Keterampilan Bertanya Keterampilan Mengadakan Variasi

27 dapat diterima dan interaksi edukatif antara guru dan peserta didik dapat berlangsung dengan baik.

5. Ciri-ciri interaksi edukatif

Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan. Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud intraksi edukatif saddar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian, sedangkan unsur lainya sebagai pengantar dan pendukung. b. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupan dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi edukatifsehingga cocok untuk mencapaitujuan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-komponen pengajaran yang lain. c. Ditandai dengan aktivitas anak didik Sebagai konsekuensi, bahwa peserta didik merupakan sentral, maka aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi edukatif. Aktivitas peserta didik dalam hal ini baik secara fisik maupun mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSA. 38 dan sekarang dikenal dengan istilah Activ learning, dimana seorang pendidik menggunakan strategi pembelajaran untuk mengkondisikan peserta didik agar dapat aktif di kelas. d. Guru berperan sebagai pembimbing. Guru berperan sebagai pembimbing dalam belajar, guru diharapkan mampu untuk mengenal dan memahami setiap peserta didik baik secara individu maupun kelompok, memberikan penerangan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang diperlukan dalam proses belajar, memberikan kesempatan yang memadai agar setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan pribadinya, membantu peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang 38 Edi Suardi, Pedagogik, Bandung: Angkasa, 1980, h. 15-16 28 dihadapinya, menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukanya. 39 Dalam penerapanya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi edukatif yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam sebagai situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru merupakan tokoh yang akan dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh pendidik. e. Mempunyai batas waktu Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas kelompok peserta didik, batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberikan waktu tertentu, kapan tujuan harus sudah tercapai. f. Menggunakan metode. Metode mengajar adalah sistem penggunaan teknik-teknik di dalam interaksi antara guru dan peserta didik dalam program belajar-mengajar sebagai proses pendidikan. Teknik yang dapat digunakan dalam interaksi dan komunikasi itu antara lain: bermain, tanya jawab, ceramah, diskusi, peragaan eksperimen, kerja kelompok, sosio drama, karya wisata, dan modul. Seyogyanya guru dapat mengenal berbagai teknik, agar dapat menerapkanya secara tepat, sesuai keadaan. 40 g. Diakhiri dengan evaluasi. Sebagai alat penilaian hasil pencapaaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan belajar, tetapi yang lebih penting adalahsebagai dasar untuk umpan balik feed back dari proses interaksi edukatif yang dilaksanakan. 41 39 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 19950, Cet Ke-3, h. 100 40 Zakiyah Darajat, pendidkian Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV. Ruhama, 1995, Cet. Ke-2, h. 97 41 Muhammad Ali, Guru dalam Prosews Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1992, Cet. Ke-7, h. 113