Tadarus Kurikulum Pengkaderan Ulama Perempuan
keduanya. Setelah itu, barulah diajak membahas langkah-langkah dan tekhnik-tekhnik pengorganisasian dan advokasi.
28
Tadarus dan Materi ajar Setelah dilakukan Revisi berjumlah 7, yaitu sebagai berikut;
1. Tadarus Pertama
a. Tema
Islam, kesetaraan gender dan kesehatan reproduksi. b.
Deskripsi Pada tadarus pertama peserta akan mempelajari materi
kesetaraan gender dan kesehatan reproduksi meliputi gender dan seks, pembedaan gender dan dampaknya, ketimpangan dalam
masyarakat karena pembedaan gender, factor-faktor yang melenggangkan ketidakadilan gender, studi kasus ketidakadilan
gender kasus kekerasan, kesehatan reproduksi dan seksual, pandangan islam tentang gender dan kesehatan reproduksi dan
seksual. Tujuan utama pembahasan ini adalah untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang kesetaraan , mengasah
kepekaan dan mengembangkan peserta; dengan mengembangkan input-input materi dan suasana belajar yang kondusif yang
diharapkan bisa memberikan peserta cara pandang baru terhadap realitas yang selama ini digelutinya. Secara lebih khusus
pertemuan pertama ini mengajak peserta untuk lebih mengenali persoalan-persoalan dan isu kesetaraan dan keadilan gender serta
kesehatan reproduksi. c.
Tujuan. 1
Memahami konsep islam tentang gender dan kesehatan reproduksi
28
Ibid,. h.161.
2 Memahami konsep gender, ketidak adilan yang muncul
akibat pembedaan gender dan strategi untuk mewujudkan keadilan gender
3 Memahami konsep kesehatan reproduksi dan pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi untuk mencegah terjadinya resiko reproduksi.
d. Materi
1 Pandangan Islam tentang gender dan kesehatan reproduksi
2 Pengalaman menjadi laki-laki dan perempuan
3 Mengenal kontruksi laki-laki dan perempuan
4 Bentuk2 ketidak adilan gender
5 Strategi mewujudkan keadilan gender
6 Kesehatan reproduksi dan seksual
7 Organ reproduksi dan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
organ reproduksi 8
Resiko reproduksi, hak-hak kesehatan reproduksi dan informasi dasar seksualitas
e. Metode
1 Bahan persentasi narasumber
2 Buku yang terkait islam, Gender dan kesehatan reproduksi
3 Diskusi kelompok
4 Curahan pendapat
f. Waktu 20 jam
g. RTL Tadarus I
Mengamati berbagai bentuk, penyebab dan dampak dari ketidak adilan gender dan berbagai kasis kesehatan reproduksi yang ada
dikomunitasnya. Tugasnya adalah : 1
Menuliskan bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang berkembang dimasyarakat atau kasus kesehatan reproduksi
yang ada dimasyarakat
2 Menuliskan penyebab terjadinya ketidakadilan gender
tersebut atau terjadinya kasus kesehatan reproduksi tersebut 3
Menuliskan dampak yang ditimbulkan akibat adanya ketidakadilan gender dan terjadinya kasus kesehatan
reproduksi yang ada di masyarakat.
2. Tadarus Kedua
a. Tema
Relasi Gender dalam Al-Qur`an dan Tafsir b.
Deskripsi Tadarus kedua dengan tema “Relasi Gender dalam al-
Qur`an dan Tafsir” adalah materi yang mendiskusikan tentang wacana tafsir meliputi paradigm, metode dan tafsir al-Qur`an.
Paradigma tafsir mempengaruhi metode tafsir dan selanjutnya metode tafsir mempengaruhi hasil tafsir. Meskipun al-Quran
diyakini berasal dari Allah baik lafadz maupun maknanya, namun paradigma, metode, dan tafsir al-Quran adalak konstuk
social yang dinamis sehingga relasi gender yang menjadi spirit al-Quran dapat dipertahankan dan dapat menggerakan
perubahan social menuju tatanan yang adil gender. c.
