Pendekatan ROI Proses Inovasi Nilai Analisis ERRC

5.2.5.1 Pendekatan ROI

Nilai ROI dihitung berdasarkan nilai business importance dan relative cost berdasarkan hasil perhitungan respon teknis pada matriks House of Quality. Adapun contoh perhitungan nilai ROI untuk interior bangunan adalah: ROI interior bangunan = 142 : 13,68 Hasil perhitungan dan urutan berdasarkan nilai ROI untuk setiap karakteristik pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.24. = 10,38 Tabel 5.24. Urutan Berdasarkan ROI Karakteristik Pelayanan ROI Urutan Interior Bangunan 10,38 4 Trainning Pelatihan 24,678 10 Pemahaman terhadap pelanggan 16,515 8 Pengawasan rutin 16,277 7 Pemberian Garansi 6,931 2 Kejelasan Informasi 23,185 9 Kemudahan Akses 11,383 5 ATM Corner 7,332 3 Kemampuan Karyawan 13,936 6 Pengendalian Persediaan 3,198 1 Sumber: Pengolahan Data Berdasarkan Tabel 5.24 maka nilai ROI untuk setiap faktor kompetisi yang ada ruang pasar diurutkan berdasarkan nilai ROI paling kecil berada di urutan pertama hingga paling besar berada di urutan terakhir. Semakin rendah nilai ROI maka tawaran nilai pelanggan semakin rendah danatau memiliki struktur biaya yang tinggi. Sebaliknya semakin tinggi nilai ROI maka tawaran nilai bagi pelanggan semakin tinggi danatau memiliki struktur biaya yang rendah. Berdasarkan nilai ROI tersebut maka pihak perancang merundingkan Universitas Sumatera Utara kebijakan terhadap strategi yang akan dirancang. Adapun kebijakan tersebut berkaitan dengan empat langkah dalam inovasi nilai yaitu eliminate, reduce, raise, dan create . Langkah – langkah dalam proses ERRC adalah sebagai berikut : 1. Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan pada perusahaan ritel sangat lah penting. Dimana barang-barang yang dijual stoknya harus selalu ada dalam toko agar pelanggan tidak kecewa ketika berbelanja. Tetapi persediaan yang berlebih juga dapat merugikan perusahaan dimana akan terjadi penambahan biaya ongkos simpan gudang dan perawatan barang. Dalam kasus ini pada LotteMart Wholesale Medan sendiri terdapat penumpukan persediaan, maka dalam hal ini langkah eliminasi dapat dilakukan yaitu dengan mengeliminasi penumpukan persediaan yang berlebih yang masa kadaluarsanya akan segera berakhir dan penumpukan barang- barang yang sudah tidak dipakai lagi seperti souvenir yang dimana dapat dijual kepasar atau dibagikan secara gratis kepada pelanggan. 2. Pemberian Garansi Pemberian garansi oleh perusahaan terhadap produknya merupakan suatu jaminan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kualitas produk yang dia jual. Dengan adanya pemberian garansi maka pelanggan semakin termotivasi membeli barang tersebut, dalam hal ini garansi bukan hanya diberikan kepada barang non food melainkan kepada produk dry food.Oleh karena itu perlu adanya peninkatan raise pengecekan terhadap label kadaluarsa pada setiap produk dry food yang Universitas Sumatera Utara dimana merupakan bentuk pemberian garansi penukaran apabila melewati batas masa kadaluarsa. 3. ATM Corner Fasilitas penambahan ATM sangat berguna dalam membantu pelanggan dalam berbelanja, dengan adanya fasilitas ATM corner maka pelanggan dapat menarik uang tunai yang digunakan untuk keperluan transaksi berbelanja. Namun faktor ini memiliki nilai manfaat yang baik dalam meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Pada LotteMart Wholesale Medan sendiri hanya memiliki 3 buah ATM, oleh karena itu perlu adanya peningkatan kerjasama dengan pihak bank lain dengan penambahan fasilitas ATM lain diluar dari ATM bank yang sudah ada. 4. Interior bangunan Interior bangunan mempengaruhi ciri khas dari perusahaan, dan juga merupakan menjadi kesan awal pelanggan dalam keinginan untuk berbelanja. Interior bangunan meliputi desain bangunan seperti penataan lampu, penataan produk dan jarak antar produk yang satu dengan yang lain. Di LotteMart Wholesale Medan sendiri terdapat penumpukan produk yang tidak teratur seperti peletakan produk yang masih dalam kemasan kardus di tumpuk di atas rak produk yang sudah bersusun perbuah yang dimana mengurangi nilai estetika ruangan, dan juga lalu lalang forklift yang sering terjadi di LotteMart Wholesale Medan yang dimana dapat mengganggu pelanggan dalam berjalan di areal perbelanjaan. Oleh Universitas Sumatera Utara karena itu faktor ini dapat dikurangi reduce agar terjadi peningkatan kualitas pelayanan. 5. Kemudahan Akses Kemudahan akses merupakan suatu layanan yang harus diberikan oleh perusahaan. Kemudahan akses yang dimaksud merupakan kemudahan dalam sistem pembayaran pada saat berbelanja seperti penggunaan kartu kredit dan debit untuk membayar barang belanjaan. Di LotteMart Wholesale Medan penggunaan kartu kredit dalam sistem pembayaran hanya digunakan pada pembayaran barang elektronik saja, maka berdasarkan nilai ROI dan keluhan dari pelanggan perlu diadakan create sistem pembayaran kredit dan debit yang digunakan pada pembayaran segala jenis produk yang dijual. 