Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Analisis Kesenjangan GAP

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas terhadap instrument penelitian yaitu data dari hasil penyebaran kuesioner tertutup menggunakan uji korelasi product moment. Data yang diambil yaitu penilaian tingkat kinerja pelayanan hypermarket tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut kebutuhan pelanggan yang telah diketahui melalui kuesioner pendahuluan kuesioner terbuka. Dari pengujian validitas data terhadap 15 pertanyaan pada kuesioner tertutup mengenai tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat kepentingan pelanggan menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena r hitung r tabel dimana r tabel sebesar 0,202. Dari hasil perhitungan reliabilitas yang menggunakan metode koefisien alpha cronbach dari kuesioner tertutup tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pelanggan dinyatakan 15 butir pertanyaan telah reliable atau dapat dipercaya dikarenakan r hitung r tabel 0,202 dan jika r hitung 0,5 maka alat ukur dinyatakan baik dan telah layak untuk digunakan Kerlinger Lee, 2000.

6.2. Analisis Kesenjangan GAP

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat mengenai kesenjangan yang terjadi antara kinerja dan harapan pelanggan terhadap kualitas layanan LotteMart Wholesale Medan. Pelayanan dikatakan sudah memenuhi keinginan pelanggan Universitas Sumatera Utara apabila nilai gap positif, artinya perusahaan memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan pelanggan atau dikatakan pelanggan puas terhadap kinerja LotteMart Wholesale Medan, apabila gap bernilai negatif maka dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan atau harapan pelanggan 20 NO . Dari hasil pengolahan data, didapatkan bahwa pelayanan LotteMart sendiri masih kurang dan belum memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan gap yang menunjukan 15 butir variable pelayanan yang bernilai negatif. Setiap variable memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan penilaian pelanggan terhadap kinerja dan harapan pelanggan terhadap LotteMart Wholesale Medan. Adapun nilai GAP dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 6.1, yaitu : Tabel 6.1. GAP antara Kinerja dan Harapan VARIABEL GAP 1 Tampilan gedung LotteMart menarik -0,257 2 Penampilan karyawan LotteMart rapi -0,402 3 Penataan produk teratur -0,484 4 LotteMart memberikan perhatian terhadap pelanggan -1,361 5 Keamanan areal parkir tergolong aman -0,701 6 Keamanan transaksi bersifat rahasia -0,371 20 Parasuraman, dkk. 1990. Delivering Quality Service. New York : The Free Press Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. GAP antara Kinerja dan Harapan Lanjutan NO VARIABEL GAP 7 Pemberian jaminan garansi barang -0,711 8 Kejelasan informasi biaya pengantaran barang -0,206 9 Karyawan ramah dalam melayani pelanggan -0,886 10 Penggunaan Kartu Kredit dalam memudahkan pembayaran -0,392 11 Fasilitas ATM Corner dalam berbelanja -1,444 12 Karyawan mengetahui informasi mengenai produk -1,175 13 Karyawan cepat tanggap dalam menanggapi permintaan pelanggan -0,917 14 Kasir melayani pelanggan dengan cepat -0,979 15 Produk yang dijual lengkap -0,98 Sumber : Pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan gap, dapat dilihat bahwa pelayanan LotteMart Wholesale Medan belum dapat dikatakan berhasil dalam memuaskan keinginan pelanggan. Nilai-nilai dari setiap atribut pelayanan bernilai negatif yang dimana keseluruhan variabel pelayanan belum dapat memenuhi keinginan konsumen maka dari itu perlu dilakukan perbaikan terhadap pelayanan yang diberikan 21 21 Parasuraman, dkk. 1990. Delivering Quality Service. New York : The Free Press oleh LotteMart Wholesale Medan. Dapat dilihat GAP terbesar Universitas Sumatera Utara terdapat pada variabel “Fasilitas ATM Corner” yaitu sebesar – 1, 4444. Maka dari itu pihak management perlu meningkatkan kualitas layanannya dengan memperbaiki kesenjangan ini.

6.3. Analisis Matriks

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

0 7 1

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23