Tujuan Para peserta mampu merespon bias gender dalam wacana
tafsir berdasarkan metode yang kuat dan mampu melakukan reinterprestasi terhadap ayat-ayat al-Qur`an yang berkaitan
dengan relasi gender. d.
Materi 1
Perempuan dalam lintasan sejarah tafsir 2
Relasi gender dalam bahasa arab
3 Ragam paradigma tafsir dan pengaruhnya pada relasi
gender 4
Ragam metode tafsir dan pengaruhnya pada relasi gender 5
Ragam tafsir dan pengaruhnya pada relasi gender e.
Metode 1
Ceramah 2
Diskusi 3
Diskusi kelompok 4
Bedah teks 5
Nonton film 6
Penugasan 7
Berbagi pengalaman f.
Waktu 20 jam g.
RTL Tadarus ke II Peserta mengamati wacana tafsir yang bias gender
dimasyarakat, baik di artikel, acara keagamaan di TV, mimbar khutbah, majlis ta`lim, dikusi diperkuliahan dan lain-lain
tugasnya adalah: 1
Menuliskan ayat dan tafsir yang bias gender yang ditemukan di masyarakat
2 Menemukan dimana letak bias gendernya
3 Menuliskan tafsir alternative yang adil gender
3. Tadarus Ketiga
a. Tema
Relasi gender dalam Hadist dan ulumul hadits b.
Deskripsi Hadis memiliki kedudukan yang penting sebagai salah
satu sumber ajaran Islam . sebagai informasi atau sumber ajaran, kualitas hadis perlu di validasi. Namun demikian, banyak hadis
yang popular di masyarakat tetapi tidak diketahui kualitas atau nilainya. Tujuan utama pembahasan hadis ini adalah; pertama,
untuk dapat memahami dan melakukan validasi terhadap hadis dengan baik maka diperlukan perangkat metodologi. Kedua,
untuk memahami hadis yang terdiri dari sanad dan matan dan konteks yang melatar belakangi kemunculannya. Tadarus ketiga
ini mencakup beberapa materi tentang hadis yaitu, definisi dan macam-macam hadis, metodologi pemahaman hadis,analisis
kualitas hadis terutama yang terkait dengan persoalan perempuan, dan pembacaan kritis terhadap hadis-hadis yang
memiliki matan tampak tidak sesuai dengan nilai keadilan kesetaraan gender
c. Tujuan
1 memahami definisi dan macam-macam hadits
2 Mengetahui metodologi pemahaman hadits
3 Menganalisis kualitas hadits terutama yang terkait dengan
persoalan perempuan 4
Melakukan pembacaan kritis terhadap hadits2 yang memiliki matan tampak tidak sesuai dengan nilai KKG
d. Materi
1 Pengertian hadis, sunah dan macam-macamnya
2 Sejarah pengumpulan dan penulisan hadits
3 Identifikasi hadits2 populer di masyarakat yang bias gender
4 Identifikasi bias gender dalam hadits
5 Metode pemahaman hadits, mulai dari kritik sanad hadis
tokoh, tokoh periwayat hadis, kritik matan hadis, kajian hadis tematik, pengenalan dan penilaian kitab-kitab hadis
6 Ilmu ma`anil hadis, dan rekonstruksi pemahaman dengan
hadis e.
Metode. 1
Curah pendapat 2
Belanja ide 3
Diskusi kelompok
4 Mencari informasi
5 Pro and cont
f. RTL Tadarus III
Peserta mengamati Hadits yang bias gender dimasyarakat, baik di artikel, acara keagamaan di TV, mimbar khutbah, majlis
ta`lim, dikusi diperkuliahan dan lain-lain tugasnya adalah: 1
Menuliskan hadits yang bias gender yang ditemukan di masyarakat
2 Menemukan dimana letak bias gendernya
3 Menuliskan hadits alternative yang adil gender
4. Tadarus Keempat
a. Tema
Relasi gender dalam Fiqh dan Ushul Fiqh
b. Deskripsi
Materi fikih dan ushul fikih menjadi salah satu materi penting untuk pelatihan pengkaderan ulama perempuan rahima.
