Menetapkan Media dan Sumber Belajar Kemampuan Mengembangkan Alat Evaluasi

77  Penyampaian sistematis   Bahasanya jelas dan mudah dipahami  Memberi contoh interaksi edukatif  Menunjukkan contoh  Menggunakan media atau alat pengajaran  Cara penggunaannya tepat   Membantu pemahaman peserta didik  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif interaksi edukatif  Dapat dikerjakan oleh peserta didik   Sebagian besar peserta didik terlibat aktif   Adanya ineraksi antara guru dengan peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik yang lainnya  Mengatur penggunaan waktu  Sedikit waktu untuk pendahuluan   Sebagian besar waktu untuk kegiatan inti   Sedikit waktu untuk mengakhri pelajaran  Keterampilan bertanya  Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.  78  Penyebaran kesekuruh peserta didik   Pemberian waktu berpikir  Keterampilan memberi penguatan  Penguatan verbal dengan kata-kata atau kalimat   penguatan non verbal  Keterampilan mengadakan variasi  Suara nada suara, volume suara   Mimik dan gerak tangan dan badan   Kontak pandang interaksi edukatif dengan peserta didik  Kegiatan akhir Menyimpulkan pelajaran  Memberikan rangkuman  Memberikan evaluasi  Melaksanakan post tes  Memberikan tindak lanjut  Menyampaikan materi berikutnya   Memberikan PR  Dari hasil penilaian proses kegiatan pembelajaranyang dilakukan oleh Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I guru Aqidah Akhlak di MTs Miftahul Amal, penulis dapat simpulkan bahwa guru Aqidah Akhlak telah melakukan interaksi edukatif dalam proses pembelajaran dan juga memiliki keterampilan dalam kegiatan pembelajaran dengan baik. Sehingga tercipta suasana yang kondusif dan aktif, meskipun suasananya masih terkesan formal, beliau juga mengkondisikan peserta didik sebelum belajar. Akan tetapi guru Aqidah Akhlak masih kurang 79 dalam melakukan evaluasi di akhir pembelajaran, hal tersebut dikarenakan jam pelajarannya yang sangat singkat sehingga tidak cukup untuk melaksanakan evaluasi. Oleh karena itu, biasanya evaluasi diberikan pada pertemuan berikutnya. 6

1. Pembukaan Pembelajaran

Pembukaan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran. Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan peserta didik pada pokok permasalahan agar peserta didik siap, baik secara mental, emosional, maupun fisik. Berdasarkan hasil pengamatan di MTs Miftahul Amal, pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dilaksanakan cukup variatif tergantung pada kondisi yang ada. Adapun beberapa kondisi dari pertemuan satu sampai dengan pertemuan berikutnya secara rinci dijabarkan sebagai berikut: a. Menciptakan suasana kondusif sebelum belajar Untuk menumbuhkan suasana yang kreatif di dalam kelas yang memungkinkan peserta didik untuk membuka dirinya, merasa bebas dan aman untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, Bapak Ahmad warming up. Hal ini merupakan salah satu indikator dalam mencapai kondisi awal pembelajaran yang kreatif. Hal ini dapat dilihat pada hari pertama penulis melakukan pengamatan di kelas. Pada pelajaran Aqidah Akhlak yang disampaikan Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I sebagai berikut: Guru meminta peserta didik untuk memungut sampah yang ada di lantai kelas sebelum belajar dimulai. Demikian juga pada pertemuan berikutnya, pada awal pembelajaran: Guru meminta peserta didik yang masih di belakang untuk maju dan mengisi tempat duduk yang masih kosong. Dan begitu pula pada pertemuan 6 Hasil observasi dengan Bapak Ahmad Syatori, pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, pada tanggal 3 maret 2014