Berdasarkan riwayat terpapar asap rokok

41 mengkonsumsi parasetamol tidak berpengaruh terhadap kejadian rinitis alergi pada anak usia 13-14 tahun P0,05

4.2 PEMBAHASAN

Prevalensi kejadian rinitis alergi telah diteliti oleh banyak pihak, baik di dunia ataupun di berbagai daerah di Indonesia. Di Dunia pada tahun 2008, State of World Allergy memperkirakan bahwa 400 juta orang menderita rinitis alergi. Sedangkan untuk wilayah asia pasifik World Allergy memperkirakan 10-30 pendudukan menderita rinitis alergi. Baratawijaya dkk melalui studi ISAAC mendapatkan hasil 26,71 anak usia 13-14 tahun di Jakarta menderita rinitis alergi. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa prevalensi kejadian rintis alergi untuk wilayah Ciputat Timur adalah 25,20, hal ini tidak jauh berbeda hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Baratawijaya untuk wilayah Jakarta. Perbedaan yang tidak cukup jauh ini mungkin disebabkan karena letak geografis antara Jakarta dan Ciputat Timur yang berdekatan dan tidak jauh berbeda. Letak geografis yang tidak jauh berbeda ini menyebabkan kemiripan iklim dan keadaan lingkungan antara Jakarta dan Ciputat Timur. 2,6 Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbandingan antara derajat penderita rinitis alergi ringan dan sedang-berat adalah 25:3. Namun, Szilasi dkk di Hungaria mengatakan dalam penelitiannya bahwa jumlah penderita rinitis alergi sedang-berat lebih banyak dari pada rinitis alergi ringan. Selain faktor demografi yang berbeda antara Indonesia, khususnya Ciputat Timur dengan negara Eropa yang memiliki 4 musim, karakteristik sampel penelitian juga mempengaruhi hasil. 41 Jenis kelamin menjadi salah satu faktor risiko dalam berbagai macam penyakit, salah satunya rinitis alergi. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan terhadap kejadian rinitis alergi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harsono dkk di departemen pediatri alergi dan imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 1997- 2005, penderita rinitis alergi lebih banyak terjadi pada laki-laki. Namun yang memberikan perbedaan yang signifikan hanya pada usia 6-12 tahun. 7,42 42 Riwayat memiliki penyakit alergi atau atopi merupakan faktor risiko rinitis alergi. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa baik asma atau eksim tidak memiliki hubungan terhadap kejadian rinitis alergi. Namun penelitian yang dilakukan oleh Penaranda dkk pada tahun 2011 di Kolumbia mengatakan bahwa riwayat mengalami asma dan eksim dalam 12 bulan terakhir memiliki hubungan dengan kejadian rinitis alergi, hal senada juga dikemukakan oleh Nugraha di Semarang. Hal ini mungkin karena perbedaan karakteristik sampel yang diteliti, selain itu teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah cluster random sampling, dimana teknik sampling ini memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan simple random sampling. 7,43 Asap rokok merupakan jenis indoor allergen dimana responden yang terpapar asap rokok, khususnya pada mukosa hidung dapat menyebabkan peningkatan respon inflamasi lokal daerah tersebut. Pada penelitian ini didapatkan bahwa paparan rokok yang diperoleh dari orang tua, pengasuh, teman, anggota keluarga lain atau indvidu yang merokok tidak memiliki hubungan terhadap kejadian rinitis alergi. Widodo dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa asap rokok tidak memiliki hubungan terhadap kejadian rinitis alergi. Hal ini mungkin disebabkan karena orang tua, pengasuh, anggota keluarga tidak atau jarang merokok di dalam rumah sehingga responden penelitian tidak atau jarang terpapar oleh asap rokok tersebut, karena penelitian ini tidak menganalisis frekuensi terpapar asap rokok terhadap kejadian rinitis alergi. 7,25 Asap kendaraan bermotor yang memiliki kandungan sulfur dioksida, nitrogen oksida dan partikel hasil pembakaran pada mesin diesel dapat menyebabkan meningkatnya respon IgE lokal. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa asap rokok tidak memiliki hubungan terhadap peningkatan risiko terhadap rinitis alergi. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Widodo dalam penelitiannya yang mengatakan bahwa asap yang berasal dari bus atau truk tidak memiliki hubungan terhadap kejadian rinitis alergi Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha yang menyebutkan bahwa asap kendaraan bermotor memiliki pengaruh dalam meningkatkan kejadian rinitis alergi. Hasil yang berbeda ini mungkin disebabkan oleh asap