Hubungan antara Peran terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional

anggota keluarga maupun dengan orang lain di luar keluarga Epstein et al., 2003. Fungsi keluarga pada dimensi kontrol perilaku banyak dipengaruhi oleh standar masing-masing tentang perilaku yang bisa diterima dalam keluarga tersebut. Jika dalam sebuah keluarga menerapkan kontrol perilaku yang fleksibel dimana individu mengetahui standar apa yang diterapkan dan kapan waktu untuk melakukan negosiasi, mungkin tidak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional seorang remaja. Selama seorang remaja tersebut memiliki ketegasan dan persepsi Costa McCrae, 1992 yang kuat untuk mempertahankan perilaku positif dan motivasi meningkatkan remaja, maka kematangan emosional mereka akan tetap baik walaupun kontrol perilaku kurang dijalankan dalam fungsi keluarga mereka. Individu yang memiliki ketegasan prinsip dan tujuan hidup yang baik akan mempertimbangkan perilaku yang dilakukan terkait dengan kecerdasan emosional mereka, contohnya ketika perilaku yang dilakukan akan melanggar norma tawuran, seks bebas, narkoba akan membuatnya ketakutan atau khawatir pada diri sendiri. Sehingga ini dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara dimensi kontrol perilaku terhadap tingkat kecerdasan emosional para pelajar SMP Jaya Suti Abadi.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan hanya pada kelas VII dan kelas VIII karena kelas IX sudah libur setelah menghadapi UN, sehingga tidak menggambarkan kecerdasan emosional secara keeluruhan di SMP Jaya Suti Abadi Kabupaten Bekasi. 2. Ada kemungkinan bias dalam penelitian kecerdasan emosional para pelajar di SMP Jaya Suti Abadi. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mengobservasi secara langsung melainkan hanya mengajukan pertanyaan melalui kuesioner, selain itu kecerdasan emotional tidak hanya dipengaruhi oleh fungsi keluarga melainkan juga bisa dipengaruhi oleh persepsi dan ketegasam, penyesuaian sosial, pelatihan asertivitas lingkungan non-keluarga.