Pelaksanaan Penelitian Defenisi Operasional

3.7. Pelaksanaan Penelitian

1. Mempersiapkan segala keperluan untuk pengambilan sampel ikan segar, seperti plastik, alat tulis dan kertas catatan. 2. Ambil masing-masing sampel dengan jenis dan ukuran yang berbeda pada masing-masing ikan segar, lalu masukkan ke dalam kantong plastik untuk menghindari kemungkinan pencemaran. Kemudian dicatat nama ikan pada masing-masing kantongan plastik. 3. Mengumpulkan sampel dan dimasukkan ke termos es untuk kemudian dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Medan untuk diteliti. 3.8. Alat dan Bahan 3.8.1. Alat a. Neraca listrik b. Cawan Platina c. Tanur d. Lempeng Pemanas e. Spektrofotometri Serapan Atom Type Schimadzu 630 AA f. Tabung katoda Kadmiun dan Timbal g. Alat gelas h. Botol Injector i. Indicator universal

3.8.2. Bahan

a. Ikan Segar Universitas Sumatera Utara b. Asam Sulfat c. Aquadest d. Formalin 40 e. Pelarut Benedict f. Asam Nitrat g. Hydrogen peroksida h. Kalium i. Hidrosilamin HCL j. Kloroform k. Ditizon l. Stano klorida m. Permanganat n. Dinatrium sulfida o. Larutan standar HgCl 2 di dalam HCL 1 N Hgml 3.9. Cara Kerja 3.9.1. Pengambilan Sampel di Lapangan Beberapa jenis ikan segar yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian ini antara lain : ikan tongkol dan ikan kakap putih. Masing-masing dari ikan segar tersebut diambil sebanyak 1 kg, 0,5 kg dan 0,3 kg kemudian dibungkus dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk menghindari penambahan pencemaran. Kemudian dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Medan. Universitas Sumatera Utara

3.9.2. Pemeriksaan Formalin Pada Sampel

Pemeriksaan formalin pada ikan segar ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan, adapun prosedur kerja sebagai berikut : 1. Preparasi sampel Pengambilan destilasi ikan segar, langkah-langkah prosedur : - 10 gr ikan segar dihaluskan dan ditambahkan 150 ml aquadest, dipanaskan pada penangas air selama 1 jam hingga daging ikan homogen dengan air - Setelah dingan ditambahkan larutan H 3 PO 4 85 sebanyak 1 ml - Dilakukan proses destilasi, hingga diperoleh destilat sampel sebanyak 5 ml Pemeriksaan kualitatif dengan menggunakan pereaksi Nash a. Masukkan 5 ml destilat sampel ikan segar ke dalam tabung reaksi b. Ditambahkan 1 ml pereaksi Nash c. Dipanaskan dalam penangas air water bath ± 10 menit d. Jika berubah menjadi warna kuning berarti menunjukkan adanya formalin

3.9.3. Pemeriksaan Kadmium Cd dan Timbal Pb pada Sampel

Pemeriksaan sampel ikan segar ini di periksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan yang dilakukan oleh beberapa petugas laboratorium tersebut. Adapun analisis logam kadmium dan timbal dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu : 1. Tahapan destruksi dengan mempergunakan 1 gram sampel didestruksikan memakai 25 ml asam sulfat pekat sambil tabung didinginkan di dalam pendingin air di atas lempeng pemanas secara perlahan-lahan selama 1 jam Universitas Sumatera Utara sambil dikocok agar homogen. Tambahkan larutan hydrogen peroksida 30 tetes hingga larutan jernih. Tambahkan larutan kalium permanganat 6 sampai terbentuk warna ungu. Didinginkan. Tambahkan larutan hidroksamin klorida 10 tetes demi tetes hingga warna ungu hilang sambil dipanaskan. Hasil distruksi dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml ditambahkan air hingga garis tanda. Larutan ini digunakan untuk analisis kuantitatif dengan spektrofotometri serapan atom tanpa nyala pada panjang gelombang 253,7 nm. 2. Kalibrasi alat dengan mempergunakan 100 ml air suling dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan asam sulfat 50, tambahkan stano klorida 10 lalu pereaksi digunakan untuk kalibrasi spektrofotometri serapan atom tanpa nyala. 3. Sebanyak 95 ml air suling dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml lalu tambahkan asam sulfat 50, tambahkan 5 ml larutan standar HgCl 2 yang mengandung 0,2 mgml Hg. 4. Masukkan 100 ml larutan sampel ke dalam erlenmeyer 150 ml, tambahkan asam sulfat 50, lalu kran pengatur udara diatur pada posisi P dan jarum skala meter diatur pada posisi angka terendah, tambahkan 10 ml stano klorida 10 dan tutup. Pengatur udara diatur pada posisi C, reset dilepaskan, biarkan 1 menit di dalam alat sampai posisi jarum stabil. Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh jarum meter. Atur kran pengatur udara pada posisi E dan pastikan jarum meter pada posisi nol. Universitas Sumatera Utara

