3. Ragu-ragu R = 3 4. Tidak Penting TP = 2
5. Sangat Tidak Penting STP = 1
3.8. Validitas dan Reliabilitas
11
3.8.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari dari variabel yang diteliti. Misalnya, meteran dapat mengukur tinggi
badan dengan tepat dalam hal ini tinggi badan adalah variabel penelitian. Dalam menyusun kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Menurut
American Psycholgical Association 1985, ada tiga tipe validitas, yaitu : a. Content validity
b. Criterion-related validity,. c. Construct validity
Construct validity adalah metode validitas yang digunakan untuk melihat hubungan antara hasil pengukuran suatu alat tes dengan konsep teoritik yan
dimilikinya. Jadi construct validity menyangkut masalah theoretical construct yang menjadi dasar dalam penyusunan tes tersebut. Pengujian validitas dapat
menggunakan persamaan korelasi Product Moment, dengan rumus sebagai berikut.
11
Ginting, Rosnani. Op.cit. Hal: 73-74
Universitas Sumatera Utara
3.8.2. Reliabilitas
12
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya reliable. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang
reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas
adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran measurement error.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien
sebasar 0,00-1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam suatu pengukuran, karena manusia sebagai subjek
pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Disamping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif + atau negatif -, akan tetapi
dalam reliabilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol 0,00 tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien yang positif.
Metode-metode perhitungan reliabilitas dapat dikelompokkan berdasarkan sumber-sumber galat pengukuran sebagai berikut:
12
Ginting, Rosnani. Op.cit. Hal: 71-72.
Universitas Sumatera Utara
1. Test retest reliability 2. Parralel forms reliability
3. Internal consistency 4. Alpha Cronbach,
Alpha Cronbach, yaitu metode perhitungan reliabilitas yang dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menggunakan koefisien
reliabilitas yang paling umum yang dapat digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benarsalah ataupun
bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.
−
−
=
∑
= 2
1 2
1 1
p k
i i
Cronbach
s s
k k
α
dimana, k
= jumlah butir dalam skala pengukuran S
i 2
= ragam atau varian dari butir ke-i S
p 2
3.9. Teknik Sampling