembayaran 1,2
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
1,5 12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk
1,5 13
Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan pelanggan
1,5 14
Kasir melayani pelanggan dengan cepat 1,2
15 Produk yang dijual lengkap
1,2
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
6. Menghitung Bobot Perencanaan Absolut Importance Weight untuk Setiap Variabel Kebutuhan Bobot perencanaan dihitung dengan cara mengalikan data
nilai harapan konsumen LotteMart Wholesale Medan, nilai rasio perbaikan, dan nilai sales point.
i -
abel point vari
sales x
i -
variabel perbaikan
rasio nilai
x i
- ariabel
konsumen v harapan
nilai n
perencanaa Bobot
i
=
Untuk variabel kebutuhan 1, nilai bobot perencanaannya adalah :
1 -
abel point vari
sales x
1 -
variabel perbaikan
rasio nilai
x 1
- ariabel
konsumen v harapan
nilai n
perencanaa Bobot
i
=
679 ,
5 n
perencanaa Bobot
1,0 x
1,321 x
041 ,
4 n
perencanaa Bobot
1 1
= =
Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan absolut untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Bobot Absolut Importance Weight
NO VARIABEL
BOBOT ABSOLUT
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
5,679 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 5,429
3 Penataan produk teratur
6,809 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan 11,12
5 Keamanan areal parkir tergolong aman
7,053 6
Keamanan transaksi bersifat rahasia 7,368
7 Pemberian jaminan garansi barang
7,468 8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang 4,429
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Bobot Absolut Importance Weight
NO VARIABEL
BOBOT ABSOLUT
9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
9,523 10
Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan pembayaran
5,586 11
Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja 11,356
12 Karyawan mengetahui informasi mengenai produk
10,311 13
Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan pelanggan
9,342 14
Kasir melayani pelanggan dengan cepat 6,071
15 Produk yang dijual lengkap
5,866 Sumber : Pengolahan Data
7. Menghitung Bobot Perencanaan Relatif untuk Setiap Variabel Tingkat Kebutuhan Harapan Relative Weight
Untuk menghitung nilai bobot relatif ini digunakan rumus sebagai berikut: 100
kebutuhan absolut
bobot total
i -
kebutuhan absolut
bobot i
- kebutuhan
relatif Bobot
x =
Untuk variabel kebutuhan-1, nilai bobot relatifnya adalah :
007 ,
5 1
- kebutuhan
relatif Bobot
100 113,41
5,679 1
- kebutuhan
relatif Bobot
100 kebutuhan
absolut bobot
total 1
- kebutuhan
absolut bobot
1 -
kebutuhan relatif
Bobot
= =
= x
x
Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Hasil Perhitungan Bobot Relatif Relative Weight untuk
Setiap Variabel Kebutuhan NO
VARIABEL BOBOT
RELATIF
1 Tampilan gedung LotteMart menarik
5,007 2
Penampilan karyawan LotteMart rapi 4,787
3 Penataan produk teratur
6,004 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
9,805 5
Keamanan areal parkir tergolong aman 6,219
6 Keamanan transaksi bersifat rahasia
6,497 7
Pemberian jaminan garansi barang 6,585
8 Kejelasan informasi biaya pengantaran
barang 3,905
9 Karyawan ramah dalam melayani
pelanggan 8,397
10 Penggunaan Kartu Kredit dalam
memudahkan pembayaran 4,925
11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja
10,013 12
Karyawan mengetahui informasi mengenai produk
9,092 13
Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan pelanggan
8,237 14
Kasir melayani pelanggan dengan cepat 5,353
15 Produk yang dijual lengkap
5,172 Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan perhitungan nilai bobot relatif terhadap keseluruhan variabel kebutuhan, dapat dilihat bahwa variabel ke-11 yaitu Fasilitas ATM Corner
memiliki bobot terbesar yakni sebesar 10,013 dan menempati peringkat 1. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini berarti variabel ke-11 merupakan prioritas utama bagi pihak LotteMart Wholesale Medan dalam rangka perbaikan kualitas pelayanannya.
3. Menyusun Karakteristik Teknis
Langkah berikutnya dalam membangun HOQ adalah menetapkan karakteristik-karakteristik pelayanan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
LotteMart Wholesale Medan dalam memenuhi setiap variabel kebutuhan para
konsumen. Karakteristik pelayanan ditentukan melalui diskusi dan wawancara
langsung dengan pihak manajemen LotteMart Wholesale Medan. Adapun karakteristik pelayanan yang ditentukan yaitu:
1. Interior bangunan Berupa tampilan gedung LotteMart Wholesale Medan yang dapat memberikan
kesan awal untuk menarik minat berbelanja pelanggan seperti tampilan desain bangunan yang menarik dan penataan atau penyusunan produk yang rapi.
