Pengusaan Dasar Ilmu Agama

baik terhadap kecakapan para kadernya dalam melakukan hal tersebut, pelatihan yang diberikan Rahima mampu memperkaya pembacaan analisis sosial yang dimiliki para kadernya namun lebih dari pada itu lembaga Rahima mampu memberikan pemahaman para kadernya baik itu dari sudut pandang perspektif Islam serta sudut pandang gender. Sebagaimana yang diungkapkan ibu Yulianti Muthmainnah terkait alasannya mengikuti Pengkaderan Ulama Perempuan Rahima; “Alasan saya mengikuti program Pengkaderan Ulama Perempuan Rahima lebih untuk memberikan penguatan kapasitas dalam isu Gender terutama dalam perspektif Islam, HAM dalam perspektif Islamnya, Perempuan dalam perspektif Islamnya.” 37

7. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Pengkaderan Ulama

Perempuan Rahima Faktor pendukung adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong atau penyebab lancarnya program pengkaderan yang dilakukan oleh lembaga Rahima adapun faktor penghambat adalah segala sesuatu yang menjadi penyebab tidak lancarnya sebuah kegiatan dalam pengembangan Pengkaderan Ulama Perempuan yang dilakukan oleh lembaga Rahima.

a. Faktor Pendukung

1 Fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan dalam Pengkaderan Ulama Perempuan sangat mendukung seperti ruang pelatihan, pengeras suara, nara sumber yang berbakat serta kurikulum yang ada. 2 Tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi oleh koordinator dan anggotanya serta kerja sama yang baik khususnya program Pengkaderan Ulama Perempuan menjadi faktor penentu kelancaran dan keperhasilan Pengkaderan Ulama Permpuan. 37 Yulianti Mutmainnah, Peserta Pengkaderan Ulama Perempuan, Wawancara Pribadi Ciputat 31 Oktober 2014

b. Faktor Penghambat

1 Sebagai kendala terberat adalah dikarenakan program ini adalah program jangka panjang terdapat 7 tadarus dan setiap tadarus memerlukan 3-4 hari dan dilakukan kira-kira 2 bulan sekali maka ini menjadi kendala terbesar para peserta. 38 selain itu waktu 3-4 hari yang digunakan juga harus merelakan meninggalkan aktifitas yang ada semisal pengajar, aktivis, akademisi ataupun Ibu Rumah Tangga. 2 Dikarenakan waktunya berlangsung selama 3-4 hari maka banyak peserta yang hanya mampu mengikuti hanya 3 hari maupun 2 hari dikarenakan aktivitas lain di institusinya seperti sekolah maupun pondok pesantren. 3 Kemudian faktor penghambat selanjutnya adalah adanya kelompok tertentu terutama kalangan para kyai pimpinan pondok pesantren konservatif yang mengklaim rahima merupakan lembaga yang sesat, bahkan di cap sebagi agen yahudi, atau perpanjangan tangan dari barat yang ingin merusak islam dari dalam. Hal ini demikian karena selama ini rahima banyak melakukan wacana keagamaan yang kritis terutama mengenai memperjuangkan kesetaraan gender yang bersifat bias.

8. Pendanaan

Pendanaan untuk kegiatan Pengkaderan Ulama Perempuan ini didapat dari berbagai sumber bantuan dana lembaga-lembaga lain seperti misalnya the Ford Foundation sebuah lembaga yang menyalurkan dana hubahnya untuk keperluan penegakan nilai demokrasi, pengembangan ekonomi, pendidikan, media, seni dan budaya, serta hak asasi manusia. Kemudian lembaga Mensen Met Een Missie, seperti halnya Ford Foundation lembaga ini juga mengeluarkan dana hibahnya untuk kemaslahatan melalui lembaga-lembaga yang ada seperti halnya Rahima ini. Selain itu pula sumbangan pendanaan di dapat dari lembaga Hivos. 38 AD Eridani, Direktur Rahima, Wawancara Pribadi, Jakarta 2 Mei 2014