timah, perak, arsen, nikel, dan tembaga, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan kadmium Cd, timbal Pb dan formaldehid pada
beberapa ikan segar di KUB Belawan, Kecamatan Medan Belawan.
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kandungan kadmium, timbal dan formaldehid pada beberapa ikan segar di KUB Belawan tahun 2015.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kandungan kadmium Cd pada beberapa ikan
segar di KUB Belawan. 2.
Untuk mengetahui kandungan timbal Pb pada beberapa ikan segar di KUB Belawan.
3. Untuk mengetahui kandungan formaldehid pada beberapa ikan segar
di KUB Belawan. 4.
Untuk mengetahui kadar kandungan kadmium Cd dan timbal Pb apakah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sesuai dengan
Keputusan Ditjend POM No.03725BSKVII1989 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi konsumen untuk mengetahui keamanan dari ikan
segar yang akan dikonsumsi. 2.
Sebagai informasi bagi masyarakat tentang dampak pencemaran laut Belawan dengan menggunakan ikan segar.
3. Dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
pencegahan dan penanggulangan pencemaran logam berat pada makanan hasil laut.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2 .1. Pengertian Pencemaran dan Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya
mempunyai sifat racun toksik yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya
pencemaran. Lingkungan dapat diartikan sebagai media atau suatu areal, tempat atau
wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari ornamen-ornamen penyusunnya. Ornamen-ornamen yang ada dalam
dan membentuk lingkungan, merupakan suatu bentuk sistem yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka. Karena itu suatu tatanan
lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivitas dan interaksi di dalamnya disebut juga dengan ekosistem. Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar
apabila telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk dan atau
dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam tatanan lingkungan itu. Jadi pencemaran lingkungan adalah terjadinya perubahan dalam suatu tatanan
lingkungan asli menjadi suatu tatanan baru yang lebih buruk dari tatanan aslinya.
Universitas Sumatera Utara
Contohnya, pembuangan limbah industri ke sungai dan laut akan menyebabkan perubahan ekosistem pada perairan Palar, 2008.
2.1.1. Hal-hal yang Mencemari Lingkungan
Aktivitas yang pada prinsipnya merupakan usaha manusia untuk dapat hidup dengan layak dan berketurunan dengan baik, telah merangsang manusia
untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyalahi kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan lingkungan hidupnya. Akibatnya, terjadi pergeseran keseimbangan
dalam tatanan lingkungan dari bentuk asal ke bentuk baru yang cenderung lebih buruk. Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak
disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah.
Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah. Limbah atau dalam bahasa ilmiahnya disebut juga dengan polutan, dapat digolongkan atas
beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat dan sumbernya. Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah tidak berguna dan
berbentuk benda padat. Limbah cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas
pencucian pemurnian emas yang mengandung unsur merkuri, busa detergen, dsb. Limbah organik adalah semua jenis bahan sisa atau buangan yang merupakan
bentuk-bentuk organik, yang dapat terurai dan habis dalam tatanan lingkungan oleh organisme-organisme pengurai, sedangkan limbah an-organik adalah semua
jenis bahan sisa atau bahan buangan yang tidak dapat terurai. Limbah industri
Universitas Sumatera Utara
adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil samping suatu proses perindustrian Palar, 2008.
2.1.2. Pencemaran Oleh Limbah Industri
Industri memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Secara ekonomi, industri penting bagi negara dan dapat memberikan pekerjaan bagi
jutaan orang di seluruh dunia. Sektor industri bukan hanya berkaitan dengan bangunan dan pabrik, tetapi juga mencakup industri pertanian, perkapalan dan
kendaraan laut lainnya, kilang minyak dan pengeboran minyak lepas pantai serta truk-truk yang digunakan untuk membawa barang-barang dan bahan mentah yang
dihasilkan oleh pabrik Widyastuti, 2002. Istilah industri sering diindentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau
bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi atau menjadi barang yang lebih tinggi nilai kegunaannya. Defenisi ini merupakan defenisi industri
dalam arti sempit. Dalam pengertian yang lebih luas industri dapat diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif
dan bersifat komersial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Industri dalam pengertian luas dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Industri primer, yaitu jenis industri yang langsung mengambil komoditas
ekonomi dari alam tanpa proses pengolahan, seperti pertanian, pertambangan, dan kehutanan.
b. Industri sekunder, yaitu kegiatan manusia dalam mengolah barang mentah
atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi atau
Universitas Sumatera Utara
menjadi barang yang lebih tinggi nilai kegunaannya. Industri sekunder dinamakan pula industri manufaktur atau pabrik Utoyo, 2007.
Perindustrian telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak terjadinya revolusi industri di daratan Eropa pada abad pertengahan. Seluruh negara maju di
dunia berpacu untuk mendirikan pabrik-pabrik, untuk kemudahan bagi manusia. Perkembangan yang sangat pesat tersebut kemudian memberikan efek yang buruk
bagi manusia. Kontrol yang hampir tidak pernah dilakukan terhadap buangan atau limbah industri telah mengakibatkan terjadinya pencemaran yang sangat luas di
seluruh dunia. Bentuk pencemaran akibat buangan industri adalah pencemaran yang
ditimbulkan oleh limbah industri yang mengandung gugus logam berat. Sebagai contoh adalah terjadinya peningkatan kadar merkuri Hg di perairan Teluk
Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam perairan Teluk Jakarta telah mencapai 0,027 ppm, berarti hampir empat kali dari jumlah hasil
penelitian yang dilakukan dua tahun sebelumnya. Tercatat satu orang telah meninggal dan beberapa orang lainnya mengalami kelumpuhan, lidah kelu dan
sama sekali tidak memiliki daya. Penyakit itu nyaris sama dengan penyakit yang timbul di Teluk Minamata di Jepang pada tahun 1950-an Palar, 2008.
2.1.3. Pencemaran Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau Setiawan, 2015.
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri
Universitas Sumatera Utara
dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran
sungai Chandra, 2005. Selain itu pencemaran laut yang lainnya terjadi pula dari buangan zat kimia
limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan mengalir ke laut. Pembuangan tailing atau ampas sisa kegiatan penambangan ke laut juga menyebabkan pencemaran,
karena tailing yang seharusnya mengendap di dasar laut dapat terbawa ke permukaan laut dengan adanya pembalikan arus dari bawah laut Rizky, 2013.
Di pihak lain, lautan merupakan tempat pembuangan benda-benda asing dan pengendapan barang sisa yang diproduksi oleh manusia, serta buangan dari kapal,
tumpahan minyak dari kapal tanker dan pengeboran minyak lepas pantai. Kandungan logam di daerah laut dalam dengan laut dangkal biasanya berbeda.
Laut dangkal memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan laut dalam. Hal tersebut disebabkan karena lautan dapat melarutkan dan menyebarkan bahan-
bahan tersebut sehingga konsentrasinya menjadi menurun, terutama di daerah laut dalam. Daerah pantai, terutama daerah muara sungai sering mengalami
pencemaran berat yang disebabkan karena proses pencemaran yang berjalan sangat lambat Darmono, 2001.
A. Laut Sebagai Tempat Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah di laut saat ini masih banyak dilakukan. Bahan buangan tersebut terutama berasal dari bahan kerukan pelabuhan yang
mendangkal, sungai yang mendangkal, dan sebagainya. Diperkirakan 20 dari limbah yang dibuang ke laut ialah limbah industri berupa lumpur lunak sludge,
Universitas Sumatera Utara
lumpur yang bercampur dengan bahan kimia toksik, agen infeksi, dan bahan padat yang berasal dari endapan pengolahan limbah.
Limbah industri walaupun telah diproses dengan menggunakan IPAL, namun bila tidak diolah dengan prosedur yang benar akan menimbulkan kualitas
limbah yang buruk. Sehingga permasalahan lingkungan masih sering muncul di daerah industri Supriharyono, 2000.
2.2. Pencemaran Logam Berat