70
Pembuatan susu kambing pasteurisasi di restoran UD. Harokah Barokah dimulai dengan menyiapkan bahan baku susu kambing murni sebanyak 200 ml,
bahan baku susu kambing didapat dari peternakan kambing perah UD. Harokah Barokah. Setelah itu susu kambing dipanaskan pada suhu 65 ºC selama ± 4-5
menit. Langkah ini dilakukan untuk membunuh bakteri pathogen yang terdapat pada susu mentah, bakteri-bakteri tersebut berbahaya karena dapat menimbulkan
penyakit pada manusia. Susu yang telah dipanaskan tersebut kemudian diangkat dan dipindahkan ke dalam gelas dan siap disajikan kepada konsumen.
Alat yang digunakan pada proses produksi susu kambing pasteurisasi ini masih sederhana seperti panci, sendok, gelas dan cawan, meski begitu secara
umum proses produksi susu kambing pasteurisasi di UD. Harokah Barokah berjalan baik, ketersediaan bahan baku susu kambing dan kemampuan SDM
memadai untuk memproduksi produk tersebut. Proses produksi susu kambing pasteurisasi di UD. Harokah Barokah
masih sesuai pesanan. Susu kambing pasteurisasi diproduksi hanya pada saat ada konsumen restoran yang ingin mengkonsumsi susu pasteurisasi tersebut.
Kebutuhan susu kambing di restoran untuk memproduksi susu kambing pasteurisasi ± 3 liter per hari. Pengembangan produk bisa dilakukan dengan
menambah berbagai varian rasa pada susu kambing pasteurisasi agar memberikan tambahan alternatif pilihan produk olahan susu kambing kepada konsumen dan
dan agar produk susu kambing pasteurisasi makin disukai oleh konsumen sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
71
5.4. Analisis Nilai Tambah
Analisis nilai tambah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah disetiap rantai pasok susu kambing. Perhitungan nilai tambah dilihat
berdasarkan komponen-komponen pembentuk biaya tetap, biaya variabel dan harga jual produk. Nilai input adalah biaya
– biaya yang dikeluarkan hingga produk siap dipasarkan, sedangkan nilai output adalah total penerimaan dari
penjulan produk.
5.4.1. Analisis Nilai Tambah Peternakan
Tabel 8. Biaya Investasi Peternakan Kambing Perah
Komponen Kebutuhan
Harga Rp
Jumlah Harga Rp
Kandang 22.000.000
Bibit jantan 2 ekor
5.000.000 10.000.000
Bibit betina 23 ekor
2.150.000 49.450.000
Sapu 1 buah
7.500 7.500
Ember 2 buah
15.000 30.000
Alat penyaring 2 buah
6.500 13.000
Total Biaya Investasi 81.500.500
Tabel 8 menunjukkan bahwa biaya investasi yang dikeluarkan oleh UD. Harokah barokah untuk memulai usaha peternakan kambing perah sebesar Rp.
81.500.500 yang terdiri dari komponen biaya kandang, pembelian bibit kambing, sapu, ember, dan alat penyaring. Biaya terbesar yang dikeluarkan untuk investasi
peternakan kambing perah yaitu pembelian bibit kambing betina dan kambing jantan sebesar Rp. 59.450.000. Biaya pembelian bibit lebih besar dari komponen
biaya lain karena harga kambing lebih tinggi daripada komponen biaya investasi lainnya. Biaya pembelian bibit yang dihitung adalah biaya pembelian bibit pada
saat pihak peternakan akan menjalankan usaha. Biaya investasi kandang juga
72
menyumbang pengeluaran cukup besar dalam biaya investasi peternakan kambing perah yaitu sebesar Rp. 22.000.000. Kandang disini terbagi empat bagian yaitu
kandang kambing yang siap perah, kambing jantan, kambing bunting dan anakan kambing. Sedangkan biaya terkecil yang dikeluarkan untuk investasi peternakan
kambing perah yaitu pembelian sapu sebesar Rp. 7.500.
Tabel 9.
Biaya Tetap Peternakan Kambing Perah
Komponen Umur
Ekonomis bulan
Harga Rp
Jumlah Harga
Rpbulan Baiaya
Penyusutan Rpliter
Kandang 120
22.000.000 183.260
119,77 Sapu
1 7.500
7.500 4,90
Ember 4
15.000 3.750
2,45 Alat penyaring
3 6.500
2.150 1,40
Total Biaya Tetap 196.600
128,52
Tabel 9 menunjukkan bahwa total biaya tetap atau penyusutan usaha peternakan kambing perah sebesar Rp. 196.600 per bulan atau sebesar Rp. 128,52
per liter sesu. Biaya penyusutan terbesar terdapat pada komponen biaya kandang yaitu sebesar Rp. 183.260 per bulan dan Rp. 119,77 per liter susu kambing.
Besarnya biaya ini dipengaruhi oleh besarnya biaya pembuatan kandang yaitu sebesar Rp. 22.000.000 meski umur ekonomis kandang cukup lama yaitu selama
10 tahun atau 120 bulan. Sedangkan biaya penyusutan terkecil terdapapat pada komponen alat penyaring yaitu sebesar Rp. 2.150 per bulan atau Rp. 1,40 per liter
susu dengan harga Rp. 6.500 per unit dan umur ekonomis selama bulan.