Penggunaan Dalam Bidang Industri Mekanisme Toksisitas Timbal Pb

merupakan hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dengan bantuan hujan. Selain itu juga sebagai akibat proses korosifikasi bahan mineral akibat hempasan dan angin. Timbal yang berasal dari air aktivitas manusia jatuh pada jalur-jalur perairan seperti anak sungai dan kemudian terbawa menuju laut. Kadar Pb secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mgkg. Pb yang terdapat di tanah memiliki kadar sekitar 5-25 mgkg dan di air bawah tanah berkisar antara 1-60 µgliter. Pb juga ditemukan di air permukaan, pada air telaga dan air sungai sebesar 1-10 µgliter, air laut lebih rendah dari air tawar. Laut Bermuda yang bebas dari pencemaran Pb sekitar 0,07 µgliter. Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya antara 0,0001-0,001 µgm³. Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS golena, PbCO 3 cerusite, dan PbSO 4 anglesite dan ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang Sudarmaji dkk, 2006. Di alam terdapat 4 macam isotop timbal, yakni : 1. Timbal 204 dengan jumlah sebesar 1,48 dari seluruh isotop timbal. 2. Timbal 206 sebanyak 23,60. 3. Timbal 207 sebanyak 22,60. 4. Timbal 208 sebanyak 52,32 dari seluruh isotop timbal yang terdapat di alam. Isotop-isotop ini merupakan hasil akhir dari peluruhan unsur-unsur radioaktif alam Palar, 2008.

2.4.3. Penggunaan Dalam Bidang Industri

Logam Pb digunakan dalam industri baterai, kabel, penyepuhan, pestisida, sebagai zat antiletup pada bensin, zat penyusun patri atau solder, sebagai Universitas Sumatera Utara formulasi penyambung pipa sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara air rumah tangga dengan Pb Wahyu dkk, 2008. Timbal dan persenyawaannya banyak digunakan dalam berbagai bidang. Dalam industri baterai, timbal digunakan sebagai grid yang merupakan alloy suatu persenyawaan dengan logam bismut Pb-Bi dengan perbandingan 93:7. Timbal oksida PbO dan logam timbal dalam industri baterai digunakan sebagai bahan yang aktif dalam pengaliran arus elektron. Persenyawaan yang dibentuk oleh Pb dengan unsur kimia lainnya beserta dengan fungsinya, yaitu : Tabel. 2.1. Bentuk Persenyawaan Pb dan Kegunaannya Bentuk Persenyawaan Kegunaan Pb + Sb Kabel telepon Pb + As + Sn + Bi Kabel listrik Pb + arsenat Insektisida Pb + Ni Senyawa azida untuk bahan peledak Pb + Cr + Mo + Cl Untuk pewarnaan pada cat Pb – asetat Pengkilapan keramik bahan anti api Pb + Te Pembangkit listrik tenaga panas Tetrametil – Pb Tetraetil – Pb Aditive untuk bahan bakar kendaraan bermotor Palar, 2008

2.4.4. Mekanisme Toksisitas Timbal Pb

Orang dewasa mengabsorpsi Pb sebesar 5-15 dari keseluruhan Pb yang dicerna, sedangkan anak-anak mengabsorpsi Pb lebih besar, yaitu 41,5. Pb dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin Hb. Proses masuknya timbal ke dalam tubuh dapat melalui makanan dan minuman, udara, dan penetrasi pada kulit. Penyerapan lewat kulit ini dapat terjadi disebabkan karena senyawa ini dapat larut dalam minyak dan lemak Palar, 2008. Timbal melalui udara masuk ke saluran pernafasan kemudian akan terserap dan Universitas Sumatera Utara berikatan dengan darah paru-paru kemudian diedarkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Timbal yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman sekitar 14 akan masuk ke saluran pencernaan yang kemudian akan ikut dalam proses metabolisme tubuh. Jumlah timbal yang masuk melalui makanan masih mungkin ditolerir oleh lambung, karena adanya asam lambung yang dapat menyerap timbal. Timbal yang diabsorpsi melalui saluran pencernaan akan melewati hati sebelum dibawa ke bagian tubuh lain. Melalui proses biotransformasi hati akan mendetoksifikasi zat kimia yang masuk. Dari proses tersebut akan dihasilkan metabolit yang seringkali larut dalam air sehingga dapat diekskresi oleh tubuh Oktaria, 2009. Gambar 2.1 Akumulasi Timbal Pb dalam Tubuh Manusia Depkes RI, 2001 dalam Naria, 2005 Timbal yang diabsorpsi ke dalam tubuh akan didistribusikan ke darah, cairan ekstraseluler dan beberapa tempat deposit, yang berada di jaringan lunak hati, ginjal, dan syaraf dan jaringan mineral tulang dan gigi. Timbal yang Timbal Pb - Pernafasan - Oral - Kulit Darah Sekreta : - Urine - Faeces - Keringat Jaringan Lunak : - Hati - Ginjal - Syaraf Jaringan Mineral: - Tulang - Gigi Universitas Sumatera Utara terakumulasi dalam skeleton tulang sekitar 90 dari keseluruhan. Ekskresi timbal melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainnya di dinding usus, regenerasi sel epitel dan ekskresi empedu. Pb yang telah diserap akan diendapkan dalam tulang bergabung dengan matrik tulang yang mirip dengan kalsium Ca. Karena logam ini dalam bentuk ion Pb² + mampu menggantikan keberadaan ion Ca² + kalsium yang terdapat dalam jaringan tulang. Penyimpanan Pb dalam tulang menyebabkan kenaikan katabolisme tulang yang memungkinkan dapat meningkatkan konsentrasi Pb dalam sirkulasi darah. Beberapa penyakit yang dapat timbul karena proses pergantian tulang berkaitan dengan tingginya kadar Pb dalam darah seperti hipertiroidisme dan osteoporosis. Secara intraseluler, Pb terikat pada kelompok sulfhidril dan ikut berperan dalam sejumlah enzim seluler, seperti dalam sintesis heme. Pengikatan seperti itu juga terdapat pada keberadaan Pb dalam rambut dan kuku. Waktu paruh timbal secara biologi dalam tulang manusia diperkirakan 2-3 tahun. Timbal dalam darah akan dapat dideteksi dalam waktu paruh sekitar 20 hari, sedangkan ekskresi timbal dalam tubuh secara keseluruhan terjadi dalam waktu paruh sekitar 28 hari. Dari darah dan tempat deposit, timbal kemudian diekskresikan melalui urine, faeces, dan keringat. Universitas Sumatera Utara

2.4.5. Dampak Toksik Timbal Pb Terhadap Kesehatan

Dokumen yang terkait

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Beberapa Jenis Ikan Asin yang di Produksi di Kelurahan Bahari Kecamatan Medan Belawan tahun 2015

10 137 135

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

5 22 58

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan di PPS Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 41

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pencemaran dan Lingkungan - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 9

ANALISIS KANDUNGAN CADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN FORMALDEHID PADA BEBERAPA IKAN SEGAR DI KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) BELAWAN, KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) DAN KADMIUM (Cd) PADA BEBERAPA JENIS IKAN ASIN YANG DI PRODUKSI DI KELURAHAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015

0 0 14