Karakteristik Responden Berdasarkan Fungsi Keluarga

ditingkatkan melalui berbagai macam bentuk pelatihan, misalnya pelatihan asertivitas. Pelatihan asertivitas adalah upaya melatih individu untuk dapat memiliki kesadaran diri, membina hubungan yang baik dengan orang lain, kemampuan individu untuk dapat berkata tegas, dan bagaimana individu mampu melihat konflik untuk mengubah dari situasi negatif menjadi interaksi positif Alberti dan Emmons, 2002. Sebagian besar siswa SMP Jaya Suti Abadi Kabupaten Bekasi mengungkapkan bahwa mereka pernah beberapa kali mengikuti pelatihan asertivitas selama 2 hari di sekolah yang memang sengaja diadakan oleh pihak sekolah dan bekerja sama oleh pihak trainer untuk proses kematangan emosional para muridnya. Jadi, individu yang peran dan tugas dalam keluarganya berfungsi kurang baik apabila sudah pernah mengikuti pelatihan asertivitas akan membentuk kecerdasan emosional yang baik dengan sendirinya.

4. Hubungan antara Responsivitas Afektif terhadap Tingkat

Kecerdasan Emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi Hasil penelitian mengenai hubungan antara responsivitas afektif terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi menunjukkan bahwa 136 orang responden yang mempunyai fungsi keluarga responsivitas yang baik ternyata ada 48 responden 35.3 yang tingkat kecerdasan emosionalnya baik dan 49 responden 36.0 yang tingkat kecerdasan emosionalnya kurang baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0.244 yang berarti tidak terdapat hubungan antara dimensi responsivitas afektif terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi. Fungsi keluarga dengan dimensi responsivitas afektif adalah kemampuan berespon terhadap stimulus yang ada dengan kualitas dan kuantitas perasaan yang tepat. Dimensi ini tidak dimaksudkan untuk melihat cara anggota keluarga menyampaikan perasaan mereka, tetapi apakah mereka memiliki kapasitas untuk merasakan emosi Epstein et al., 2003. Karakteristik responden dengan dimensi responsivitas afektif adalah setiap anggota keluarga memiliki kesadaran diri untuk saling merasakan adanya ikatan emosional dalam keluarganya Miller, 2000. Individu dapat berespon dengan menggunakan variasi emosi dan respon yang ditimbulkan pasti akan sesuai dengan stimulus dan konteks situasi yang terjadi, sehingga ini dapat menjadi salah satu fakor yang menyebabkan tidak adanya hubungan antara dimensi responsivitas terhadap kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi.