Klasifikasi Rinitis Alergi RINITIS ALERGI

18

f. Memelihara kucing atau anjing

Seseorang yang memiliki hewan peliharaan berupa kucing atau anjing memiliki keterkaitan dengan kejadian rinitis alergi atau penyakit alergi lainnya. Alergen yang diperoleh dari hewan peliharaan ini dapat berupa aeroalergen yaitu dari hewan tersebut. 25

g. Kondisi sosial-ekonomi

Pada kota-kota metropolitan di negara maju dijumpai kejadian rinitis alergi lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang kondisi sosial-ekonominya rendah. Hal ini dikarenakan pada kota- kota metropolitan di negara maju dijumpai banyak kejadian obesitas, inaktifitas fisik, banyaknya konsumsi minuman berkarbonasi atau diet tak sehat. Selain dilihat dari gaya hidup yang tidak sehat yang telah disebutkan di atas, kerentanan terhadap stress dan kesehatan yang berhubungan dengan kejiwaan seperti ADHD dan gangguan kejiwaan lainnya sangat mempengaruhi peningkatan kejadian rinitis alergi pada anak-anak. Namun ada penelitian yang mengatakan bahwa negara dengan pendapatan rendah-menengah memiliki jumlah penderita lebih besar. 2,27

h. Indeks masa tubuh

Indeks massa tubuh diketahui dengan rumus: IMT : BB kg TB 2 m Klasifikasi Indeks massa tubuh untuk masyarakat Asia menurut The Steering Committee of Regional office for Western Pacific Region of WHO dan International Association for the Study of Obesity serta The International Obesity Task Force adalah seperti pada tabel 2.2. 28 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics pada tahun 2010, mereka mengemukakan bahwa keadaan overweight atau berat badan berlebih memiliki risiko terhadap penyakit alergi, baik asma atau rinitis alergi. Namun dalam 19 penelitian tersebut mengatakan bahwa rentang usia yang memiliki keterkaitan dengan peningkatan kejadian rinitis pada anak dengan indeks masa tubuh berlebih hanya pada anak yang berusia lebih dari 7 tahun. Hal ini masih dikarenakan banyak faktor, namun faktor yang dikatakan berperan penting dalam patogenesis perjalanan rinitis alergi pada anak dengan indeks masa tubuh berlebih adalah peningkatan kadar leptin. Dengan meningkatnya kadar leptin serum dapat meningkatkan respon inflamasi dalam tubuh. 29 Table. 2.2 Klasifikasi obesitas IMT Keterangan 18,5 kgm2 Underweight 18-22,9 kgm2 Normal 23 kgm2 Overweight-Obess

i. Konsumsi parasetamol atau aspirin

Sebuah postulat mengatakan bahwa hubungan penggunaan parasetamol terhadap kejadian rinitis alergi adalah dengan menurunkan kadar enzim glutation pada saluran napas sehingga menyebabkan proteksi antioksidan pada saluran napas akan inadekuat. Hal ini juga dapat meningkatkan respon T helper sebagai respon terhadap inflamasi. Selain itu, aspirin dapat meningkatkan respon bronkus terhadap allergen melalui beberapa mekanisme. 24,30,31

2.3.6 Diagnosis rinitis alergi

Penegakan diagnosis rinitis alergi melalui anamnesis, pemeriksaan fisik serta dapat ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. 3 Gambar 2.6 menjelaskan mengenai cara penegakan diagnosis klinis rinitis alergi.