6. Kemampuan Karyawan Untuk dapat unggul dari pesaing maka perusahaan harus memiliki karyawan yang berkompeten dalam menjual produknya. Maka dari itu perusahaan perlu meningkatkan raise kemampuan karyawan dalam menjajakan produk yang dijual seperti mengetahui segala jenis produk yang dia jual dari fungsi sampai harga yang ditawarkan. 7. Pengawasan Rutin Universitas Sumatera Utara Pengawasan dalam suatu perusahaan sangatlah penting untuk menjaga keamanan perusahaan dari pencuri dan penguntil. Dengan adanya pengawasan maka pelanggan akan merasa aman ketika berbelanja di LotteMart Wholesale Medan yaitu merasa aman dalam memarkirkan kendaraannya dan merasa aman dalam bertransaksi berbelanja karena bersifat tertutup. Pengawasan juga dilakukan pada produk yang dijual seperti pengawasan label harga, dsb. Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan pengawasan yang rutin di LotteMart Wholesale Medan. 8. Pemahaman Terhadap Pelanggan Agar pelanggan loyal berbelanja di LotteMart Wholesale Medan maka perusahaan harus memahami apa keinginan pelanggan. Mengetahui keinginan pelanggan dapat dilihat dari kuisioner atau angket yang diberikan kepada pelanggan, dalam hal ini strategi yang diberikan kepada perusahaan yang dikutip dari keinginan pelanggan yaitu mengurangi waktu menunggu di dalam kasir, meningkatkan pengiriman LotteMail kepada pelanggan secara merata, pembagian skejul kerja yang merata agar tidak adanya kekosongan di pos-pos tertentu sehingga pelanggan dapat dilayani dengan baik, memberikan diskon kepada pelanggan dengan menggunakan sistem poin, menciptakan rubrik tanya jawab mengenai produk baru yang dijual sampai resep masakan tertentu beserta bahan- bahan yang dapat di beli di LotteMart Wholesale Medan sehingga pelanggan merasa perusahaan terkesan bersahabat dan mengerti apa yang diinginkan pelanggan, menciptakan promosi silang dengan kerjasama terhadap perusahaan lain yang memberikan keuntungan berupa pemotongan harga atau bonus lainnya Universitas Sumatera Utara seperti membeli pulsa provider tertentu lalu mendapat potongan atau bonus dalam berbelanja. 9. Kejelasan Informasi Informasi yang ada dalam berbelanja di LotteMart Wholesale Medan haruslah jelas, seperti informasi pengantaran barang, harga produk, tanggal kadaluarsa, harga promo, tempat peletakan produk, dsb. Untuk itu perlu adanya kemudahan diberikan kepada pelanggan oleh perusahaan sendiri yaitu dengan mengadakan katalog elektronik yang berisi segala informasi dari segala produk yang dijajakan di LotteMart Wholesale Medan. 10. Trainning pelatihan Sumber Daya Manusia adalah asset termahal dalam perusahaan dan sudah menjadi anggapan umum setiap perusahaan. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan pelatihan dalam menciptakan karyawan yang terbaik sehingga pelayanan yang akan diberikan terbaik pula. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan maka akan meningkatkan profit kepada perusahaan. Pelatihan yang dilakukan haruslah memiliki perencanaan yang matang. Adapun tindakan yang dapat dirancang secara sistematis untuk pelatihan karyawan adalah 1. Pertemuan Singkat 15 menit setiap pagi sebelum toko dibuka 2. Pertanyaan-pertanyaan singkat yang mengenai produk product knowledge 3. Pertemuan 2 mingguan yang dirancang untuk melatih karyawan dalam hal ketrampilan menjual dan product knowledge Universitas Sumatera Utara 4. Presentasi dan laporan dari staf 1 mingguan 5. Quiz di tempat pada saat demonstrasi produk 6. Pertemuan antarstaf untuk membahas lebih mendalam pertanyaan-pertanyaan yang datang dari pelanggan 7. Pengawasan yang ketat atas penjualan pribadi 19 19 Amir, Taufiq. 2004. Manajemen Ritel. Jakarta : PPM Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas terhadap instrument penelitian yaitu data dari hasil penyebaran kuesioner tertutup menggunakan uji korelasi product moment. Data yang diambil yaitu penilaian tingkat kinerja pelayanan hypermarket tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut kebutuhan pelanggan yang telah diketahui melalui kuesioner pendahuluan kuesioner terbuka. Dari pengujian validitas data terhadap 15 pertanyaan pada kuesioner tertutup mengenai tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat kepentingan pelanggan menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena r hitung r tabel dimana r tabel sebesar 0,202. Dari hasil perhitungan reliabilitas yang menggunakan metode koefisien alpha cronbach dari kuesioner tertutup tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pelanggan dinyatakan 15 butir pertanyaan telah reliable atau dapat dipercaya dikarenakan r hitung r tabel 0,202 dan jika r hitung 0,5 maka alat ukur dinyatakan baik dan telah layak untuk digunakan Kerlinger Lee, 2000.

6.2. Analisis Kesenjangan GAP

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat mengenai kesenjangan yang terjadi antara kinerja dan harapan pelanggan terhadap kualitas layanan LotteMart Wholesale Medan. Pelayanan dikatakan sudah memenuhi keinginan pelanggan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

0 7 1

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23