Pesantren Lulusan Pengkaderan Ulama Perempuan Rahima

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aktivitas Pendidikan Pengkaderan Ulama Perempuan Rahima

a. Langkah-langkah Pendidikan Pegkaderan Ulama Perempuan Rahima

Rahima sebagai sebuah lembaga Non Government Organitation atau lembaga diluar pemerintahan memiliki peran yang sangat signifikan terhadap upaya penyetaraan derajat serta peran perempuan dalam ranah publik terkhusus lagi dalam upaya melakukan Pengkaderan Ulama Perempuan. Aktivitas yang dilakukan lembaga Rahima sebagai upaya Pengkaderan Ulama Perempuan adalah dengan melakukan Pelatihan Pendidikan para calon ulama perempuan sebagai upaya regenerasi ulama perempuan. Dalam pendidikan pengkaderan, langkah yang tepat dan sistematis sangat diperlukan agar aktifitas dalam upaya mencapaian tujuan yang dimaksud dapat terlaksana, serta dalam aktivitasnya tidak mendapatkan kendala yang begitu berarti. Demikianlah diperlukannya langkah-langkah yang tepat sebagai upaya menuju hasil yang yang dimaksud dengan berbagai rencana dan rancangan yang akan dilalui sebaik mungkin. Tujuan pengkaderan merupakan hal inti dalam menetapkan materi, metode, serta pembelajaran yang akan dilakukan oleh para peserta yang mengikuti pengkaderan. Sebagaimana penjelasan Ibnu Sina yang dikutip Abuddin Nata bahwa tujuan pendidikan yaitu; “tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti. Selain itu tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup bermasyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan, dan potensi yang dimilikinya. 39 ” Maka hal terpenting yang dilakukan oleh Rahima dalam menetapkan pembelajaran disini yaitu, menganalisi terlebih dahulu kebutuhan apa yang 39 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001 , cet.Ke-II, hal. 67 dibutuhkan oleh para peserta pengkaderan, lalu merumuskan masalah- masalah apa yang banyak terjadi di masyarakat kemudian menentukan siapa saja orang yang pantas mengikuti pengkaderan tersebut. Lembaga Rahima dalam menjalankan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya Pendidikan Pengkaderan Ulama Perempuan memeliki beberapa tahapan atau langkah agar tujuan dari pengkaderan ini dapat tercapai, yaitu ; Pertama, penetapan materi. Kedua, perekrutan calon peserta pengkaderan. Ketiga, tadarus. 40 Pertama, penetapan materi dilakukan melalui workshop para peserta Pengkaderan Ulama Perempuan sebelumnya, dimaksudkan agar pengkaderan selanjutnya lebih berisi atau materi yang ada lebih menyeluruh dan padat, sehingga untuk pengkaderan yang dilakukan saat ini materi lebih variatif. Lebih variartif yang dimaksudkan disini materi yang ada lebih komperhensif atau menyeluruh, ketika dibahas Hadits tentang keutamaan atau peranan perempuan, maka harus dibandingkan juga dengan perempuan dalam perspektif laki-laki, karena ketika dibahas tentang perempuan dan yang mengkaji perempuan maka terkadang perempuan juga mendeskriminasikan laki-laki justru akan terjadi bias gender. Agar hal ini tidak terjadi maka diperlukan pengertian dari kedua belah pihak. Kedua, perekrutan calon peserta Pengkaderan Ulama Perempuan harus memenuhi kriteria yang telah di tetapkan semisal penguasaan Ilmu agama, penguasaan ilmu agama disini bukan hanya ilmu agama yang umum namun juga dasar-dasarnya peserta diharuskan mampu membaca literatur berbahasa Asing baik Arab maupun Inggris. Umur, umur yang dimaksudkan adalah umur usia produktif dimana dari analisa penulis para peserta Pengkaderan Ulama Perempuan Rahima merupakan para perempuan usia produktif berkisar antara 20 sampai 40 tahun pada masa ini biasanya rasa keingintahuan seseorang sedang bergelora atau berada pada puncaknya. Basic Komunitas, yang dimaksudnya disini para 40 AD Eridani, Direktur Rahima, Wawancara Pribadi, Jakarta 2 Mei 2014