3.10. Defenisi Operasional

1. Ikan segar adalah ikan yang masih mempunyai sifat sama seperti ikan hidup, baik rupa, bau, rasa, maupun teksturnya serta belum mengalami proses pengawetan maupun pengolahan lebih lanjut. 2. Ikan besar adalah ikan yang berukuran 1 kg 3. Ikan sedang adalah ikan yang berukuran 0,5 kg 4. Ikan kecil adalah ikan yang berukuran 0,3 kg 5. Kapal kecil pukat adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan di laut, danau atau sungai dimana dalam pengoperasiannya menggunakan jaring yang besar dan panjang dan digunakan secara vertikal dengan menggunakan pelampung di sisi atasnya dan pemberat di sebelah bawahnya. 6. Kadmium Cd adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadium oksida bila dipanaskan. 7. Timbal Pb adalah logam yang memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan. 8. Formaldehid merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40 dari formaldehid. Penggunaan formalin yang sebenarnya bukan untuk makanan, melainkan sebagai antiseptik, germisida, dan pengawet non makanan. Universitas Sumatera Utara 9. Memenuhi syarat adalah jika kadar kadmium Cd dan timbal Pb pada ikan segar belum melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Dirjen Standar Nasional Indonesia 7387-2009 yaitu 0,1 mgkg ppm pada kadmium dan 0,3 mgkg ppm pada timbal. 10. Memenuhi syarat adalah jika ikan segar tidak mengandung formaldehid 11. Tidak memenuhi syarat adalah jika kadar kadmium Cd dan timbal Pb pada ikan segar telah melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Dirjen Standar Nasional Indonesia 7387-2009 yaitu 0,1 mgkg ppm pada kadmium dan 0,3 mgkg ppm pada timbal. 12. Tidak memenuhi syarat adalah jika ikan segar mengandung formaldehid. 13. KUB Kelompok Usaha Bersama adalah badan usaha non badan hukum ataupun yang sudah berbadan hukum yang berupa kelompok yang dibentuk oleh nelayan berdasarkan hasil kesepakatanmusyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota.. Universitas Sumatera Utara 68

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

KUB Kelompok Usaha Bersama adalah badan usaha non badan hukum ataupun yang sudah berbadan hukum yang berupa kelompok yang dibentuk oleh nelayan berdasarkan hasil kesepakatanmusyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggung jawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota. KUB KUPIT Kelompok Usaha Bersama Kelompok Usaha Pemasaran Ikan Tradisional terletak di Jalan Pelabuhan Perikanan Gabion, Kecamatan Medan Belawan. KUB tersebut beranggotakan 150 orang, dimana 60 orang merupakan pemasok ikan dari Gabion sedangkan sisanya adalah pedagang dari luar wilayah Gabion. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Medan Belawan yaitu : a. Sebelah Utara : Selat Malaka b. Sebelah Timur : Percut Sei Tuan c. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Labuhan d. Sebelah Barat : Hamparan Perak

4.2. Hasil Analisa Kadar Kadmium Cd Pada Ikan

Pemeriksaan secara kuantitatif kadar kadmium pada beberapa ikan segar yang berasal dari KUB Belawan, dilakukan pada tanggal 26 Maret hingga tanggal 8 April 2015 di Laboratorium Kesehatan Daerah. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Beberapa Jenis Ikan Asin yang di Produksi di Kelurahan Bahari Kecamatan Medan Belawan tahun 2015

10 137 135

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

5 22 58

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 41

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pencemaran dan Lingkungan - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 9

ANALISIS KANDUNGAN CADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN FORMALDEHID PADA BEBERAPA IKAN SEGAR DI KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) BELAWAN, KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) DAN KADMIUM (Cd) PADA BEBERAPA JENIS IKAN ASIN YANG DI PRODUKSI DI KELURAHAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015

0 0 14