Analisis Nilai Tambah Pengoalahan Susu Kambing Menjadi Snack
80
biaya pembelian Stopwatch sebesar Rp. 20.000. Alat ini digunakan untuk mengukur suhu adonan pada saat pemasakan adonan.
Tabel 18 . Biaya Tetap Pengolahan Snack Candy Ghonam Milk
Komponen Umur
Ekonomis bulan
Harga Rp
Jumlah Harga
Rp Biaya
Penyusutan RpKotak
Kompor 24
150.000 12.500
0,52 AC
12 3.000.000
250.000 10,42
Penggorengan susu 5
270.000 108.000
4,5 Penggorengan
coklat 5
270.000 108.000
4,5 Cetakan
8 100.000
250.000 10,42
Thermometer 1
40.000 120.000
5 Nampan
12 100.000
166.500 6,93
Tirisan 5
70.000 280.000
11,66 Sodet
3 10.000
60.000 2,5
Stopwatch 12
20.000 6.600
0,27 Sewa tempat
12 11.000.000
916.650 38,19
Total Biaya Tetap
2.278.250 94,91
Tabel 18 menunjukkan bahwa biaya tetap atau penyusutan industri pengolahan susu sebesar Rp. 2.278.250 per bulan dan Rp 94,91 per kotak snack
candy Ghonam Milk, dimana satu kotak terdiri dari 10 buah snack candy Ghonam Milk. Komponen biaya variabel terbesar terdapat pada komponen biaya sewa
tempat sebesar Rp. 916.650 per bulan atau Rp. 38,19 per kotak snack candy Ghonam Milk. Besarnya biaya ini dipengaruhi besarnya biaya sewa tempat yaitu
sebesar Rp. 11.000.000 per tahun yang dibagi menjadi 12 bulan. Sedangkan biaya penyusutan terkecil terdapat pada komponen biaya stopwatch sebesar Rp. 6.600
per bulan atau Rp. 0,27 per kotak snack candy Ghonam Milk.
81
Tabel 19 . Biaya Variable Pengolahan Snack Candy Ghonam Milk
Komponen Kebutuhan
Harga Rp
Jumlah Harga
Rpbulan Jumlah
Harga RpKotak
Plastik 1 pack
25.000 750.000
31,25 Alumunium foil
1 rol 350.000
10.500.000 437,5
Gas 3 tabung
16.500 1.485.000
61,87 Air gallon
2 galon 3.000
180.000 7,5
Listrik 300.000
12,5 Upah tenaga kerja
tetap 5.000.000
208,33 Upah tenaga kerja
tidak tetap 25 orang
40.000 30.000.000
1.250 Susu
40 liter 20.000
24.000.000 1.000
Glukosa 14 kg
2.000 840.000
35 Garam
200 grm 5.000
30.000 1,25
Gula 36 kg
9.800 10.584.000
441 Tepung roti
8 kg 15.000
3.600.000 150
Margarine 1,6 kg
18.000 864.000
35,83 Kacang tanah
3 kg 45.000
4.050.000 168,75
Coklat 80 kg
43.300 103.920.000
4.330 Minyak zaitun
200 ml 12.000
720.000 30
Susu full cream 3 kg
6.000 540.000
22,5 Kurma
3 kg 20.000
1.800.000 75
Total Biaya Variabel
199.163.000 8.298,28
Total Biaya Oprsional Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
201.441.250 8.393,19
Tabel 19 menunjukkan biaya variabel pada industri pengolahan susu kambing menjadi snack candy Ghonam Milk sebesar Rp. 199.163.000 per bulan
dan Rp. 8.298,28 per kotak snack candy Ghonam Milk. Biaya variabel terbesar dalam memproduksi snack candy Ghonam Milk terdapat pada komponen biaya
pembelian coklat sebesar Rp. 103.920.000 per bulan atau sebesar Rp. 4.330 per kotak snack candy Ghonam Milk. Besarnya biaya ini dipengaruhi oleh harga
coklat yang lebih tinggi dibandingkan biaya variabel lain, bahkan harga coklat ini lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku susu
82
kambing dan upah tenaga kerja. Sedangkan biaya variabel terkecil terdapat pada komponen biaya pembelian garam yaitu sebesar Rp. 30.000 atau Rp. 1,25 per
kotak snack candy Ghonam Milk. Total biaya operasional yang digunakan dalam industri pengolahan susu
kambing snack candy Ghonam Milk sebesar Rp. 201.441.250 per bulan dan Rp. 8.393,19 per kotak snack candy Ghonam Milk. Biaya operasional ini adalah
penjumlahan dari total biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan dalam proses produksi snack candy Ghonam Milk. Dari tabel 19 juga dapat diketahui
bahwa untuk memproduksi snack candy Ghonam Milk membutuhkan biaya sebesar Rp. 8.393,19.
Tabel 20
. Peneriamaan Dan Keuntungan Pengolahan Susu Kambing Menjadi Snack Candy Ghonam Milk
Penerimaan Per Kotak Jumlah Produk Terjual
Kotak Harga
RpKotak Jumlah Harga
Rpbulan Jumlah Harga
Rpkotak
800 12.000
288.000.000 12.000
Total Penerimaan 288.000.000
12.000
Keuntungan Total Penerimaan - Total Biaya Operasional
86.558.750 3.606,81
Tabel 20 menunjukkan total penerimaan industri pengolahan susu kambing menjadi snack candy Ghonam Milk sebesar Rp. 288.000.000 per bulan
dan Rp. 12.000 per kotak snack candy Ghonam Milk. Sedangkan keuntungan pengolahan susu kambing menjadi snack candy Ghonam Milk sebesar Rp.
86.558.750 per bulan dan Rp. 3.606,81 per kotak. Hasil ini didapat dari total penerimaan sebesar Rp. 288.000.000 per bulan dan Rp. 12.000 per kotak snack
83
candy Ghonam Milk dikurangi total biaya operasional sebesar sebesar Rp. 201.441.250 per bulan dan Rp. 8.393,19 per kotak snack candy Ghonam Milk.
Tabel 21
. Perhitungan Nilai Tambah Pengolahan Susu Kambing Menjadi Snack Candy Ghonam Milk
No Komponen Nilai Tambah
Nilai RpKotak
1 2
Biaya Variable Biaya Tetap
Nilai Input Nilai Output
Nilai Tambah 8.298,28
94,91 8.393,19
12.000 3.606,81
98,87 1,13
100 142,97
42,97
Sebanyak satu liter susu kambing murni seharga Rp. 20.000 dapat menghasilkan ± 200 buah snack candy Ghonam Milk setelah dicampur dengan
bahan baku lain seperti glukosa, sukrosa, garam, tepung roti, margarin, minyak zaitun, kacang tanah, susu full cream, kurma dan coklat serta telah melalui proses
pengolahan. Snack candy Ghonam Milk tersebut dikemas menggunakan iner atau kotak kecil, satu kotak berisi 10 buah snack candy Ghonam Milk. Harga yang
ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp. 12.000 per kotak snack candy Ghonam Milk. Satu liter susu kambing yang diolah menjadi snack candy Ghonam Milk
menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 240.000 dari penjualan 20 kotak snack candy Ghonam Milk dengan harga Rp. 12.000, maka nilai tambah susu kambing
sebesar Rp. 220.000 per liter. Nilai tambah ini belum dikurangi biaya operasional untuk memproduksi snack candy Ghonam Milk.
Tabel 21 menunjukkan bahwa nilai tambah pengoalahan susu kambing menjadi snack candy Ghonam Milk sebesar Rp. 3.606,81 per kotak yang berisi 10
buah snack candy Ghonam Milk atau Rp. 72.136,2 per liter susu kambing dengan
84
persentase sebesar 42,97. Hasil ini didapat dari nilai output sebesar Rp. 12.000 dikurangi total nilai input sebesar Rp. 8.393,19 per kotak. Jadi untuk
memproduksi snack candy Ghonam Milk per kotak dibutuhkan biaya sebesar Rp. 8.393,19.
Tabel 21 juga menunjukan bahwa komponen biaya variabel menyumbang pengeluaran terbesar dalam industri pengolahan susu kambing menjadi snack
candy Ghonam Milk yaitu sebesar 98,87 persen dari total biaya operasional, sedangkan biaya tetap menyumbang pengeluaran sebesar 1,13 persen dari total
biaya operasional. Nilai tambah yang dihasilkan oleh industri pengolahan susu kambing
menjadi snack candy Ghonam Milk lebih kecil dari usaha peternakan kambing perah maupun pengolahan susu kambing pasteurisasi, hal ini depengaruhi oleh
besarnya biaya operasional yang dikeluarkan untuk memproduksi snack candy Ghonam Milk. Meski begitu, snack candy Ghonam Milk memiliki masa simpan
yang lebih panjang dibandingkan susu kambing murni dan susu kambing pasteurisasi. Susu kambing murni tanpa perlakuan setelah pemerahan umumnya
hanya bertahan selama empat sampai lima jam, sedangkan snack candy Ghonam Milk dapat bertahan hingga satu bulan disimpan pada suhu ruang. Pengembangan
teknologi penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya sehingga nilai tambah dapat ditingkatkan.
Melihat besarnya nilai tambah dan keuntungan yang didapat oleh UD. Harokah Barokah dengan mengolah susu kambing menjadi susu kambing
pasteurisasi dan snack candy Ghonam Milk, maka kedepannya perusahaan
85
diharapkan dapat menambah produk olahan berbahan dasar susu kambing. Produk yang akan diolah sebaiknya tidak memerlukankan biaya produksi yang besar
namun tetap berdaya jual tinggi, karena besar atau kecilnya nilai tambah dipengaruhi oleh biaya produksi produk tersebut. Produk olahan susu kambing
yang potensial untuk dijadikan usaha yaitu yoghurt susu kambing dan kosmetik seperti sabun dari susu kambing. Selain memiliki manfaat yang banyak terhadap
kesehatan, proses produksi yoghurt atau kosmetik susu kambing tidak memerlukan biaya produksi yang besar dan dapat dilakukan dengan sekala
industri rumah tangga. Ketersediaan bahan baku susu kambing dan bahan baku pembantu secara
berkelanjutan menjadi faktor penting dalam industri pengolahan susu kambing, disamping itu pengetahuan mengenai teknologi inovasi produk olahan susu
kambing, ketersediaan infrastruktur dan ketersediaan modal diperlukan agar industri pengolahan susu kambing dapat berkembang.