Hubungan antara Komunikasi terhadap Tingkat Kecerdasan

5. Hubungan antara Keterlibatan Afektif terhadap Tingkat

Kecerdasan Emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi Hasil penelitian mengenai hubungan antara keterlibatan afektif terhadap kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi menunjukkan bahwa 136 orang responden ternyata yang memiliki fungsi keluarga baik dengan tingkat kecerdasan emosional yang baik ada 42 orang 30.9 . Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0.676 yang berarti tidak terdapat hubungan antara dimensi keterlibatan afektif terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi. Keterlibatan afek merupakan sejauh mana anggota keluarga menunjukkan ketertarikan dan penghargaan kepada aktivitas dan minat anggota keluarga lainnya Epstein et al., 2003. Dimensi ini memfokuskan kepada seberapa banyak ketertarikan yang ditunjukkan oleh anggota keluarga satu sama lain. Responden dengan dimensi keterlibatan afektif adalah responden yang sebagian besar menerapkan tipe keterlibatan tanpa perasaan dalam keluarganya, dimana individu dalam keluarga tersebut melibatkan hanya sedikit ketertarikan satu sama lain, dan hanya sebatas untuk pengetahuan saja. Hal ini dapat menyebabkan seorang remaja akan mencari kenyamanan di lingkungan sekitarnya dan mengikuti orang lain dalam berperilaku. Namun, meskipun lingkungan dapat memberikan pengaruh pada individu dengan dimensi keterlibatan afektif, faktor lain seperti ketegasan Costa McCrae, 1992 dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional remaja. Individu yang tidak melibatkan keluarga dalam setiap situasi dan kondisi tetapi kecenderungan memiliki ketegasan dalam dirinya, saat dihadapkan dengan lingkungan yang memiliki kecerdasan emosional yang kurang baik, tidak akan membuat individu tersebut terpengaruh.

6. Hubungan antara Kontrol Perilaku terhadap Tingkat Kecerdasan

Emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi Hasil penelitian mengenai hubungan antara kontrol perilaku terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi menunjukkan bahwa 136 orang responden ternyata yang memiliki fungsi keluarga baik dengan tingkat kecerdasan emosional yang baik ada 41 orang 30.1 . Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0.289 yang berarti tidak terdapat hubungan antara dimensi kontrol perilaku terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi. Dimensi ini menjelaskan mengenai pola yang diadopsi oleh keluarga untuk menangani perilaku anggota keluarga dalam tiga area berikut ini yaitu, situasi yang membahayakan secara fisik, situasi yang melibatkan pemenuhan kebutuhan dan dorongan psikobiologis, situasi yang melibatkan perilaku sosialisasi interpersonal baik diantara anggota keluarga maupun dengan orang lain di luar keluarga Epstein et al., 2003. Fungsi keluarga pada dimensi kontrol perilaku banyak dipengaruhi oleh standar masing-masing tentang perilaku yang bisa diterima dalam keluarga tersebut. Jika dalam sebuah keluarga menerapkan kontrol perilaku yang fleksibel dimana individu mengetahui standar apa yang diterapkan dan kapan waktu untuk melakukan negosiasi, mungkin tidak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional seorang remaja. Selama seorang remaja tersebut memiliki ketegasan dan persepsi Costa McCrae, 1992 yang kuat untuk mempertahankan perilaku positif dan motivasi meningkatkan remaja, maka kematangan emosional mereka akan tetap baik walaupun kontrol perilaku kurang dijalankan dalam fungsi keluarga mereka. Individu yang memiliki ketegasan prinsip dan tujuan hidup yang baik akan mempertimbangkan perilaku yang dilakukan terkait dengan kecerdasan emosional mereka, contohnya ketika perilaku yang dilakukan akan melanggar norma tawuran, seks bebas, narkoba akan membuatnya ketakutan atau khawatir pada diri sendiri. Sehingga ini dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara dimensi kontrol perilaku terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi.