mengalami kerusakan bila dikenai oleh uap amonia NH
3
dan sulfur hidroksida. Cd umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor Cd klorida atau belerang
Cd sulfit. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4 gmol ; titik leleh 321ºC dan titik didih 767ºC. Kadmium bersifat lentur, tahan terhadap tekanan
serta dapat dimanfaatkan sebagai pencampur logam lain, seperti nikel Ni, emas Au, kuprum Cu, dan besi Fe Wahyu dkk, 2008.
2.3.2. Penyebaran dan Sumber Cd
Cd terutama terdapat dalam kerak bumi bersama dengan seng Zn. Hanya ada satu jenis mineral kadmium di alam yaitu greennockite CdS yang selalu
ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite ZnS yang biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan dan refening bijih-bijih Zn. Cd dari
hasil sampingan peleburan dan refining bijih Zn rata-rata memiliki kadar Cd sebesar 0,2-0,3.
Sumber pencemaran dan paparan Cd berasal dari polusi udara, keramik berglazur, rokok, air sumur, makanan yang tumbuh di daerah pertanian yang
tercemar Cd, fungisida, pupuk, serta cat. Paparan dan toksisitas kadmium berasal dari rokok, tembakau, pipa rokok yang mengandung Cd, perokok pasif, plastik
berlapis Cd serta air minum Wahyu dkk, 2008.
2.3.3. Penggunaan Dalam Bidang Industri
Kadmium Cd merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya, khususnya untuk elektroplating pelapisan elektrik serta
galvanisasi karena Cd memiliki keistimewaan nonkorosif. Cd banyak digunakan
Universitas Sumatera Utara
dalam pembuatan alloy, dan digunakan pula sebagai pigmen warna cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi,
pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas dan email gigi. Pada dasarnya penggunaan kadmium adalah sebagai
bahan ‘stabilisasi’ yaitu sebagai bahan pewarna dalam industri plastik dan pada elektroplating. Kadmium yang terdapat di dalam lingkungan pada kadar yang
rendah berasal dari kegiatan penambangan seng Zn, timah Pb, dan kobalt Co serta kuprum Cu. Sementara dalam kadar tinggi, kadmium berasal dari emisi
industri, antara lain dari hasil sampingan penambangan, peleburan seng Zn dan timbal Pb.
Pemanfaatan Cd dan persenyawaannya meliputi : a.
Senyawa Cds dan CdSeS yang banyak digunakan sebagai zat warna. b.
Senyawa Cd sulfat CdSO yang digunakan dalam industri baterai yang berfungsi sebagai pembuatan sek wseton karena memiliki potensial voltase
stabil, yaitu 1,0186 volt. c.
Senyawa Cd bromida CdBr dan Cd-ionida CdI yang digunakan untuk fotografi.
d. Senyawa dietil-Cd yang digunakan untuk pembuangan tetraetil-Pb.
e. Senyawa Cd-stearat untuk perindustrian manufaktur polyvinilkhlorida PVC
sebagai bahan untuk stabilizer Wahyu dkk, 2008.
2.3.4. Mekanisme Toksisitas Kadmium Cd