Analisis Rantai Pasok Analisis Rantai Nilai

34 menjelaskan kondisi rantai nilai serta melihat dari kapasitas dan kapabilitas dari perusahaan untuk membentuk suatu rantai nilai terhadap produk susu kambing berdasarkan dua aktivitas nilai yaitu : Aktivitas utama dan Aktivitas pendukung. Analisis pada aktivitas utama mencakup logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan. Aktivitas utama menjelaskan bagaimana penyediaan bahan baku susu kambing di pengolahan dan darimana bahan baku tersebut didapatkan, kemudian dijelaskan bagaimana bahan baku susu kambing tersebut diolah menjadi produk akhir, bagaimana pendistribusian dan pemasaran produk olahan susu kambing tersebut ke konsumen akhir serta pelayanan seperti apa yang diberikan oleh pemasar kepada konsumen akhir. Aktivitas pendukung adalah aktivitas-aktivitas dalam suatu perusahaan yang membantu perusahaan tersebut secara keseluruhan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang memungkinkan aktivitas utama berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Aktivitas ini mencakup ketersediaan infrastruktur, sumber daya Infrastruktur Perusahaan Manajemen Sumberdaya Manusia Pengembangan Teknologi Pembelian Logistik ke Dalam Operasi Logistik ke Luar Pemasaran Penjualan Pelayanan Ma rg in M a rg in Aktivitas Utama Akt ivi ta s Pe n d u ku n g Gambar 6. Rantai Nilai Generik Sumber: Porter, Keunggulan Bersaing, 1994 35 manusia, pengemabangan teknologi dan pengadaan yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas utama.

3.4.3. Analisis Proses

Melalui analisis proses akan diuraikan tahapan yang dilalui mulai dari bahan baku susu kambing segar hingga menjadi produk olahan susu kambing di UD. Harokah Barokah. Penguraian pada bagian ini berdasarkan hasil wawancara dan observasi sehingga diperoleh informasi dan gambaran lebih rinci mencakup bahan baku utama dan bahan baku penunjang, teknologi, mesin, kapabilitas proses secara umum, dan kemampuan SDM. Dengan kelengkapkan faktor kritis dari proses akan diperoleh gambaran kinerja proses yang dicapai saat ini.

3.4.4. Analisis Nilai Tambah

Menurut Marimin dan Nurul 2010, nilai tambah adalah suatu perubahan nilai yang terjadi karena adanya perlakuan terhadap suatu input pada suatu proses produksi. Arus peningkatan nilai tambah komoditas pertanian terjadi di setiap mata rantai pasok dari hulu ke hilir yang berawal dari petani dan berakhir pada konsumen akhir. Nilai tambah pada setiap anggota rantai pasok berbeda-beda tergantung dari input dan perlakuan oleh setiap anggota rantai pasok tersebut. Nilai tambah susu kambing yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu nilai tambah di tingkat peternak, pengolahan dan pemasaran. Nilai tambah tersebut dihitung menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan. 36 Menurut Soekartawi 2006, penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diproleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut: TR i = Y i . Py i Dimana : TR = Total Penerimaan Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani Py = Harga Y Adapun pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut : Pd = TR – TC Dimana : Pd = Pendapatan usaha TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya

3.5. Definisi Operasional

Nazir 2005 menyatakan definisi perasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Rantai pasok adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan