24
c. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan atau hadiah bagi peserta didik agar
dalam mengikuti pembelajaran merasa dihormati dan diperhatikan.
35
d. Menggunakan waktu
Yang dimaksud dengan menggunakan waktu dalam hal ini adalah ketepatan guru dalam mengalokasikan mengatur waktu yang tersedia
dalam suatu interaksi belajar mengajar, kesulitan yang dialami guru dalam kegiatan interaksi adalah: dalam hal penggunaan waktu yang tersedia dari
membuka pelajaran sampai menutup pelajaran.
e. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan stimulus yang efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
36
Keterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh seorang guru untukmenciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,
karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan
menentukan kualitas jawaban peserta didik.
37
f. Keterampilan Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi
standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran, memupuk
35
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet ke 1, h.168
36
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, …, cet ke 1, h.170
37
Whandi, Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT. Persada 2008, cet 1, h.23
25
perilaku positif peserta didik dalam pembelajaran, serta member kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuannya. Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3
kelompok sebagai berikut: 1.
Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, perantian posisi guru, kontak pandang serta
gerakan badan dan mimik. 2.
Variasi pola interaksi dan kegiatan 3.
Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alatbahan yang dapat didengar, dilihat dan dimanipulasi.
Dalam mengadakan variasi guru perlu mengingat-ingat prinsip-prinsip
penggunaanya yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran, dan kesinambungan serta perencanaan bagi alatbahan yang memerlukan
penataan khusus.
g. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum
keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman peserta
didik adalah berupa penjelasan. Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Merencanakan materi penjelasan
2. Menyajikan penjelasan
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah dan akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik peserta didik yan diberi penjelasan serta
materi masalah yang dijelaskan.
26
3. Keterampilan Menutup Pembelajaran
Untuk memeperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir kegiatan ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pembelajaran yakni:
1. Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan 2.
Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstasikan
keterampilan, meminta
peserta didik
mengaplikasikan ide baru, dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat peserta didik dan memberikan soal tertulis.
Dari apa yang telah diuraikan di atas terbukti bahwa membuka dan menutup pembelajaran bukanlah urutan yang bersifat rutin dari itu ke itu saja,
melainkan merupakan suatu perbuatan guru yang perlu direncanakan secara sistematis dan rasional.
Penutup dalam hal ini yang dimaksudkan sebagai cara guru dalam mengakhiri penjelasan atau pembahasan suatu pokok bahasan. Penutup yang
lengkap berupa ringkasan, kesimpulan dan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menguji tentang pencapaian tujuan intruksional. Apabila dalam pengujian tersebut
ternyata beberapa tujuan belum tercapai maka guru wajib menjelaskan kembali secara singkat sehingga tugas-tugasnya benar-benar dirasa tuntas.
Belajar dapat dikatakan suatu proes yang tidak pernah berhenti karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan menuju kea rah kesempunaan. Setiap
kali berakhir dari suatu interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik, itu adalah merupakan suatu terminal saja untuk kemudian beranjak ke interaksi
selanjutnya pada hari atau pertemuan yang berikutnya. Jadi akhir pelajaran bukan berarti seluruh proses belajar mengajar atau
interaksi edukatif selesai sama sekali. Oleh karena itu kesan perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain