Pada darah dan jantung logam Pb dapat menyebabkan penyakit anemia kekurangan darah. Hal ini ditemukan pada pekerja yang telah bekerja selama 5-
30 tahun pada industri yang melibatkan CdO. Pada tulang dapat menyebabkan kerapuhan tulang. Penyakit ini telah
ditemui sebelumnya di Jepang yang disebut dengan ‘itai-itai’ Itai-itai Disease.
Menurut para ahli, efek yang ditimbulkan oleh Cd terhadap tulang kemungkinan disebabkan karena kekurangan kalsium Ca dalam makanan yang tercemar oleh
Cd sehingga fungsi kalsium dalam pembentukan tulang digantikan oleh logam Cd yang ada. Pada para penderita keracunan kronis, dapat diketahui dengan melihat
tanda-tanda keracunan berupa lingkaran kuning pada bagian pangkal gigi. Pada sistem reproduksi logam Cd dalam konsentrasi tertentu dapat
mematikan sel-sel sperma pada laki-laki yang berakibat impotensi. Impotensi yang ditimbulkan dapat dibuktikan dengan rendahnya kadar testosteron dalam
darah Palar, 2008.
2.3.6. Pencegahan dan Penanggulangan Kadmium Cd
Orang yang rentan terpapar Cd adalah pekerja di lingkungan industri, pekerja galvanisasi, perokok aktif dan perokok pasif, pekerja di penambangan Zn,
dan orang yang mengonsumsi makanan yang tercemar Cd. Untuk mencegah dan mengurangi paparan Cd, dapat dilakukan beberapa hal berikut :
1. Menghindari paparan kadmium dengan mengurangi rokok, mengurangi
konsumsi makanan yang rentan terkontaminasi Cd, antara lain kerang dan shellfish, serta mengurangi minuman yang rentan tercemar Cd, antara lain kopi
atau teh.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi para pekerja, sebaiknya menggunakan masker serta tidak makan, minum
ataupun merokok di daerah industri. 3.
Untuk mencegah toksisitas Cd, jaga kecukupan Zn dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan yang mengandung Zn tinggi, antara lain biji-bijian
yang tidak ditumbuk halus, makanan dari golongan leguminosae dan kacang- kacangan. Konsumsi suplemen Zn 15-30 mghari bisa mengurangi toksisitas
Cd Wahyu dkk, 2008.
Penanggulangan Kadmium Cd pada Makanan
Upaya menurunkan kandungan logam berat pada makanan banyak dilakukan dengan penambahan bahan sekuestran Chelating agents. Sekuestran adalah
bahan yang dapat mengikat logam dalam makanan sehingga mutu makanan tetap terjaga dari cemaran logam berat. Beberapa kandungan alami makanan dapat
berperan sebagai bahan sekuestran antara lain asam-asam karboksilat oksalat, succinic, asam-asam hidroksi laktat, malat, tartarat, sitrat asam-asam amino,
peptida, protein dan porfirin. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar kandungan kadmium Cd dalam makanan, yaitu :
a Merendam makanan dengan menggunakan jeruk nipis, misalnya udang
windu. Dimana jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat menurunkan kadar kadmium. Perendaman selama 30 menit menunjukkan
terjadi penurunan kadar kadmium sebesar 56,09, sedangkan perendaman selama 60 menit dapat menurunkan kadar kadmium sebesar 69,17
Armanda, 2009.
Universitas Sumatera Utara
b Menurut Hudaya 2010 yang mengutip dari Nihe dengan menambahkan
asam jawa pada ikan tongkol dapat menurunkan kadar logam kadmium. Penambahan asam jawa yang mengandung asam hidroksi malat, tartarat,
sitrat dengan konsentrasi 5, 15, 25, 35 dan 45 selama 30 menit dapat menurunkan kadmium berturut-turut sebesar 0,175 ppm, 0,219 ppm,
0,298 ppm, 0,259 ppm dan 0,198 ppm. c
Merendam kerang darah dengan belimbing wuluh. Kadar kadmium dalam kerang darah dapat berkurang 94,7 setelah direndam dengan larutan
belimbing wuluh selama 1 jam. Hal ini karena belimbing wuluh mengandung asam sitrat Hudaya, 2010.
d Merebus kerang bulu dengan menggunakan asam gelugur seberat 100
gram dapat menurunkan kandungan kadar logam kadmium sebesar 59,56 Pransiska, 2010.
e Merendam kerang bulu Andara antiquata menggunakan larutan chitosan
dengan konsentrasi 0,5, 1 dan 1,5 serta dengan waktu yang berbeda- beda. Perendaman dengan larutan chitosan 0,5 lama perendaman 15
menit menurunkan 37,2, 0,5 lama perendaman 30 menit menurunkan 40,5, 0,5 lama perendaman 60 menit menurunkan 45,4, 1 lama
perendaman 15 menit menurunkan 38,79, 1 lama perendaman 30 menit menurunkan 40,6, 1 lama perendaman 60 menit menurunkan
55,5 dan perendaman dengan larutan chitosan konsentrasi 1,5 lama perendaman 15 menit menurunkan 39, 1,5 lama perendaman 30 menit
Universitas Sumatera Utara
menurunkan 41,3, 1,5 lama perendaman 60 menit menurunkan 63,08 Afsyah, 2011.
2.4. Timbal Pb 2.4.1. Karakteristik Timbal Pb