Fiqih selama ini difahami sebagai produk hokum yang baku dan tidak bisa ganggu gugat. Padahal, fikih sebagai produk hokum
tidak hanya dipahami sebagai produk yang sudah jadi akan tetapi perlu mendapatkan pemahaman tentang konsep
substansial yang terdapat dalam ushul fiqh. Wajah fikih yang selama ini digambarkan sebagai produk yang otoriter, hal ini
perlu direkonstruksi menjadi fiqih yang otoritatif. Fikih harus difahami sebagai sebuah produk dan fikih sebagai sebuah
manhaj. c.
Tujuan 1
Memahami sejarah, teori dan metodologi fiqih 2
Memiliki bekal untuk mengimplementasikan teori-teori fiqh 3
Mampu mengaplikasikan teori fiqh tersebut dalam kajian fiqh dengan kontemporer berspektif kesetaraan
d. Materi
1 Sejarah pembentukan dan pembukuan fiqh
2 Pola kebermadzhaban pemikiran madzhab
3 Dinamika pemikiran dari masa nabi, sahabat, tabi`in, imam
madzhab, colonial, dan pos colonial 4
Karakteristik teori model ijtihad imam madzhab 4 5
Model pemikiran fiqh itijazy tekstual, khurasani rasional dan andalusikontekstual
6 Model-model ushul fiqh kontemporer
7 Maqashid syari`ah
e. Metode
1 Diskusi
2 Brainstorming
3 Power of two
4 Membaca kitab fiqh dan ushul fiqh
5 Games
f. RTL tadarus IV
Peserta mengamati wacana fiqh yang bias gender dimasyarakat, baik di artikel, acara keagamaan di TV, mimbar
khutbah, majlis ta`lim, dikusi diperkuliahan dan lain-lain tugasnya adalah:
1 Menuliskan fiqh yang bias gender yang ditemukan di
masyarakat 2
Menemukan dimana letak bias gendernya 3
Menuliskan fiqh alternative yang adil gender
5. Tadarus Kelima
a. Tema
Ham perubahan sosial dan globalisasi b.
Deskripsi
Tema pertemuan keempat adalah Islam, HAM-HAP dan perubahan social. Ada beberapa materi yang dikaji dalam
pertemuan ini. Pertama, tentang HAM dan HAP, kedua prinsip HAM dalam Islam, ketiga Globalisasi keempat Analisis sosial.
Dan seperti biasanya pertemuan diakhiri dengan menyusun rencana tindak lanjut .Pada materi pertama, peserta akan
ditemani oleh satu orang atau dua orang nara sumber, pada materi kedua dan seterusnya peserta lebih banyak ditemani oleh
fasilitator. Metode metode yang digunakan dalam pertemuan ini antara lain; menghadirkan narasumber, kesaksian pelaku, kaji
kasus, nonton film, diskusi kelompok, dan praktek lapangan. c.
Tujuan 1
Memahami konsep dasar HAM dan berbagai instrumennya, serta menerapkannya dalam menganalisis kasus maupun
berbagai aturan perundangan dan kebijakan Negara 2
Peserta memahami globalisasi, teori social, dan perubahan sosial dan bisa menggunakannya dalam menganalisis
problem social. 3
Peserta dapat merefleksikan analisis social. d.