2. Trainning pelatihan Berupa pelatihan yang diberikan oleh pihak managemen dalam membina
karyawan secara personal mengenai penampilan fisik dan perilaku karyawan dalam melayani pelanggan
3. Pemahaman terhadap Pelanggan Berupa perhatian yang diberikan perusahaan terkait dengan kebutuhan
pelanggan
Universitas Sumatera Utara
4. Pengawasan Rutin Berupa jaminan yang diberikan oleh perusahaan dalam hal keamanan pada
areal parkir dan keamanan dalam bertransaksi 5. Pemberian Garansi
Berupa kebijakan yang diberikan oleh perusahaan apabila terjadi kadaluarsa produk atau barang yang rusak maka produk dapat di tukar.
6. Kejelasan Informasi Berupa penjelasan setiap informasi yang ada dalam setiap pelayanan yang
diberikan oleh pihak perusahaan seperti informasi biaya pelayanan pengantaran barang
7. Kemudahan Akses Berupa kemudahan pembayaran yang ditawarkan oleh perusahaan dalam
bertransaksi 8. ATM Corner
Berupa penambahan fasilitas ATM yang lengkap semua jenis ATM dimana dapat membantu pelanggan dalam berbelanja
9. Kemampuan Karyawan Berupa ketrampilan dan pengetahuan karyawan terhadap produk yang akan
dijual kepada pelanggan 10. Pengendalian Persediaan
Berupa pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap jumlah stok barang yang akan dijual kepada pelanggan agar barang yang akan dijual selalu ada
dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
Universitas Sumatera Utara
4. Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Pelayanan Dengan Kebutuhan Konsumen
Tingkat hubungan yang dimaksud akan dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang diberikan akan
berdasarkan aturan : - Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat
- Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang - Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah
- Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali Penentuan tingkat hubungan ini ditetapkan berdasarkan hasil wawancara dan
diskusi dengan pihak manajemen LotteMart Wholesale Medan. Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungan dapat dilihat pada matriks HOQ pada Gambar
5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tampilan Gedung LotteMart Menarik Interior Bangunan
Trainning pelatihan
Pemahaman terhadap pelanggan
Pengawasan Rutin Kejelasan Informasi
ATM Corner Kemudahan Akses
Kemampuan Karyawan
9 1
1 1
Pengendalian Persediaan
Penampilan karyawan LotteMart Rapi Penataan produk teratur
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
Pemberian jaminan garansi barang
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang Keamanan transaksi bersifat
rahasia
Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
Keamanan areal parkir tergolong aman
Penggunaan kartu kredit dalam memudahkan pembayaran
Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja Karyawan mengetahui informasi
mengenai produk Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi
permintaan pelanggan
Produk yang dijual lengkap
9
1 3
3 1
3
9 1
9 3
1 1
1 1
1 1
1 9
9
3 1
1 3
1 1
1
9 1
3 1
Kasir melayani pelanggan dengan cepat
1 3
1 9
3
1 1
1 1
1 1
3 9
9 1
1 1
1 3
Pemberian Garansi
3 1
1 9
3 3
1 3
3
3 9
3 1
3 1
3 1
1 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 3
9 1
9 1
9 9
Gambar 5.2. Matriks Hubungan
Sumber : Pengolahan Data
5. Menentukan Nilai Respon Teknis
Penentuan nilai respon teknis yaitu pengukuran tingkat kepentingan absolut Business Importance dan Biaya relatif Relative Cost.
1. Perhitungan Tingkat Kepentingan Absolut Business Importance Dapat dihitung dengan rumus :
BI = ∑CI
j
X R
ji
, Kim, Sangsoo, et.al ,2008
Universitas Sumatera Utara
Dimana BI = Business Importance
CI = Nilai Customer Importance R = Nilai Hubungan antara kebutuhan pelanggan
dan karakateristik teknis Sebagai contoh perhitungan karakteristik Interior bangunan dapat dilihat :
BI = 5 x 9 + 4 x 0 + 5 x 9 + . . . + 4 x 0 Adapun contoh hasil dari perhitungan karakteristik bangunan dapat dilihat pada
tabel 5.21. Dan untuk langkah selanjutnya dapat menghitung BI untuk karakteristik lainnya dengan menggunakan rumus yang sama, hasilnya dapat
dilihat pada Gambar 5.4.