Metode 1
Ceramah 2
Diskusi 3
Diskusi kelompok 4
Bedah teks tafsir 5
Nonton film 6
Penugasan 7
Berbagi pengalaman
6. Tadarus Keenam
a. Tema
Istinbatul Ahkam dan Bahtsul masail
b. Deskripsi
Materi istinbath hukum berisi tentang metode istinbath hukum sejak masa nabi, sahabat, imam madzhab, yang
kemudian dikembangkan oleh ormas NU, Muhammadiyah, dan lembaga MUI serta pesantren dalam bentuk bahsul masail,
MTPPI dan sidang MUI. Model2 Istinbath hokum yang dikembangkan oleh NU, Muhammadiyah, MUI yang proses dan
hasilnya selama ini masih cenderung bias gender. Peserta kemudian mempraktekan istinbath hokum dengan model
mazhab manhaji
untuk menghasilkan
hokum yang
berpserspektif adil gender. c.
Tujuan 1
Peserta memahami dan mengidentifikasi hasil-hasil BM, MTPPI, dan fatwa MUI yang bias gender
2 Peserta memahami modet istinbath hokum yang adil gender
dan mampu menggerakan forum-forum istinbath hokum untuk responsive gender
d. Materi
1 Tradisi Istinbath hokum masa nabi, sahabat dan imam
madzhab 2
Model istinbath hokum ulama kontemporer 3
Istinbath hokum model NU, Muhammadiyah, MUI dan Pesantren
4 Hasil BM, MT, TJA, fatwa MUI yang bias gender
5 Kasus-kasus yang relevan dan strategis
e. Metode
1 PBL
2 Disko
3 Role Play
4 Presentasi
5 Interactive learning
6 Brainstorming
7 Case study
f. RTL Tadarus VI
1 Peserta membentuk forum-forum BM, MTPPI, yang
berperspektif adil gender 2
Peserta terlibat dalam berbagai forum BM, MTPPI di wilayahnya dan mempengaruhi forum-forum tersebut
dengan perspektif 7.
Tadarus ketujuh a.
Tema Advokasi Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat
b. Deskripsi
Kedua tema ini diharapkan memberikan bekal kepada peserta untuk dapat melakukan aksi-aksi secara lebih realistis
dan sistematis. Pembahasan kedua tema ini dibahas secara terpisah, tetapi dengan alur pembahasan yang kurang lebuh
sama. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu unsur penting dalam proses pengorganisasian masyarakat dan juga advokasi
adalah pendidikan. Maka setelah mengenali apa sebebarnya pengorganisasian masyarakat itu, dan apa itu advokasi, kenapa
perlu dilakukan, peserta diajak membahas filsafat pendidikan yang menjadi landasan keduanya. Dari pembahasan itu peserta
di ajak untuk mengkaji prinsip-prinsip keduanya. Setelah itu, barulah diajak membahas langkah-langkah dan tekhnik-tekhnik
pengorganisasian dan advokasi. c.
Tujuan 1
Dapat menjelaskan paradigma advokasi sosial 2
Dapat menjelaskan pengertian dan prinsip-prinsip advokasi sosial
3 Dapat menjelaskan tujuan, sasaran, dan tahapan advokasi
sosial
4 Dapat melakukan tekhnik, strategi, dan langkah-langkah
advokasi sosial d.
Materi 1
Paradigma advokasi 2
Pengertian, prinsip-prinsip advokasi 3
Tujuan dan sasaran 4
Tekhnik dan strategi 5
Langkah-langkah dan tahapan e.
Metode. 1
Berbagi pengalaman 2
Presentasi dan dialog 3
Studi kasus 4
Debat 5
Diskusi kelompok 6
Pemutaran film 7
Berbagi pengalaman 8
Praktek lapangan f.
RTL Tadarus VII Peserta mengamati wacana tafsir yang bias gender di
masyarakat, baik artikel, acara keagamaan di TV, mimbar khutbah, majlis ta`lim, diskusi di perkuliahan dan lain-lain.
Tugasnya adalah : 1
Menuliskan ayat dan tafsir gender yang ditemukan di masyarakat.
2 Menuliskan dimana letak bias gendernya.
3 Menuliskan tafsir alternative yang adil gender