Tabel 5.21. Perhitungan BI untuk Karakteristik Interior Bangunan
NO VARIABEL
Karakteristik CI
Karakteristik x CI
Interior Bangunan
1 Tampilan gedung LotteMart
menarik 9
5 45
2 Penampilan karyawan LotteMart
rapi 1
4 4
3 Penataan produk teratur
9 5
45 4
LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan
3 5
15 5
Keamanan areal parkir tergolong aman
1 5
5 6
Keamanan transaksi bersifat rahasia
1 5
5 7
Pemberian jaminan garansi barang
4 8
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang
4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Perhitungan BI untuk Karakteristik Interior Bangunan
NO VARIABEL
Karakteristik CI
Karakteristik x CI
Interior Bangunan
9 Karyawan ramah dalam
melayani pelanggan 5
10 Penggunaan Kartu Kredit dalam
memudahkan pembayaran 5
11 Fasilitas ATM Corner dalam
berbelanja 3
4 15
12 Karyawan mengetahui informasi
mengenai produk 5
13 Karyawan cepat tanggap dalam
menanggapi permintaan pelanggan
5 14
Kasir melayani pelanggan dengan cepat
1 5
4 15
Produk yang dijual lengkap 1
4 4
Total 142
Sumber : Pengolahan Data 2. Perhitungan Relative Cost
Relative Cost dapat dihitung dengan persamaan: RC =
Kim, Sangsoo, et.al ,2008 Perkiraan biaya ditentukan oleh peneliti dan pihak management LotteMart
Wholesale Medan yang telah di diskusikan sebelumnya pada bagian keuangan. Penilaian dilakukan dengan skala nilai 1 sangat rendah – 10
sangat tinggi. Adapun perkiraan biaya pada setiap karakteristik pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Perkiraan Biaya untuk Karakteristik Pelayanan Karakteristik Pelayanan
Cost
Interior Bangunan 8
Trainning Pelatihan 5
Pemahaman terhadap pelanggan 4,5
Pengawasan rutin 6
Pemberian Garansi 6,5
Kejelasan Informasi 2,5
Kemudahan Akses 5,5
ATM Corner 7,5
Kemampuan Karyawan 5,5
Pengendalian Persediaan 7,5
Total 58,5
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 5.21 maka dapat dihitung nilai relative cost untuk masing-masing karakteristik pelayanan. Nilai relative cost untuk kompetensi
staf dapat dihitung sebagai berikut. RC =
Cost dari karakteristik pelayanan = Maka RC untuk Interior Bangunan = 13,68
Adapun hasil dari perhitungan relative cost untuk setiap karakteristik pelayanan dapat dilihat pada hasil akhir QFD, yaitu Gambar 5.3.
6. Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Pelayanan
Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan yang ada untuk menganalisa apakah antara karakteristik pelayanan
tersebut terdapat hubungan yang saling bertolak belakang negatif.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menggambarkan tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan yang ada digunakan simbol sebagai berikut:
+ : Tingkat hubungan positif kuat
: Tingkat hubungan positif sedang -
: Tidak ada hubungan ▲
: Tingkat hubungan negatif kuat ∆
: Tingkat hubungan negatif sedang Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan dapat dilihat
pada Gambar 5.3.
7. Membangun Matriks House of Quality HOQ Pengembangan
Karakteristik Jasa Pelayanan LotteMart Wholesale Medan
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya dalam pembentukan matriks HOQ ini, maka selanjutnya dapat dibuat
matriks HOQ-nya. Matriks HOQ ini dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tampilan Gedung LotteMart Menarik
Interior Bangunan Trainning Pelatihan
Pemahaman terhadap pelanggan
Pengawasan Rutin Kejelasan Informasi
ATM Corner Kemudahan Akses
Kemampuan Karyawan
Pengendalian Persediaan
CI
Penampilan karyawan LotteMart rapi
Penataan produk teratur LotteMart memberikan perhatian
terhadap pelanggan
Pemberian Garansi
Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang
Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan
Sales Point Importance Weight
Relative Weight
Business Importance Relative Cost
+ Menunjukkan hubungan positif kuat Menunjukkan hubungan posifif sedang
- Menunjukkan tidak ada hubungan ∆ Menunjukkan hubungan negatif sedang
▲ Menunjukkan hubungan negatif kuat
Pemberian jaminan garansi barang
Kejelasan informasi biaya pengantaran barang Keamanan transaksi bersifat
rahasia
Karyawan ramah dalam melayani pelanggan
Keamanan areal parkir tergolong aman
Penggunaan kartu kredit dalam memudahkan pembayaran
Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja Karyawan mengetahui informasi
mengenai produk Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi
permintaan pelanggan
Produk yang dijual lengkap Kasir melayani pelanggan dengan cepat
+
-
∆ ▲
- -
- -
- -
- -
- -
- -
+
+
▲ ▲
∆
- -
- -
+
∆
- -
- -
- -
∆
- +
- -
- -
-
5 4
5 5
5 4
4 5
4 5
5 5
4 5
4 1 5,679
1,2 1,2
1,2 1,2
1,5 1
1,5
1,5 1,2
1,5 1,5
1,5 1,2
1,2 5,586
9,523 4,429
7,468 7,368
7,053 11,12
6,809 5,429
11,356 10,311
9,342 6,071
5,866 5,007
4,925 8,397
3,905 6,585
6,497 6,219
9,805 6,004
4,787
10,013 9,092
8,237 5,353
5,172 142
94 107
99 77
167 127
211 131
41 13,68 8,55 7,69 10,26 11,11 4,27 9,4 12,82 9,4 12,82
9 1
1 1
9
1 3
3 1
3
9 1
9 3
1 1
1 1
1 1
1 9
9
3 1
1 3
1 1
1
9 1
3 1
1 3
1 9
3
1 1
1 1
1
1
3 9
9 1
1 1
1 3
3 1
1
9 3
3 1
3 3
3 9
3 1
3 1
3 1
1 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 3
9 1
9 1
9 9
Gambar 5.3. Matriks House Of Quality
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Penyusunan Kanvas Strategi